Katanya, Ini Lebih Baik

42 1 0
                                    

Pada detik dimana waktu terasa berjalan lambat, aku membawa kakiku berlari ke belakang. Melewati jengkal-jengkal dimana kepahitan terlihat begitu nyata. Menatap serakan rasa tak berguna, kebodohanku yang tak terkira.

Kupikir, berhenti saja mampu menghapus segala keliru yang mengundang seluruh pilu. Tidak, pada masa dimana penantian terasa lebih dari sekadar melelahkan, penyesalan jauh membuat jiwaku dimatikan.

Harusnya tak seperti ini. Hatiku seharusnya lebih paham bahwa semua tak selalu sejalan dengan perasaan. Ada hal-hal yang tak mampu ku paksakan. Ada hal-hal yang baiknya memang harus dilepaskan. Sebab ini hanya perihal keikhlasan.

Tentang sebuah balasan, aku hampir tak tahu dengan makna kata itu. Hati ini sudah kubawa jauh untuk bertualang dan tak kutemukan kamu yang kusebut sebagai tujuan. Hatimu tak pernah tahu bagaimana rasanya berakhir sendu.

Mereka yang datang. Mereka yang berkoar tentang berhenti yang harus ku pilih. Tak ingin aku lebih terluka, tak ingin aku terus menerus merasa lara, katanya. Dan aku percaya saja. Ku turuti untuk berhenti. Agar mereka percaya bahwa itu lebih dari sekadar menyakiti.

24 November 2018

MemoarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang