"Ini rumahmu Dave?" Tanyaku takjub saat melihat pemandangan disekitar rumah Dave.
"Bukan rumahku, tapi rumah keluargaku." Jawabnya tersenyum. "Ayo ikut aku masuk kedalam, akan ku kenalkan pada keluargaku." Ajaknya lalu turun dari mobil.
"Nyonya, Tuan muda sudah pulang nyonya." Terdengar suara Teriakan seorang wanita dari dalam rumah. Tidak begitu lama, beberapa orang yang ada didalam rumah tersebut keluar menyambut Dave.
"Dave putraku, setelah sekian lama akhirnya kamu pulang Nak. Kemarilah, Mama sangat merindukanmu." Ujar wanita paruh baya itu lalu memeluk Dave.
"Bagaimana Nenek Ma?" Tanya Dave.
"Nenekmu masih sakit, ayo temui Nenekmu." Mama Dave mengajaknya untuk masuk kedalam dan sepertinya mereka tidak menyadari keberadaanku karena tidak ada satupun yang bertanya tentang diriku.
"Tunggu sebentar Dave." Mamanya menghentikan langkahnya kemudian kembali memutar tubuhnya menghadapku. Sepertinya dia baru menyadari keberadaanku. "Dia???" Tunjuk wanita itu.
"Oh iya Dave lupa Ma, kenalin dia Mila Ma. Tem..."
"Apa dia Kakak iparku Kakak? Akhirnya kita bisa bertemu juga." tiba-tiba seorang gadis remaja muncul dari dalam rumah lalu memelukku. Aku sangat terkejut dengan tingkah gadis kecil ini, tidak terlalu kecil mungkin kira-kira dia anak SMA. Aku hanya menerka mungkin saja dia adik tirinya Dave.
"Jaga sikapmu Sela." Seru laki-laki yang ada di samping Sela. Mungkin mereka adalah Adiknya Dave. Pikirku.
"Sela, dia buk..." Kalimat Dave selalu terputus karena ada saja yang memotong kalimatnya.
"Benarkah dia istrimu Dave?" Satu suara terdengar lagi.
"Nenek..." Dave langsung menghampiri Neneknya dan memeluknya erat. Terlihat sekali bahwa laki-laki itu sangat mencintai Neneknya. "Nenek kan masih sakit, kenapa nenek kemari. Biar Dave saja yang menjenguk Nenek dikamar nenek."
"Aku tidak sabar ingin bertemu denganmu, Oni bilang kamu sudah pulang dan membawa menantu kami pulang." Ungkap neneknya. Astaga.. sepertinya mereka sudah salah paham pada kami. "Benarkah dia istrimu Dave?" Pandangan Neneknya beralih padaku lalu berjalan menghampiriku.
"Nenek.. aku akan menjelaskan semuanya, ini tidak.." Bukan hanya Dave, tapi kali ini kalimatku yang di potong oleh mereka.
"Pinter juga Kak Dave mencari istri." Sahut laki-laki itu lagi.
"Ryan! Tidak ada yang mengizinkanmu untuk berkomentar." Seru mama Dave.
"Oke Ma." Jawab laki-laki yang bernama Ryan itu.
"Tentu saja ibu, tidak mungkin mereka datang bersama jika dia bukan istrinya Dave." Ujar mama Dave.
"Tante.. Aku.."
"Kamu cantik sekali Nak. Terima kasih karena telah menjaga Cucuku dengan baik selama ini." Ucap neneknya sambil mengusap wajahku, ku lihat airmatanya sedikit mengalir dari sudut matanya. Melihatnya membuat hatiku tersentuh. Selama ini aku tidak pernah tahu rasanya memiliki seorang nenek. Karena sejak kejadian buruk itu, identitasku tersembunyi sebagai anak kandung dari orang tua kandungku. Mereka mengetahui bahwa aku sudah meninggal bersama orang tuaku, dan orang tua Mama dan Papa, mereka mengatakan bahwa orang tua Mama sudah meninggal sejak Mama masih kuliah. Sedangkan Papa, orang tuanya sudah meninggal saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SD. Perlahan ku usap air mata yang mengalir dari sudut mata Neneknya Dave.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintailah Aku...
Romance"Cintaku saja sudah cukup untuk kita berdua." Kata-kata itu yang akhir-akhir ini sering aku dengar. Bahkan keduanya mengatakan hal yang serupa, aku juga tidak mengerti bagaimana mereka memiliki pemikiran yang sama. Aku terjebak dalam permainanku sen...