Bad Kitten

3.1K 322 35
                                    

Seungcheol menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Memperhatikan bercak kehitaman di lengan kanannya.

"Cheol?"

Kepala Jihoon menyembul dari balik pintu kamar mandinya.

Saat telinga kucingnya bergerak dengan cepat dan semburat merah menjalari pipinya, Seungcheol cepat-cepat menaikan kembali kemejanya.

"Ada apa?" Dia bertanya, masih berusaha mengancingkan kemeja dengan benar sebelum meninggalkan kamar mandinya, menutupnya rapat-rapat kemudian menghadap Jihoon.

Wajahnya memerah. Dengan suara yang hampir seperti bisikan dia menjawab, "Soonyoung datang."

"Lalu kenapa kau masih disini?"

Seungcheol berjalan keluar mendahului, dengan langkah yang terburu-buru Jihoon mensejajarkan dirinya di samping Seungcheol.

Memang sekarang hybrid itu sudah tidak sungkan untuk mengajaknya bicara, tapi semburat merah selalu melekat di wajahnya setiap mata kecilnya bertatapan langsung dengan netra Seungcheol, atau saat mereka berdekatan seperti ini.

Jihoon jadi lebih pemalu. Tapi Seungcheol suka dia yang begitu, manis, lugu dan menggemaskan.

Seungcheol tidak tahan untuk tidak menyentuh telinganya, mengusap bagian belakangnya lembut.

Jihoon menunduk merasakan sentuhannya, menyembunyikan wajahnya yang sudah sepadam kepiting rebus, dan meredam suara dengkurannya dengan menggigit buku-buku jarinya.

Seungcheol gemas dibuatnya.

"Aaakkhh...!" Jihoon memekik saat Seungcheol tanpa aba-aba menggendongnya. Menyelipkan lengannya di bawah lutut Jihoon dan pundaknya.

Hybrid itu berguncang dalam gendongannya saat dia menuruni tangga dengan semangat, terlalu semangat malah.

"Cheolie..." Mendengar rengekan itu Seungcheol segera menurunkan Jihoon. Membiarkan hybrid itu lari ke ruang tengah, dimana Soonyoung sudah menunggu disana.

Sekantong plastik penuh Snack tergelatak di meja kopi. Suara berisik terdengar saat Soonyoung meraup keripik kentang untuk dia nikmati sendiri.

Pemandangan itu begitu familiar bagi Seungcheol dalam beberapa hari terakhir ini.

Soonyoung yang datang setiap Minggu, menikmati waktu senggang bersama Jihoon, menonton film, atau video game yang dia bawa dari rumah. Sekantong penuh Snack tidak pernah lupa untuk dia bawa.

Hamster itu akan menginvasi satu ruangan di rumahnya hingga sore, menyimpan Jihoon untuk dirinya sendiri hingga seokmin datang menjemput.

Tapi Seungcheol tidak terlalu keberatan untuk itu. Pada akhirnya Jihoon akan meminta Seungcheol untuk menemaninya. Membiarkan pria itu duduk di tengah-tengah mereka. Jihoon seperti menjaga tempat itu khusus untuknya, tepat di sampingnya, walaupun itu membuatnya tak bisa berhenti tersipu.

"Lama sekali, sih." Ujar Soonyoung, dia bergeser cukup jauh, mengerti kalau bukan hanya Jihoon yang akan duduk disana.

Tapi Seungcheol tidak kunjung ikut duduk walaupun Jihoon sudah menatapnya dengan tatapan yang biasanya selalu berhasil untuk membuat Seungcheol melakukan apapun yang hybrid itu inginkan bahkan tanpa mengatakannya.

namun kemudian Jihoon malu sendiri karena Seungcheol hanya diam dan tersenyum sebelum mengacak surainya gemas dan meninggalkan dia sendirian bersama Soonyoung yang berseru kegirangan.

"Aku bawa Uno!"

****

Urusan kantor selalu bisa membuat kepala Seungcheol berdenyut. Perusahaan yang ini, yang itu, yang disana, pinjaman, investasi, kolega, dan masih banyak dokumen yang menunggu untuk ditandatangani.

Company |•Jicheol•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang