19. Rachel Novergio

110K 8.9K 537
                                    

Malam ini, aku, Casandra dan Melle langsung pulang kerumahku. Kami tidur dikamarku bertiga. Memang lebih santai saat dirumah tidak ada orang lain, tapi mengingat ayah dan ibu tidak akan kembali malah membuatku bersedih.

Kami bertiga duduk diatas kasurku sambil mendengar alunan musik yang indah dan bercerita.

"Tadi disekolahan, aku dan Melle ketemu sama Glenn." Ucap Casandra, memulai percakapan.

"Glenn? Cowok waktu itu?" Tanyaku.

"Iya, kayaknya dia beneran suka sama kamu Evie. Tadi dia nanya banyak soal kamu, nomor telepon, username Instagram, jomblo atau single, dll." Jelas Melle.

"Kalian percaya ga aku bisa lihat hantu?" Tanyaku merubah suasana.

"Iya, walau kita ga bisa lihat tapi kita tau kalau manusia dan hantu itu memang hidup berdampingan." Sahut Casandra lembut.

Casandra benar-benar gadis yang lembut dan anggun. Aku iri sekali padanya, gadis normal, punya banyak teman, dan sepertinya dia tidak pernah menderita.

"Sudah lama juga aku tidak dengar kabar dari Abel." Ucap Melle.

"Katanya dia sakit, tapi sekarang udah ga ada kabarnya lagi." Lanjut Casandra.

"Aku lihat sesuatu berdiri dibelakang kalian." Ucapku pelan.

Casandra dan Melle menoleh kebelakang mereka dengan cepat lalu kembali menatapku.

"Beneran?" Bisik Casandra.

Aku melihat Rachel yang tiba-tiba muncul dikamarku dan berdiri dibelakang Casandra dan Melle sambil menatapku.

"Kamu ngapain kesini?" Tanyaku menatap Rachel.

Casandra dan Melle bersama-sama menoleh kearah belakang.

"Dimana laki laki yang kamu sukai itu?"

"Apa sih? Maksudmu Naran?" Tanyaku.

Rachel menggangguk pelan.

"Tadi pagikan aku ngobrol sama dia, jam segini pasti dia udah tidur dirumahnya."

"Beritahu aku dimana rumahnya"

"Buat apa? Kamu jangan ganggu dia, dia itu temanku."

"Aku tidak ganggu dia, aku hanya ingin menjaganya, takut seandainya Andrea datang menghampirinya. Kalau kamu memang menyukai dia, aku akan mendukung kalian berdua. Asal bisa melihat kamu bahagia, Evie."

"Rachel, kamu benar benar menyukaiku ya?"

"Hantu dan manusia tidak bisa bersama, aku tau itu. Andai aku belum meninggal, mungkin aku dan kamu bisa punya hubungan spesial."

"Aku akan beritahu rumah Naran, tapi kamu harus menceritakan kisahmu dulu padaku."

"Baiklah... akan aku ceritakan kenapa aku bisa mati."

"Evie, kami ga lihat apa-apa." Ucap Melle merinding.

"Hantu dibelakang kalian, namanya Rachel. Aku memintanya untuk menceritakan penyebab kematiannya, dia sedang ingin bercerita. Kalau dia sudah selesai cerita, aku akan kasih tau kalian berdua juga, tunggu saja ya." Jelasku.

Rachel duduk disamping Melle dan Casandra tanpa sepengetahuan mereka berdua.

"Dulu, aku murid disekolahan itu juga, sama denganmu. Tapi aku seniormu, aku lebih tua darinya 1 tahun saja. Aku dikenal sebagai murid tertampan dan terpopuler, tiada sehari tanpa dimintai foto bersama dan tanda tangan. Aku senang diperlakukan sebaik itu, tapi sahabatku sendiri, namanya Chandra. Dia ternyata iri padaku, hendak menyingkirkanku agar kepopuleranku berpindah tangan kepadanya. Dia meminta tolong padaku untuk mengambil bola basket digudang, saat aku kegudang, tiba-tiba pintunya terkunci, yang mengunci Chandra. Dia mengurungku saat sekolah sudah usai jadi tidak ada yang bisa membantuku, saat itu Chandra berdiri didepan pintu gudang hingga malam. Saat aku lemas karena haus dan lapar, Chandra mencekikku hingga aku tewas lalu dia memasukkan jasadku kedalam koper yang ia buang kelautan. Aku kehilangan tubuhku sendiri saat itu. Tapi Chandra ketahuan membunuhku karena digudang itu ternyata ada cctv tersembunyi, pihak sekolah lalu melaporkan Chandra kepolisi, Chandra diberi hukuman penjara 15 tahun. Tapi selang beberapa hari dia dipenjara, ia langsung bunuh diri dengan cara gantung diri diselnya saat tengah malam."

"Kapan kamu meninggal?" Tanyaku penasaran.

"1 tahun yang lalu, sebelum kamu datang kesekolahku. Sebenarnya sebelumnya aku belum pernah benar-benar menyukai seseorang, tapi sejak melihatmu aku rasanya aku sangat menyukaimu. Aku selalu diam-diam mengikutimu. Memang sakit saat kamu memarahiku disekolahan tadi, tapi aku sudah melupakan kejadian itu."

"1 tahun yang lalu? Pasti masih ada yang tau tentang kamu, karena kamu populer, siapa nama lengkapmu?" Tanyaku pada Rachel.

"Rachel Novergio"

"Casandra, Melle. Kalian tau soal senior kita yang bernama Rachel Novergio tidak?" Tanyaku sambil menatap mereka berdua.

Mereka berdua tampak mencoba mengingat-ingat soal nama itu.

"Aku ingat!!" Sahut Casandra dengan mata terbelalak dan alisnya terangkat sedikit.

"Rachel Novergio, simurid populer itu ya? Dia kan sudah meninggal, kenapa Evie?" Tanya Casandra.

"Aku tau, dia punya sahabat bernama Chandra ya?" Tanyaku lagi.

"Iya, Chandra Octovio. Dia juga sudah meninggal." Sahut Melle.

"Chandra, bunuh dirikan?" Tanyaku dengan suara pelan sambil menatap Chandra dan Melle.

"Iya, setelah membunuh Rachel Novergio, dia malah masuk penjara dan bunuh diri disana. Harusnya ia menebus kesalahannya, aku harap Chandra akan menderita dineraka " Sahut Casandra dengan nada sebal.

"Yang kulihat tadi, itu hantu Rachel. Sekarang dia duduk disamping kalian." Ucapku.

Casandra dan Melle langsung bergeser menjauhi Rachel.

"Sekarang beritahu aku rumah pria itu."

"Jalan Gerbang Kosong no 12, Komplek disana, Blok A nomor 5." Jelasku.

"Makasih, Evie. Kamu baik."

Rachel perlahan melayang pergi kerumah Naran. Aku hanya tersenyum, ternyata tidak semua hantu itu jahat, contohnya Rachel. Ia yang selagi masih hidup bersikap baik, ternyata saat menjadi hantu juga masih baik. Hatinya tidak dikuasai kebencian mungkin karena Chandra si pembunuh juga sudah mati.

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang