45. Terbebani

80.1K 5.8K 159
                                    

Aku keluar dari gudang sambil sedikit gemetar.

"Bagaimana? Sudah?"Tanya Naran sambil menatapku penuh harapan.

Aku hanya mampu menggangguk pelan saat itu.

Bagaimana kalau dia kembali dengan dendam yang lebih besar?

"Tenang saja, dia tidak akan kembali. Kamu berhasil memusnahkannya, Evie"

Aku menoleh keasal suara tersebut. Ternyata didekat gudang ada Rachel, Naran juga melihatnya.

"Jangan lihat dia. Tukang cari perhatian"Ucap Naran dengan kesal sambil menatap Rachel.

"Uhhh!!"

Rachelpun langsung menghilang.

"Dia kasihan, dia sudah menolongku berkali kali, kamu ga seharusnya mengusirnya begitu"Tegur ku lalu tersenyum kearah Naran.

"Lain kali kalau kamu dapat anceman kayak gitu lagi, jangan ditanggung sendirian, aku dan yang lainnya pasti bantu kamu kok, kita berdua kan sama"Ucap Naran lalu tersenyum manis.

Casandra dan yang lainnya hanya menggangguk sambil menatapku.

Bel masuk berbunyi. Kamipun masuk kekelas masing masing. Tetap saja tatapan anak anak kelas lainnya sangat membuatku tidak nyaman, dari dulu itu selalu saja. Dulu aku tidak punya teman satupun, sekarang setidaknya aku punya Casandra dan yang lainnya. Teman sejati yang siap menolongku kapanpun, dan Naran yang sangat menyayangiku.

Setidaknya, aku sudah jarang menangis lagi.

****Istirahat****

Naran dan yang lainnya mengajakku untuk kekantin bersama, sebenarnya moodku masih tegang tapi aku tidak tega menolak tawaran mereka akhirnya aku ikut dengan mereka.

Seperti biasanya, pesanan kami selalu sama, kali ini Mie ayam dan jus strawberry.

"Lega ya, sekarang udah ga ada Alexa, dan Andrea. Pengganggu rese itu"Ucap Casandra sambil melahap makanannya.

"Kamu jangan begitu. Aku penasaran gimana kabarnya Alexa. Orang seperti dia kalau mau pindah sekolah pasti sulit diterima, sudah dikeluarkan dari sekolah sebanyak 2x, siapapun yang melihat rapotnya pasti menolak"Ucapku lalu tersenyum tipis.

Memang kasihan, aku menyesal sudah berbuat hal buruk pada Alexa. Seharusnya aku mengalah saja padanya, itupun kalau Naran menyetujuinya.

Aku kembali kekelas duluan dan membuka hapeku.

Aku mencari artikel soal bagaimana cara mengubah indigo menjadi manusia biasa. Tapi tidak ada artikel seperti itu digoogle.

Aku ingin sekali hidup seperti orang normal lainnya, bahagia tanpa terbebani, aku? Aku punya 1 teman saja sudah bersyukur.

*******

Vote+Coment!

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang