39. Perhatian

81.8K 6.2K 757
                                    

"Evie, malam ini aku sama Melle nginap dirumah kamu ya?".Tanya Casandra sambil melahap makanannya.

"Boleh".Sahutku singkat lalu menghabiskan milkshakeku.

"Nanti pulangnya aku anter ya".Ucap Naran menatapku.

"Abel mau ikut?".Tanyaku.

"Nggak deh, lain kali aja. Aku mau langsung pulang aja".Sahut Abel.

"Nanti aku anterin ya, say".Ucap Allen.

Setelah selesai makan, kami kembali kekelas masing masing dan menunggu bel berbunyi.

*Pulang Sekolah.

Aku, Casandra, dan Melle diantar pulang oleh Naran. Karena Casandra dan Melle hendak menginap, ia langsung kerumahku.

Seperti biasa, sesampainya kami bertiga dirumah. Kami mandi satu persatu, makan siang lalu menonton tv.

Malam ini kami tidur lebih awal, jam 7 malam kami sudah tertidur lelap. Tiba tiba saja aku terbangun saat tengah malam. Suara burung hantu terdengar. Tiba tiba aku menyadari bahwa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Sleep Paralysis ( Ketindihan / Kelumpuhan Tidur ) yang sudah lama tida kualami, akhirnya kualami lagi. Aku berusaha membangunkan Casandra dan Melle namun teriakanku sama sekali tak bersuara.

Aku tau ini hanya kelumpuhan tidur biasa, namun aku merasa takut karena lampu kamarku berkedip berkali kali. Tiba tiba aku melihat sosok hantu perempuan yang mendekatiku. Dia adalah Andrea yang terlihat sangat marah padaku. Ia mencekik leherku dengan kuat hingga aku tak mampu bernafas. Tiba tiba saat badanku bisa digerakkan, Andrea langsung menghilang.

Aku mengusap usap leherku yang dicekik Andrea tadi lalu berkaca, ternyata cekikan itu berbekas dan terasa perih.

"Mungkin bisa ditutupi pake bedak".Batinku.

Tiba tiba terdengar suara bisikan Andrea.

"Eveline, temui aku diluar kamar".

Aku ragu untuk mengikuti perintah Andrea, namun saat itu aku seperti dihipnotis. Aku langsung keluar dari kamar tanpa keraguan. Aku melihat Andrea berdiri didepan pintu kamarku, kakinya yang tak menapak dilantai, pakaian yang lusuh dan kotor.

"Ikuti aku".

Aku mengikuti Andrea, kami pergi kebelakang rumahku, kami berdiri berdampingan didepan sebuah sumur dibelakang rumahku.

"Loncat".

Tanpa kusadari, aku berjalan semakin dekat kesumur dan bersiap untuk melompat, namun tiba tiba teriakan Rachel menyadarkanku.

Aku yang tiba tiba tersadar langsung mundur menjauhi sumur itu dan menoleh kearah Andrea yang tiba tiba menghilang. Rachel tiba tiba muncul didepanku yang membuatku terkejut.

"Kamu ngapain?".

"Tadi...".Ucapku gugup karena ketakutan.

"Andrea ganggu kamu, lagi?".

"Dia yang membuat kamu hampir lompat, kan?".

Aku menggangguk pelan.

"Gapapa, sekarang udah aman. Ada aku disini".

"Aku pikir dia udah pergi dan ga akan muncul lagi, tapi ternyata dia datang lagi dan ganggu aku".Ucapku.

Rachel memelukku lalu membelai rambutku dengan lembut.

"Kamu udah bisa sentuh manusia?".Tanyaku mulai tenang.

"Iya, aku lakuin ini biar bisa meluk kamu kalau lagi disituasi begini".

Rachel melepas pelukannya lalu menatapku.

"Kamu masuk kekamar aja, tidur lagi".

Aku menggangguk pelan lalu meninggalkan Rachel diluar rumah dan masuk kekamar.

Saat aku tiba dikamar, lampu kamar menyala. Aku mematikan lampu kamar lalu berbaring ditempatku, menatap lampu yang redup, rasanya takut sekali tiba tiba lampu itu menyala sendiri. Namun terdengar sebuah bisikan lagi, tapi kali ini suara Rachel.

"Tidur aja, aku jaga kamu".

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang