⭐29

1.2K 39 7
                                    

Sudah sebulan sejak kejadian Yudha koma, dan sampai sekarang pun Yudha belum sadarkan diri.

Dan sudah pasti bahwa Yudha nanti akan mengikuti UTS susulan ketika ia sudah sadar.

Sekarang suasana kantin tidak seramai biasanya, karena sekarang adalah jam istirahat ke dua.

Firsya dan Dilla duduk di salah satu bangku yang terletak di pojok kantin sambil menunggu Nayla dan Indri yang sedang pergi ke toilet.

"Pesan apa, Fir?" tanya Dilla.

Firsya malah mengangguk.

"Kok ngangguk sih!?"

Firsya langsung tersadar. "Lo nanya apa tadi, Dill?"

Dilla mendengus.

"Hai!" sapa Nayla yang baru saja datang, diikuti dengan Indri yang berdiri disampingnya.

"Makan apa nih kita?" tanya Indri yang memilih duduk disamping Dilla, sedangkan Nayla duduk di samping Firsya.

"Gue Martabak telor dong!" sahut Dilla.

"Gue... Apa ya? Nasi goreng aja, deh!" jawab Firsya akhirnya.

"Bakso enak kali, ya?" tanya Indri yang berhadiah jitakan oleh Dilla.

"Lo apa Nay?" tanya Firsya.

Nayla tampak berpikir dahulu. "Yang enak selain Roti bakar apa ya?"

"Bakso bakar, Bakso goreng, Bakso kuah, Mie tumis, Nasi goreng, dan banyak lagi... Lo kayak murid baru aja disini!" semprot Dilla.

Nayla menghela nafasnya. "Bosen, woi!" jawab Nayla, "yaudah deh, Mie tumis aja." ucap Nayla akhirnya.

Semua pun kembali diam.

"Jadi siapa yang mau mesen nih!?" tanya Firsya tidak sabar, karena cacing diperutnya yang sudah berteriak minta jatah.

Semua diam.

Karena kesal, akhirnya Firsya beranjak untuk memesan makanan.

"Gue aja, hehe..." ucap Dilla, lalu berdiri.

"Dilla! Gue Nasi goreng, Acar dibanyakin, enggak usah pakai bawang goreng, kecapnya dikit aja, dan banyakin sambal!" teriak Firsya saat Dilla sudah agak menjauh.

Dilla menoleh, lalu memutar bola matanya kesal.

"Sambal banyak-banyak, emang lo mau jadi cabe?" tanya Indri.

Firsya mendelik. "Heh! Tuh mulut! Gue sleding tau rasa lo!" ketus Firsya.

Nayla hanya terkekeh.

Tidak lama kemudian, Dilla datang membawa nampan yang berisi Mie tumis, Nasi goreng, Martabak telor, dan Bakso kuah.

Tanpa menunggu nampan tersebut ditaruh diatas meja mereka, Firsya sudah terlebih dahulu mengambil piring berisi Nasi goreng. Tanpa menunggu dan membaca doa, Firsya langsung melahap Nasi goreng nya dengan lahap.

"Pelan-pelan kali Fir makannya. Kayak orang enggak dikasih makan setahun aja!" peringat Nayla.

Firsya menoleh ke samping kanan dimana terdapat Nayla.

"Habisnya laper banget, sih! Ini tuh gara-gara kalian yang ngajakin gue main Helix Jump pas istirahat pertama tadi!" ucap Firsya setelah menelan suapan kelima Nasi goreng nya.

Nayla tertawa keras. "Lah? Kok salah kita? Salah lo sendiri kenapa mau ikut-ikutan download game itu." jawab Nayla yang disambut tawa oleh Dilla dan Indri.

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang