kebenaran

3.8K 176 1
                                    

Hai kalau castnya Shofie Diganti ma yg diatas gimana .
Kayaknya karakter shofie lebih ke dia deh , tapi terserah kalian sih suka yang mana
Happy reading,😋

Jason melangkah masuk kedalam kantornya . Beberapa pegawai nya menyambutnya dengan senyuman bahkan ada yang berbisik sambil mencuri pandang ke arahnya . Dasar wanita pikir Jason . Terlihat Dimas sekertaris papanya yang kini sudah beralih menjadi sekertaris nya menunggu di depan lift .

" Selamat pagi tuan , tuan Arsen sudah menunggu anda di ruang rapat " Dimas sedikit membungkukkan badannya sambil tersenyum kecil .

" Oh Dimas , jangan memanggilku tuan , aku bukan tuanmu " Jason melangkah malas melewati Dimas . Dimas tertawa kecil , dia senang bisa menggoda Jason . Di kantor mereka memang atasan dan bawahan , tapi diluar mereka adalah teman .

" Gimana honeymoon Lo " Dimas membuka suara saat mereka sedang berada dalam lift .

" Oh bullshit honeymoon , baru seminggu pak tua itu udah nyuruh gue ngantor lagi " Jason mendesah pelan , memang kalau sedang berdua  sahabat ini lebih suka bersikap santai.  Dimas tertawa mengejek , sebenarnya dia kasihan dengan sahabatnya ini .

" Tapi udah Lo perawanin kan bini Lo "

" Oh shutt up your damn mouth Dimas ! " Jason menggeram kesal , pintu lift pun terbuka . Dimas masih cekikikan saat Jason meninggalkan nya duluan .

Didalam ruang rapat Arsen sudah menunggu dengan beberapa map didepan nya .

" Pagi pa " Jason duduk di sebelah papanya .

" Hemm , kau terlambat Jason , jangan mentang-mentang pengantin baru kamu bisa datang seenaknya " Jason melirik sinis kearah papanya .

" Kayak papa gak pernah muda aja " Arsen hanya tersenyum simpul menanggapi kata kata putranya , tumpukan map yang tadi dibawanya di geser kearah Jason .

" Pelajari itu , mulai sekarang itu tanggung jawab kamu . Dan juga ini , ini semua tentang Resort , bar dan juga hotel yang ada di Bali "  Resort? Sejak kapan keluarga nya punya Resort , di Bali pula . Setaunya perusahaan keluarganya selama ini tidak punya properti di Bali , hanya ada di sekitar Jabodetabek saja .

" Resort ? Sejak kapan ? " Kening Jason mengkerut penuh tanda tanya .

" Iya , itu memang  bukan punya papa , tapi itu sekarang jadi tanggung jawab kamu " Jason semakin tidak mengerti arah pembicaraan papanya .

" Kalau bukan punya papa , kenapa di serahin ke aku ? Sebenarnya ini Resort punya siapa ?? "

" Itu punya keluarga Shofie " Jason seketika menoleh ke arah papanya , lalu meraih semua file tentang Resort milik keluarga istrinya .

Oh shit ! Jason dibuat takjub dengan pemandangan ditangannya , penghasilan Resort ,Bar , dan Hotel sungguh fantastis  apalagi saat hari hari besar atau masa liburan  naik sampai 5 kali lipat . Oh double shit bahkan pendapatan perusahaan nya saja tidak sampai angka segitu . Jason meraup mukanya kesal , dia berasa miskin di depan keluarga Shofie sekarang . Dia jadi menyesal karena dulu sempat mengira Shofie gadis matre yang hanya mengincar harta keluarganya . Dan sekarang keadaan berbalik dialah sebenarnya Cinderellanya .

Jason menoleh kearah papanya yang hanya diam menatapnya .
" Kenapa papa merahasiakan ini ?" Papanya hanya mengangkat bahu , acuh .

" Tidak ada rahasia ,son . Papa shofie sudah menitipkan properti itu sejak dulu , kamu tau kan kalau dulu papa sering bolak balik Jakarta- Bali " benar juga perkataan papanya , dulu dia kira Jakarta- Bali yang papanya tempuh hanya sebuah liburan semata . Dan kenyataan nya dialah yang terlalu cuek selama ini .

" Karena kamu sekarang sudah menikah dengan Shofie , maka properti itu di limpahkan ke suami Shofie yaitu kamu " papanya menunjuknya dengan pena yang ada di tangannya .

"  selesaikan semua pekerjaan kamu disini , begitu selesai papa pengen kamu tinjau langsung properti itu , sekalian kamu ajak shofie . Yah itung-itung bulan madu " Jason hanya diam mendengarkan semua penjelasan papanya , sambil tangannya sibuk membolak-balik file di depannya .

Jason kembali ke ruangan nya , diikuti Dimas dibelakangnya . Dia terus menatap layar ponselnya yang berwarna hitam . Sedang apa dia dirumah.
Padahal baru tadi pagi , dan sekarang juga belum siang hari tapi rasanya dia sangat merindukan istrinya , merindukan aromanya dan bibirnya yang penuh sensual . Oh shit , membayangkan bibir shofie saja membuat nya tegang . Apa dia harus menelpon duluan , entah sekedar mengucapkan kata hai atau bagaimana ? Hah! Baru sekarang Jason dibuat frustasi oleh seorang wanita .

Jason masih sibuk menatap layar ponselnya saat masuk kedalam ruangan nya , Jason menoleh ke belakang saat Dimas berdehem menyadarkan nya .

" What ?? " Dimas hanya menjawab dengan kerlingan matanya menunjuk arah depan Jason . Apa maksud Dimas ada seseorang sekarang di ruangan nya . Oh mungkin shofie yang sedang.......

Jason seketika menghentikan langkahnya , darahnya tiba-tiba berdesir hebat . Tangannya mengepal kuat kuat .

" Saya akan tunggu diluar " Dimas hendak melangkah keluar , tapi dicegah Jason .

" Tetap disini , gue gak mau ada gossip di kantor ini "

Hayo siapa yang Dateng???

my sweet wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang