prolog

10.1K 290 15
                                    

" jason,  menikahlah " suara papa nya membuat jason kaget.
" Apa!! Omong kosong macam apa itu?" Jason tertawa mengejek kearah papanya , apa apaan tiba tiba nyuruh orang nikah .

" ok kalau gitu jevan yang akan menikah" papanya berucap santai .

" Huh , apa peduliku ! Lakukan sesuka papa " Jason tersenyum mengejek lagi , memangnya siapa yang mau menikah dengan anak ingusan seperti Jevan . Huh mungkin papanya sedang membuat lelucon untuk dirinya sendiri , Jason semakin tertawa mengejek dalam hati .

" Tertawa lah sesukamu son , papa yakin kamu pasti tidak akan suka dengan apa yang akan papa lakukan kali ini " keadaan berbalik ,gantian papanya yang tertawa mengejek . Jason menangkap suatu maksud tersembunyi dalam senyum papanya . Jason menegakkan posisi duduknya , keningnya berkerut mencerna setiap kata kata papanya .

" Katakan , apa maksud omongan papa ?" Arsen menyilangkan kedua tangan nya di depan dada .

" Kalau Jevan yang menikah , Papa akan mewariskan seluruh aset papa untuk dia , dengan kata lain Jevan akan jadi pewaris Harris Corp "

" What !??? Jevan masih high school pa, mana bisa dia___ lalu , bagaimana dengan aku  ! " nafas Jason tersengal sengal . Kegilaan macam  apa Ini .

" Itu hal mudah son , papa hanya tinggal menjentikkan jari saja . Dan kamu jadi karyawan biasa . Bi_a_sa dengarkan itu  " Jason menelan ludahnya kasar . Ini orang tua sinting apa bagaimana ? Bagaimana bisa anak laki laki sulung seperti dirinya terdepak dari daftar warisan hanya karena sebuah pernikahan .

" Itu gak lucu pa , S2 pa , Jason ini S2 " papanya tersenyum licik , makanlah umpamanya son .

" Terserah papa , itu perusahaan punya papa " Jason mendelik mendengar ucapan papanya . Jason melirik mamanya yang sedari tadi hanya diam saja , menatap hpnya .
" Ma ! Demi . ...  Ma , jangan pelototi hp itu , bantu anak mu ini "

" Isshh kau ni Jas , mama lagi belanja ni  , jangan ganggu " mamanya kembali menatap layar ponselnya . Sesekali tersenyum sendiri sambil memencet hapenya .

" Mulai besok kamu pakai seragam ini kekantor " papanya melemparkan sebuah paper bag ke hadapannya . Jason membukanya , seketika dia melotot mendapati benda di dalam paper bag itu .

" Pa !! Papa gila ! Jason lulusan S2 pa . Masa harus jadi OB ! Ga  ! Ga mau " Jason melempar paper bag pemberian papanya .

" Perusahaan punya papa mau ngapain aja , terserah papa dong " jawab papanya santai .

" Ya ga gitu juga ! Jason berasa anak tiri ! " Jason mendengus kesal.

" Yang bilang kamu anak tiri siapa ? Papa cuma nyuruh kamu menikah . Apa susahnya ? Kalau kamu ga mau biar Jevan aja yang gantiin posisi kamu " papanya tak kalah sangar .

" Ayey ! Kawin kawin kawin ...." Jevan yang sedang main PS di belakang langsung jingkrak jingkrak .

" Jangan seneng dulu Lo jevan ! " Jason melempar bantal sofa kearah adiknya . Yang dilempar malah cengengesan meledeknya .

Jason menatap mata papanya . Kalau sudah begini dia pasti kalah . Karena papanya tahu letak kelemahannya . Jason menutup matanya sejenak , lalu menghirup napas panjang seolah tidak ada lagi oksigen yang tersisa .
" Ok . Menikah tapi dengan Cintya   " Jason tau sejak dulu orang tuanya tidak menyukai kekasihnya itu . Entah apa yang mereka pikirkan tentang Cintya , padahal Cintya itu cantik , smart , elegan , terpelajar dan kaya tentunya sangat sepadan  dengan dirinya . Yah walaupun harus Jason akui Cintya itu sedikit angkuh dan sombong , tapi dia yakin kok Cintya pasti bisa berubah , ngototnya .

" Siapa bilang kamu menikah sama gadis begajulan itu "

" Iya mama juga ga setuju " mamanya ikut buka suara .

" Cintya gadis baik baik pa , Jason mencintai nya ".

" Iya cinta udah membuat kamu jadi buta ! "

" Terus siapa pa?" Jason menghela nafas pasrah , ia tidak tahu apa yang harus dia katakan nanti kepada Cintya .

" Kau akan menikah dengan Shofie" Jason tersedak ludahnya sendiri . Ohookk ohookk...
" SHOFIE????!!!!!!" mata Jason berasa mau keluar dari tempatnya .
" ga mau pa ! Ga mau ! Si Shofie tu jorok pah , dia ileran , ingusan ,hiiiiyyyy " Jason bergidik .
" Ya iyalah ileran kamu liatnya pas dia masih kecil lagi pilek pula . Ya wajar kalau ingusan namanya juga anak kecil " sahut papanya .
" Hmmmm kamu belum lihat aja , sekarang " mamanya ikut menambahkan .
" Udah pa jevan aja yang jadi Presdir , jevan mau kok nikah sama Shofie , adawww .... Sakit dodol " jevan mengelus kepalanya yang di jitak sama Jason .
" Lagian Lo maen nyela aja orang ngomong . Ok pa Jason akan menikah sama Shofie , tapi  Jason ga mau tinggal disini kalo Uda nikah " Jason panjang lebar .
" Oh gitu mau kamu ? Mama papa ga masalah " orang tua Jason tersenyum kemenangan , akhirnya mereka berhasil membuat anak mereka menikah dengan anak sahabat nya .

Sedangkan Jason kini dilanda kebingungan . Bagaimana nasib Cintya nanti, kekasih yang sudah lama dipacarinya . Jason mengacak rambutnya kesal . Menikah dengan Shofie ? Apa tidak ada wanita lain? Apa istimewanya Shofie ????

*****"""

Demikianlah prolog kali ini semoga kalian suka ya .
Jangan lupa vote and komen 😘😘😘😘

my sweet wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang