⭐19

1.1K 49 12
                                    

"Selamat datang di permainan kami!"

Yudha menoleh, dan mendapati Rama sedang berdiri dengan tangan terlentang.

"Hahaha... Lucu ya..." sahut Yudha.

Rama mendekat ke Yudha. "Gimana?bagus 'kan kayak gitu?"

"Bagus darimana?malah itu kayak orang lagi nyambut tamu!" jawab Yudha.

Rama duduk di sebelah Yudha sambil merebut sekotak rokok yang ada ditangan Yudha.

Rama menoleh ke Rizky yang sedang duduk di atas motor sambil merokok. "Jadi gimana, Riz?udah dijalani misi lo?"

Rizky menoleh ke Rama, "jangan disini, bego!"

Yudha menatap Rizky dan Rama bergantian dengan tatapan heran. "Ada misi rahasia apa kalian berdua?" tanya Yudha dengan nada meng- introgasi.

"Enggak ada." jawab Rama dengan pandangan lurus ke depan.

"Yudh," panggil Rama.

"Apaan lo?"

"Perempuan yang lo maksud, siapa sih?" tanya Rama akhirnya.

Yudha mengerutkan dahinya. "Perempuan yang mana?" Yudha balik bertanya.

"Yang lo bilang ke Andrean tadi."

Yudha seketika terdiam.

"Kok lo jadi kicep gitu, sih?" kini Rizky yang bertanya.

"Udahlah!kalian kenapa jadi kepo, sih?kayak cewek!"

Rama hanya mendengus, sedangkan Rizky hanya memutar bola matanya.

***

Nayla, Zidan, Firsya, Dilla, dan Indri sedang mengobrol santai ketika Firsya mengusulkan sebuah ide gila.

"Eh, main Dare Or Dare, kuy!"

"Kuylah!" sahut Dilla dan Indri.

"Gue enggak ikut."

Semua menoleh ke Zidan. "Enggak asyik lo ah!" celetuk Indri.

Zidan hanya menghela nafas berat. "Yaudah!" jawabnya.

"Jadi, dimulai dari Dilla, ya!" jelas Firsya.

Karena Dilla yang duduk paling ujung, jadilah ia duluan yang kena.

Mereka berempat tampak berunding, dan akhirnya Nayla yang melontarkan sebuah tantangan.

"Lo telepon Farhan sekarang, dan lo harus bersikap seolah-olah lo perhatian sama dia!"

"WHAT!?"

Firsya menahan tawanya melihat ekspresi Dilla sekarang.

"Yang lain, dong!" protes Dilla.

"ENGGAK!" sahut Firsya.

"Gue enggak ada nomor dia!"

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang