⭐30

1.5K 45 12
                                    

"Jangan lupa Senin depan kita udah UAS loh!" peringat Nayla.

Firsya mengacungkan jempolnya. "Gue sih udah siap, tapi enggak tau orang yang disamping gue ini nih..."

Dilla yang duduk tepat disamping Firsya langsung mendelik tajam. Sedangkan Firsya hanya menyengir tak berdosa.

"Kalian ada yang suka kucing?" tanya Indri tiba-tiba.

"BIG NO!" sahut Dilla.

Firsya mengangguk. "Gue paling enggak suka kucing!"

"Gue suka!" ucap Nayla.

"Kenapa sih enggak suka kucing?" tanya Indri lagi.

Dilla bergidik ngeri, "bulunya rontok, geli, and many more!"

Firsya mengangguk setuju.

Nayla dan Indri hanya tertawa.

"Oh iya! Gimana, Fir? Abang lo nanyain tentang gue enggak?"

Firsya menatap Dilla jijik. "Idih! Mana mau abang gue suka sama bocah kayak lo!"

Lantas Dilla merengut, dan yang lain tertawa terbahak-bahak.

Sengaja setelah mereka pulang dari rumah Firsya, Nayla mengajak mereka bertiga untuk nongkrong di café biasa tempat mereka menumpang wifi. Tidak lupa pula mereka mengajak Indri.

🔲🔳🔲

"

Lo dimana!?"

"Apa sih lo? Kepo banget deh!"

"Gue serius, anjir!"

"Di cafe yang persis di depan komplek rumah Nayla."

Tut!

Sambungan terputus.

"Emang enak ya punya sepupu kayak gitu?" tanya Dilla.

"Yang ada gue serasa hidup dalam kandang Singa!"

Nayla, Firsya, dan Dilla tertawa terbahak-bahak.

Setelah mereka mengobrol banyak hal, mereka pun kembali sibuk pada kegiatan masing-masing.

"Lo kebiasaan emang!"

Indri menoleh ke belakang. "Apa? Ngapain lo disini? Mau ikut ngerumpi?"

Zidan pun duduk, lalu mencomot kentang goreng milik Indri.

"Zidan gue mau nanya!" seru Nayla.

Zidan menoleh. "Nanya apa?"

Nayla menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya, "lo punya masa lalu apa sama kak Yudha?"

"HAH!?"

Sontak saja Firsya dan Dilla terkejut.

"Masa lalu? Jadi... Anjir! Gue enggak nyangka sumpah!" heboh Dilla.

Nayla berdecak kesal, beginilah resikonya.

"Jadi... Lo itu penyuka sesama jenis Dan?"

Zidan melotot kearah Firsya.

"Kok nyasar kesitu sih?" tanya Nayla heran.

"Oke! Gue bakal jelasin!"

Dan semua pun diam menunggu cerita dari Zidan.

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang