⭐14

1.3K 63 5
                                    

"Zidan!" panggil seseorang.

Zidan yang sedang mengikuti Nayla pun, langsung menghentikan langkahnya.

"Apa?"

Firsya pun hanya memberikan tatapan curiga, "lo ngapain ngikutin Nayla, hah!?"

"Apaan lo, gue mau ke kantin."

"Lo di panggil sama bu Junita, kayaknya mau ngasih tugas," Firsya menyampaikan amanat dari bu Junita tadi.

Zidan pun langsung menuju ke ruang guru tanpa mengucapkan apapun kepada Firsya.

🔲🔳🔲

Langit siang ini sangat gelap, sepertinya sebentar lagi langit akan menumpahkan hujan yang deras.

"Woi!daripada jam kosong nih, mendingan kalo hujan kita mandi hujan aja!" seru Firsya.

Seluruh murid 11 IPA 2 langsung bersorak gembira.

"Eh, tapi kalo kita kena marah ataupun ketahuan guru, lo yang tanggung jawab!" ujar Aditya.

Firsya tersenyum sinis, "gak bakalan lah, bentar lagi juga pulang."

Dan tidak lama kemudian, hujan pun turun dengan sangat deras. Seluruh murid 11 IPA 2 langsung keluar menuju lapangan basket.

Memang kelas 11 IPA 2 adalah kelas yang paling dekat dengan kantin dan lapangan basket, jadi jika jam kosong mereka tidak perlu jauh-jauh berjalan karena untuk berjalan ke kantin hanya butuh sekitar 10 langkah saja.

Nayla hanya duduk di kursi yang ada di depan kelasnya, ia tidak berani ikut mandi hujan.

"NAYLA!!" teriak Dilla menembus hujan untuk memanggil Nayla.

"Apa??"

"Sini ikut kita!" Dilla berlari ke arah Nayla dan menarik tangan Nayla.

"Enggak!" Nayla berusaha melepaskan cengkraman tangan Dilla, tetapi tidak bisa dan ia hanya bisa pasrah saja.

Firsya terbahak-bahak melihat ekspresi Nayla yang tidak bisa dikontrol lagi.

Disinilah Nayla sekarang, di bawah hujan deras seperti orang kebingungan.

Dug!

Kepala Nayla pun terkena lemparan bola basket yang sedang dimainkan oleh para murid laki-laki.

"Sorry, Nay. Gue gak sengaja!!" teriak Zidan sambil berlari ke arah Nayla.

Nayla menoleh seperti orang kebingungan.

"Lo gak apa-apa, Nay?" tanya Zidan seperti orang cemas.

Nayla hanya mengangguk, "gue ikut main basket, boleh?" tanya Nayla.

Zidan pun mengangguk, lalu menarik tangan Nayla untuk ikut bermain.

"MODUS WOY, ZIDAN!!" teriak Firsya sambil tertawa.

Zidan hanya menoleh, lalu tersenyum ke arah Firsya.

Nayla pun bermain basket, tetapi bukannya bermain per- tim, Nayla dan Zidan sibuk kejar-kejaran bola.

"WOY, INGET TEMPAT WOY KALO MAU PACARAN!!" teriak Firsya lagi.

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang