20. Ketakutan Dan Kekhawatiran

106K 8.3K 284
                                    

"Jadi, Aku dengar dengar Rachel itu anak yang tampan, apakah ia masih tampan?" Tanya Casandra.

"Sangat rupawan, seperti seorang Pangeran, putih, manis, dan pucat...." Sahutku.

"Bisakah kamu tersenyum, sekali saja. Kami berdua belum pernah melihat kamu tersenyum dengan lebar." Pinta Melle.

"Sulit tersenyum bagiku, orang tuaku baru saja meninggal, ditambah beban hidupku yang lain." aku kembali teringat kejadian itu, lagi.

"Laki-laki akan menyukai wanita yang murah senyum, kamu harus begitu." Ucap Casandra.

"Aku tau kamu menyukai Naran." Timpal Melle, lagi.

"Tau dari mana?" Tanyaku menatap Melle heran.

"Kami bisa melihatnya, matamu menunjukkan segalanya." Balas Casandra.

"Percuma, Vally juga menyukainya." Ucapku pasrah.

"Apa?" Tanya Casandra, alisnya terangkat

"Apa maksudmu dengan Vally menyukai Naran?" Tanya Melle lagi.

"Vally mengatakannya dalam hatinya, aku membaca pikirannya. Dan sekarang aku tau, Vally membenciku karena aku dekat dengan Naran." Ucapku.

"Jadi itu alasanmu menjauhkan diri dari Allen, Nicho, Abel, Aku, Melle, dan Vally?" Tanya Casandra.

Aku menggangguk. "Bukan hanya itu, ada sesosok hantu perempuan, namanya Andrea, dan dia juga menyukai Naran." Jelasku.

"Nasib orang tampan." Melle tertawa geli.

Casandra menyalakan hpnya lalu memainkannya sebentar, tiba-tiba matanya terbelalak lalu menatapku dan Melle.

"Eveline!" Casandra memanggilku dengan wajahnya yang tampak terkejut.

"Apa? Apa? Sesuatu terjadi?" Tanyaku panik.

"Naran!" Balas Casandra tetap dalam mimik kaget.

"Apa?" Tanya Melle lagi.

"Naran, Berpacaran dengan Vally. Naran menembak Vally, baru saja." Jelas Casandra.

Aku mengernyit, tak paham. "Apa?"

"Dia memostingnya di instagram, kamu bisa cek, Melle. Mereka juga memosting foto mereka bersama, ditaman malam ini, Naran.... Mencium pipi Vally, dan memberikan Vally sebuah balon berbentuk hati." Jelas Casandra sambil menatapku dan menatap hpnya.

"Dan, Rachel sedang ada dirumah Naran, kemungkinan." Ucapku.

"Dan demimu, Rachel mungkin akan melukai Naran. Membunuhnya mungkin" Ucap Melle.

"Tidak, Rachel tidak akan sembarangan seperti itu." Bantahku kesal.

"Kamu percaya? Percaya pada hantu?" Tanya Casandra.

"Dia hantu, tapi dia baik, dia melindungiku, dan sangat baik padaku." Balasku dengan nada kesal.

"Baik padamu, bukan berarti akan baik pada orang lain juga." Lanjut Melle.

"Aku harus kerumah Naran." Ucapku lalu berdiri.

"Apa? Kamu baru kembali dari rumah sakit, sekarang sudah jam 8 malam, aku tidak mau kamu terluka." Ucap Casandra, menghalangi jalanku.

"Tapi, Naran?"

"Dia akan baik baik saja, aku harap." Ucap Melle.

"Aku harap Rachel tidak berbuat apapun, dia akan menjaga Naran, menjaga bukan berarti membunuh." aku menunduk, berusaha meyakini diriku sendiri.

"Tapi dia bilang, dia ingin melihatku bahagia, kemungkinan Rachel mengganggu Naran 98%." Pikirku lagi.

Malam itu aku sangat ketakutan dan panik. Aku tidak ingin pria yang ku cintai meninggal karena berpacaran dengan wanita lain sehingga membuat Rachel kesal.

Rachel ingin aku bahagia, membuatku yakin Rachel akan melenyapkan Naran agar aku tak sedih begitu mendengar Naran dan Vally jadian. Andai aku tidak beritahu rumah Naran.

[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang