Jason menggeliat kesamping sambil meraba seprei di sampingnya , dingin . Mungkin shofie sudah bangun pikir Jason . Dia segera bangkit dari tidurnya dan beranjak ke kamar mandi , mencari shofie disana . Tapi kamar mandi juga kosong . Jason berdecak kesal , wanita itu selalu saja meninggalkannya ketika bangun , dia bahkan belum mendapatkan morning kiss nya atau bahkan morning sex . Dasar pengantin baru pikirannya mesum melulu .
Shofie memekik kaget saat sebuah tangan besar melingkar di perutnya .
" Aawww Jason ! Kau mengagetkanku " shofie memukul pelan punggung tangan suaminya yang masih melingkar di perutnya . Jason menyeringai kecil sambil mendapatkan ciuman ciuman kecil di telinga dan juga leher ." Jason jangan ganggu ,aku sedang membuat sarapan ..." Shofie merinding geli menerima ciuman Jason . Tinggal di balik satu kali lagi , maka selesailah pancake buatannya . Shofie harus menyelesaikan pancake terakhir ini sambil menahan serangan serangan kecil di lehernya yang di lancarkan Jason . Saat shofie selesai mematikan kompor , Jason langsung membalikkan posisi shofie agar berhadapan dengan nya .
" Kau , selalu meninggalkan ku di ranjang sendirian " protes Jason .
" Aku membuat sarapan Jason , bukan meninggalkanmu " shofie mencebikkan bibirnya . Jason mengusap gemas bibir istrinya , bibir yang sudah menjadi candu baginya akhir akhir ini . Dia sudah tidak sabar , dia ingin merasakan bibir manis ini lagi . Jason memiringkan kepalanya hendak meraih candunya , tapi saat tinggal sejengkal lagi jarak bibir mereka , Shofie memasukkan satu potongan kecil pancake kedalam mulut Jason . Jason hendak memprotes tapi rasa manis , gurih dan nikmat mendominasi mulutnya . Apalagi perutnya juga sudah merongrong minta diisi .
" Aku kira gadis Amerika manja seperti mu tidak bisa memasak "
Shofie cemberut , dia tidak suka dijuluki gadis Amerika apalagi manja . Dia bahkan sudah menggantikan tugas di dapur saat ibunya divonis sakit , yah kadang Kelly yang memasak . Memikirkan dua orang itu membuat shofie merindukannya , aku akan menelpon mereka nanti . Pikir shofie ." Sayang , kau melamun ? " Jason mengibaskan tangannya di depan wajah shofie . Apa dia salah bicara , apa shofie tersinggung dengan ucapannya .
" Sorry AQ gak ada maksud bikin kamu sedih __"
" Ehm gak , duduklah aku akan menyiapkan sarapan " Jason hanya menurut , dia duduk di kursi paling ujung . Memperhatikan istrinya menyiapkan beberapa pancake diatas piringnya .
" Sirup maple or madu " tanya Shofie .
" Ehm dua duanya boleh " shofie menuangkan sirup maple dan madu diatas pancake Jason lalu mengambil pancake untuk dirinya sendiri .
" Teh atau kopi ? "
" Teh " Jason menjawab cepat , dia sudah melahap satu potongan pancake . Ternyata begitu menyenangkan menikah , kau bisa bercinta kapan saja tanpa harus menggunakan pengaman , makan dilayani ditambah lagi istri cantik dan juga manis seperti Shofie ini . Dia harus berterima kasih kepada orang tuanya nanti .
" Jason kenapa kau makan sambil melihat ku seperti itu ? " Jason tersadar dari lamunannya , tanpa sadar ia makan sambil memandangi istrinya yang manis .
" Ah tidak , hanya saja kamu cantik sekali pagi ini " Shofie cemberut , apa apaan itu dia pasti sedang merayuku supaya dapat sarapan plus plus . Shofie melirik suaminya yang hanya mengenakan boxer nya semalam . Dia harus mencari cara supaya acara sarapan tidak berakhir dengan bercinta di meja makan . Apalagi dia sudah menahan untuk tidak menanyakan perihal wanita penyihir itu gara gara mereka bercinta semalaman . Oh ya wanita itu , aku harus menanyakannya sekarang .
" Jason , boleh aku tanya sesuatu ..."
" Anything honey " Jason sudah menghabiskan semua pancake nya , lalu meneguk teh hangat di cangkir putih nya , tinggal seteguk lagi . Jason sangat menyukai teh hangat di pagi hari , sangat nikmat ...
" Wanita yang kamu peluk di mall kemarin , siapa ? " Jason tersedak teh hangat nikmatnya yang tinggal seteguk , sialan . Sudah semalaman dia menghindari pertanyaan itu . Gara gara pertanyaan itu dia gagal menikmati teh hangat nya .
" Jason aku butuh penjelasan ! "
" Kenapa kau terus menerus menanyakan itu ? "
" Apa aku harus diam saja ? Kalau aku berpelukan dengan pria lain , apa kau akan diam saja ? "
" Aku akan membunuh pria itu ! " Jason kesal .
" Lalu siapa wanita itu ? "
" Dengar ya , pertama bukan aku yang memeluknya tapi dia yang tiba-tiba muncul terus main peluk peluk . Dan kedua , dia itu cuma mantan yang gak penting " Jason bangkit dari duduknya , membicarakan Cintya membuatnya emosi jiwa .
Shofie menatap kepergian Jason , melihat punggungnya menghilang di balik pintu kamar . Mantan ? Shofie memegangi dadanya yang tiba-tiba nyeri , apa dia cemburu ?
" Hey , kau mau berangkat kerja ? " Shofie memandangi suaminya yg sedang merapikan dasi lalu memakai jas warna biru Dongker senada dengan dasinya .
" Hemm" Jason menjawab malas .
" Apa kau masih marah ? " Shofie memeluk Jason dari belakang , menyandarkan kepalanya di punggung lebar Jason aroma parfum Jason menyeruak kedalam hidungnya . Jason tidak menjawab sibuk menyisir rambutnya dengan tangan .
" Aku minta maaf " Jason menghela nafas panjang . Dia berbalik menatap istrinya , tinggi shofie hanya sampai batas Telinganya tidak tinggi juga tidak pendek . Rambut hitam panjang sebatas punggung , kulit putih serta pinggang yang ramping tapi terlihat penuh di beberapa bagian tertentu , wanita ini sukses membuat Jason melupakan mantan kekasih nya .
" Shofie , kamu tau kita menikah bukan karena cinta tapi aku tidak pernah main main soal pernikahan " Jason menyelipkan rambut shofie kebelakang telinganya .
" Jangan pernah tanya tanya lagi soal wanita itu lagi , dia sudah tidak penting lagi buat aku yang terpenting sekarang itu kamu , kita " Jason mengecup bibir shofie singkat tapi sukses membuat shofie merinding . Jason memang tidak mengatakan cinta kepadanya , tapi dia tahu arti kata katanya .
" Aku berangkat dulu , kamu baik baik di rumah " Jason mengecup istrinya lagi tapi kali ini di keningnya .
" Oke , hati hati "
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
my sweet wife
RomanceSilahkan follow dulu part 8 di private Yach?? Shofie dan Jason hanya bisa pasrah saat kedua orang tua mereka menjodohkan keduanya . Padahal saat itu Jason sudah punya pacar yang sangat dia cintai , lalu kenapa dia begitu pasrah dinikahkan dengan sh...