⭐8

1.9K 90 7
                                    

Firsya membisikkan sesuatu di telinga Nayla. Dan sekejap saja, Nayla mematung di tempat.

"Seriusan, Fir!?"

Firsya tampak berpikir sebentar, "kayaknya sih iya, Nay. Masalahnya, kan.."

Omongan Firsya terpotong.

"Kenapa, Fir?"

Firsya menggigit bibir bagian bawahnya.

"Lo kok kayak ketakutan gitu?" tanya Nayla heran dengan perubahan sikap Firsya.

"Ah udahlah, kita keluar kelas aja, Nay" ajak Firsya.

"Entar dulu.. Jadi, bunga sama balon-balon ini dari siapa sebenernya?terus, kenapa ada di meja gue?kan gue enggak ulang tahun!"

Firsya mendecak kesal.

"Yang pasti, dia itu pemberontak!"

Nayla mengerutkan dahinya.

"Hah? Pemberontak? Kok bisa sih?"

Firsya menghela nafasnya panjang. Susah memang berbicara dengan Nayla.

"Terserah lo aja, Nay!capek gue ngomong sama lo" ucap Firsya, lalu beranjak untuk meninggalkan Nayla, tetapi langkahnya terhenti di depan pintu.

"Kak Yudha?" Firsya memasang wajah herannya.

Nayla yang mendengar nama Yudha di sebut pun, langsung menoleh ke belakang.

"Nay, bisa lo ikut gue bentar?" tanya Yudha mengabaikan Firsya yang ada di hadapannya.

"Hah?"

"Lo bisa ikut gue bentar?" tanya Yudha sekali lagi, dan Nayla hanya mengangguk tanda setuju.

Firsya hanya melongo melihatnya.

🔲🔳🔲

Sekarang mereka sedang berada di taman yang ada di depan kelas Yudha, 12 IPS 5

Yudha sangat tampan hari ini. Bohong jika Nayla tidak mengakuinya, dan baginya Yudha hari ini begitu rapih.

"Hey, Nay!"

Nayla langsung gelagapan, karena sedari tadi ia sedang memperhatikan Yudha.

"Eh.. Kenapa, kak?"

"Malu ya.. Ketahuan merhatiin gue?" tanya Yudha sambil menaik-turunkan alisnya.

"Pede banget sih, kak!" Nayla cemberut.

Yudha hanya tertawa.

Nayla sangat senang melihat tawa Yudha. Bagi Nayla, tawa Yudha sangat manis.

"Lo tau kan?"

Nayla mengernyitkan dahi nya.

"Hari ini gue bakal lepas jabatan."

Oh begitu rupanya. Pantas saja, hari ini Yudha sangat rapih dalan berpakaian.

"Terus, ketua OSIS yang baru siapa, kak?"

Yudha tersenyum jahil.

"Cie.. Kepo ya?"

Nayla kembali cemberut.

"Bodo!" ucap Nayla sebal.

"Jangan kayak gitu. Lo lucu kalo gitu, entar gue suka." kata Yudha santai.

Rona merah terpancar di pipi Nayla.

"Tuh kan, baper jadinya. Haha..." Yudha tertawa sangat kencang.

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang