⭐20

1.2K 48 9
                                    

Kalian harus tahu bagaimana perasaan Firsya saat ini. Kesal, grogi, dan semuanya campur aduk.

"Gimana, Fir?" tanya Dilla.

"Nyambung, tapi belum diangkat." jawab Firsya.

Tiba-tiba...

"Halo?"

Terdengar suara serak-serak basah di seberang sana.

"Halo, kak!"

"Ini siapa?"

Firsya mengabaikan pertanyaan Rama barusan.

"Lo udah punya pacar belum, kak?"

"Belum. Kenapa?lo mau jadi pacar gue?"

Tut!

Firsya langsung mematikan sambungan. "Gila kalian!"

Sedangkan Nayla dan Dilla hanya tertawa keras seperti orang kesurupan.

"Rama Alviansyah, kan?" tanya Indri tiba-tiba.

"Hah?kok lo tahu?" tanya Firsya.

Dilla langsung menatap keduanya. "Saya mencium bau-bau kecemburuan." Dilla memperagakan gaya Roy Kiyoshi.

Pletak!

Nayla menjitak kepala Dilla. "Dasar!fans berat KARMA!" seru Nayla kesal.

"Iya tahu, karena dulu pas SMP, dia itu kakel gue." jawab Indri.

Firsya hanya mengangguk.

Tiba-tiba saja handphone Firsya bergetar.

Incoming calls...

Kak Rama

"WOI!MATI GUE!" seru Firsya heboh.

Nayla mengerutkan dahinya. "Apa sih?" tanya Nayla.

"KAK RAMA NELEPON LAGI, WOI!"

"HAH!?" Nayla dan Dilla sontak berdiri.

Firsya tampak kebingungan. Ia bingung, harus me- reject atau menjawab.

"Salah lo, sih!main matiin sambungan aja tadi!" sahut Indri.

"DIEM KALIAN!" ketus Firsya.

Firsya pun mendiamkan saja panggilan dari Rama, tetapi itu tidak berlangsung sekali. Rama menelponnya berkali-kali.

"Angkat aja udah!" ucap Nayla kesal, karena handphone Firsya yang terus bergetar daritadi.

Firsya pun menelan ludahnya kasar, lalu menggeser tombol hijau.

"Ha-halo?"

"Kenapa lo enggak angkat-angkat?"

"Emm anu... Tadi enggak kedengeran."

Alibi Firsya.

"Jadi... Lo mau jadi pacar gue?"

DEG!

Mati gue, mati...! -batin Firsya.

"Lo aja enggak tahu gue siapa!"

"Kalo gue tahu?lo jadi pacar gue ya?"

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang