Kau Selalu Bebas

28 2 0
                                        

Andai saja kamu mau melihat lebih dekat, mendengar lebih dalam, dan memahami lebih jauh, mungkin bukan seperti ini cerita kita mencapai titik selesai. Bukan pula seperti ini di mana gema tawa terputus begitu saja. Bukankah seharusnya suka cita tak langsung terhempas ke dasar nestapa? Hanya sebab satu torehan luka yang ternyata mampu merambat ke mana-mana, semua ceria yang ku kumpulkan berujung kesedihan.

Aku tak mengapa. Jika memang cinta yang ku punya tak mampu membuatmu cukup, kamu boleh memilih akan pada siapa rasamu kau berikan. Jika bukan aku yang membuatmu merasa lengkap, kamu bebas berkelana sejauh yang kamu ingin. Denganku, kamu selalu bebas memilih yang kamu hendaki. Asal kamu bahagia, asal kamu tetap bisa tertawa.

Biarkan aku yang selalu kalah dengan kesempatan yang bagimu terasa salah. Dari awal, aku memanglah penyedia rumah untukmu yang hanya mengajariku arti pernah. Karenamu, aku bersedia terjun ke dalam lembah penuh kecewa yang semakin membuatku lemah.

Jika nantinya memang bukan aku seorang akhir dari pencarianmu, tak apa. Setidaknya, telah ku pelajari berbagai macam lara tersebab kehadiranmu. Sehingga aku mampu berlapang dan berujar dengan tenang bahwa aku turut bersuka akan pilihanmu.

Jika memang bukan kamu seorang akhir dari perjalananku, tak apa. Setidaknya, aku pernah belajar mencinta dengan ikhlas, mengharap dengan keras meski akhirnya akulah yang tetap kau lepas. Sehingga, saat kita dipertemukan lagi dengan jalan masing-masing aku mampu menyapa dan mengatakan terimakasih pernah ada.

23 Juni 2018

MemoarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang