Kellano Rowland

2.9K 140 0
                                    

Jason dan shofie kembali ke Jakarta , kehidupan mereka kembali seperti biasa , menjalani rumah tangga dengan manis . Untuk sementara Jason bisa bernafas lega , karena sejauh ini Cintya tidak menimbulkan masalah untuknya . Sedangkan rekaman cctv yang didapatkan Dimas , sama sekali tidak membantu . Hanya ada dirinya yang setengah mabuk di papah oleh Cintya , Jason merutuki dirinya , bagaimana bisa dia semabuk itu , padahal dia hanya memesan cocktail . Pasti ada yang menyabotase minumannya , Jason yakin itu . Jason harus melakukan penyelidikan lebih dalam lagi , dengan sedikit bantuan dari James .

______

Shofie tersenyum senang saat mendapati seorang kurir ekspedisi menyambangi rumahnya pagi itu . Sebuah kotak besar ada ditangannya , kurir itu menunduk untuk membaca nama yang tertera dikotak itu .

" Nyonya Shofie Anna Harris ? "

" Ya itu saya " shofie mengangguk sambil tersenyum .

" Ada paket untuk anda , silahkan tanda tangan disini "

Tanpa berlama-lama lagi , Shofie segera membuka paket besar itu . Dia tahu apa isinya , disana tertulis bahwa kelly yang mengirimkan paket itu untuknya . Shofie memeluk benda itu dengan erat , sebuah gitar akustik disana ada tanda tangan Ed Sheeran yang dengan susah payah ia dapatkan , makanya ia menamai gitar itu Eddie . Shofie sangat menyayangi nya , hampir saja dia kehilangannya , kalau saja dia tidak mau menikah dengan Jason . Papanya sempat mengancam akan membakar Eddie kalau saja ia tidak setuju menikah dengan anak sahabatnya .

Shofie menghela nafas mengingat masa lalunya , bahkan sekarang ia sangat mencintai Jason , suaminya .

Baru saja ia menyambar ponselnya hendak menghubungi Kelly , ponselnya sudah berkedip kedip menampilkan gambar Kelly disana .

" Hai sweetheart ...! "

" Kelly ! " Shofie benar benar kangen dengan wajah tampan di layar ponselnya , Kelly menghubunginya melalui sambungan video call . Jika saja Kelly ada didepannya sekarang , mungkin dia sudah berhambur memeluknya .

" Hei kenapa kau menangis " Kelly berjingkat kaget saat melihat air mata mengalir dari mata Shofie .

" Kau jahat ! Kenapa begitu lama mengirimkan Eddie ! " Kelly tertawa terbahak-bahak .

" Jadi kau menangis karena merindukan benda itu ? " Kelly menggelengkan kepalanya .

" Kau pikir ? " Shofie menghapus air matanya .

" Dasar kau Shofie ! Kau lebih rindu benda mati itu dari pada aku ? " Kelly menggelengkan kepalanya tidak percaya .

" Tentu saja aku rindu padamu bodoh , dan jangan menyebutnya benda mati , Kelly . Ini Eddie ! " Kelly tertawa lagi , dia memang suka menggoda Shofie jika itu menyangkut Eddie , gitar kesayangannya .

" Kau gila Shofie , kau memperlakukannya seperti pria . Apa kau lebih mencintai dia dari pada aku ? " Shofie melotot bagaimana Kelly bisa menanyakan hal bodoh seperti itu , apa dia tidak bisa menebaknya ?

" Kelly , kau itu ! Tentu saja aku lebih mencintaimu bodoh ! "

______&_&_________

Jason sengaja pulang ke rumah lebih awal , tadi dia sempat membeli sebuket bunga mawar merah di floris terdekat . Ini adalah hari spesial buat istrinya , dia saja hampir saja lupa kalau saja mamanya tidak mengingatkan . Saat memasuki ruang tamu sepi , sayup-sayup terdengar suara shofie yang sedang mengobrol entah dengan siapa . Suara istrinya terdengar sangat bahagia , kadang dia tertawa dan mengejek lawan bicaranya , Jason semakin mempercepat langkahnya , suara shofie terdengar berada di dekat kolam renang . Jason dapat melihat dan mendengar dengan jelas siapa yang yang ada di layar ponsel istrinya , mereka terlihat akrab . Jason menegang saat pria itu bertanya pada istrinya .

" ...... apa kau lebih mencintai dia dari pada aku ? " Jason meremas buket bunga ditangannya , beraninya pria itu bertanya seperti itu kepada istrinya , miliknya .

" Kelly kau itu! Tentu saja aku lebih mencintaimu bodoh ! " Tubuh Jason melemas , jadi selama ini Shofie mencintai pria lain ? Jason tahu pernikahan mereka tidak didasari oleh cinta , tapi dia sangat menghargai pernikahan mereka , tidak pernah sekalipun ia ingin mengkhianati Shofie . Jason sudah tidak peduli dengan buket bunga itu , dia keluar dari rumahnya dan melarikan mobilnya sekencang mungkin .

Shofie gelisah ini sudah sangat malam dan Jason belum juga pulang . Dia hampir saja tertidur di sofa ketika suara deru mobil terdengar . Shofie bangkit untuk membukakan pintu . Penampilan Jason sangat berantakan , rambutnya acak-acakan dan dasinya sudah tidak beraturan . Shofie bergidik tatapan mata Jason begitu tajam menatap kearahnya .

" Kenapa baru pulang , apa ada masalah di kantor "

" Bukan urusanmu ! " Jason melewatinya tanpa menoleh sedikitpun . Hati shofie bergetar , baru kali ini Jason berlaku sedikit kasar terhadapnya . Shofie menepis semua pertanyaan yang berkecamuk di dalam pikirannya , mungkin Jason sedang mengalami masa buruk di kantor . Dia harus bisa menjadi istri yang baik dan memaklumi kondisi nya .

" Apa kau sudah makan ? Aku akan menyiapkan makan malam kalau kau belum makan " Jason seketika menghentikan langkahnya , shofie tanpa sengaja menubruk punggungnya .

" Kau tidak perlu sok perhatian padaku Shofie ! Dan jangan berpura-pura lagi di depanku ! " Jason masuk kedalam ruangan kerjanya dan menutupnya dengan keras . Kenapa semua wanita yang dicintainya selalu sama , mengkhianatinya . Bahkan shofie pun berkhianat padanya , padahal dia sudah terlanjur sayang dan cinta padanya . Jason terhina dengan ini semua , dia sudah bekerja keras diluar sana tapi istrinya malah berhubungan dengan pria lain dan terang terangan mencintainya . Kalau saja dia wanita mungkin lebih mudah baginya untuk mengeluarkan sesak didalam dadanya .

Sudah seminggu ini Jason berlaku aneh padanya , pria itu berubah jadi dingin dan kasar . Bahkan pria itu selalu menghindarinya , Shofie membenci Jason yang seperti itu . Seharusnya masalah itu dibicarakan bukan didiamkan seperti ini . Shofie mengusap air matanya dengan kasar , sudah seminggu ini dirinya berubah menjadi cengeng . Nafsu makannya berkurang , dia pikir haidnya terlambat karena terlalu capek dan stress . Shofie memandang haru testpack ditangannya , hasilnya positif hamil . Air mata shofie tak dapat terbendung lagi dia bahagia dan sedih dalam waktu bersamaan . Dia sudah memutuskan akan kekantor Jason dan membicarakan masalah mereka , sudah 3 hari ini pria itu tidak pulang kerumahnya . Mungkin dengan kehamilannya bisa membuat Jason luluh dan kembali hangat seperti dulu .

Shofie berhenti di depan ruangan Jason , meja sekertaris nya Dimas kosong entah kemana . Dia Mendengar suara ribut dalam ruangan suaminya .

" Aku hamil Jason ! " Shofie shock mendengarnya , belum sempat ia memberi tahu kehamilannya kepada Jason , sudah ada wanita lain yang mendahuluinya .

" Apa ! Apa kau gila Cintya ! " Shofie menutup mulutnya , agar tangisnya tidak terdengar orang di dalam sana . Jadi wanita itu Cintya .

" Apa kau lupa Jason , kita melakukannya di Bali waktu itu " Shofie memegang handle pintu kuat kuat , dia sudah tidak bisa lagi membendung tangisnya . Tega teganya Jason berselingkuh darinya dan lebih parahnya lagi di resort ayahnya . Jadi ini yang membuat sikap Jason berubah belakangan ini , dia kembali kepada mantan kekasih nya .

Shofie memutar langkahnya , ia sudah tidak peduli lagi jika Jason tidak lagi hangat kepadanya , bahkan sekarang ia sudah sangat membenci Jason . Shofie merapatkan jaketnya , ia tidak peduli lagi ketika suara Dimas memanggilnya , rasanya dia sudah begitu ingin merasakan dinginnya udara Chicago .

******

Maaf kalau update nya lama sekali , sebenarnya ide sangat banyak , cuma malesnya itu lho

Makanya kasih aku bintang dan commentnya biar aku semangat

my sweet wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang