1. Yang Tak Terlihat

389K 20.2K 1.9K
                                    

Eveline Adalina, itu namaku. Aku gadis berumur 17 tahun yang terlahir sebagai indigo. Aku bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat. Bukan cuma itu, aku juga bisa berbicara dengan mereka, berteman dengan mereka, dan pergi  ke alam mereka secara sadar. Aku bisa membaca pikiran orang disekitarku, aku bisa melihat kebahagiaan terbesar mereka, aku juga bisa melihat kepedihan yang pernah mereka alami, dan juga...

Hari ini aku berangkat ke sekolah baruku. Aku sudah yakin, disekolah baru ini, aku tidak akan punya teman. Seperti biasa, mereka akan berpikir aku gila, halusinasi, atau semacamnya. Mereka hanya tidak tau bahwa aku berbeda.

Saat aku tiba di sekolah baruku, aku mengikuti wali kelasku menuju kelasku. Begitu dipanggil, aku langsung masuk kekelas dan memperkenalkan diriku. Begitu selesai memperkenalkan diriku..

"Cewek itu sakit ya? Kok pucet?"

Reflek, aku langsung menoleh kepada seorang laki-laki yang duduk dipojok kiri depan dekat jendela. Ia yang baru saja kubaca pikirannya.

Laki-laki itu terlihat kaget dan salah tingkah begitu aku menatapnya dengan tatapan dingin.

Aku dipersilahkan duduk dibangku belakang yang kosong. Disana aku duduk bukan bersama manusia, melainkan dengan sesuatu yang tak terlihat orang manusia biasa.

Sosok perempuan cantik berambut blonde seleher, memakai gaun pengantin indah yang sudah lusuh dan kotor. Baguslah, sosok itu tidak tau bahwa aku bisa melihatnya bahkan aku terkadang mencuri tatap dengannya.

"Kenapa dia disini? Apa yang dia lakukan dikelasku?" Itu pertanyaan yang terlintas dipikiranku begitu melihatnya.

Hantu itu menatapku, namun aku pura-pura tidak melihatnya. Pelajaran fisika dimulai, anak-anak sekelas fokus dengan pelajaran yang diberikan, kecuali diriku saat melihat hantu yang duduk se-meja denganku itu menangis dengan keras hingga memecahkan konsentrasiku.

"Kamu jangan berisik dong!" Bisikku pelan ke hantu perempuan itu.

Hantu perempuan itu tampak menatapku dengan tajam dan aku hanya membalas tatapannya.

"Kamu bisa lihat aku?" Pertanyaan kuno yang kudapat dari setiap hantu yang kulihat.

"Ada pertanyaan lain tidak? Aku bosan dengan yang itu"

Hantu itu menahan tangisannya.

"Kamu bisa bantu aku?"

"Pertanyaan ini lagi? Aku bosan mendengarnya"

"Tolong, Aku dibunuh saat aku dalam perjalanan ke rumah calon suamiku. Calon suamiku mengira aku kabur dari pernikahan ini. Tolong sampaikan padanya, beritahu kematianku. Aku tidak ingin dikutuk dan dituduh lagi olehnya"

"Kamu dibunuh disekolahan ini ya? Siapa namamu dan calon suamimu?" Pertanyaan yang terlintas dipikirankupun langsung kulontarkan dengan berbisik sangat pelan.

"Namaku Chesie, Calon suamiku Miro Haruko"

"Nama calon suamimu terdengar seperti nama orang Jepang. Kenapa kamu tidak cari saja pembunuhmu?" Lagi-lagi aku melontarkan langsung pertanyaan yang terlintas dipikiranku.

"Dia sudah mati."

"Aku akan menurutimu, tapi kamu harus mengantarku ke rumah Miro. Siang ini, saat aku pulang sekolah. Bagaimana?"

Hantu Chesie menggangguk senang.

"Kamu duduk disini saja, aku akan senang kalau kamu tetap disini." Ucapku lalu mengerjakan tugas yang diberikan guru saat itu.

Aku memang tidak jarang menolong hantu. Tapi, aku hanya menolong hantu baik, bukan hantu jahat yang suka mengganggu setiap orang.

***

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang