Malam itu, aku tidak bisa tidur hingga pagi. Aku tidak merasakan kantuk sama sekali. Pagi itu, aku izin kepada pihak rumah sakit untuk pulang kerumah dan bersekolah, tidak menyangka aku diizinkan.
Aku langsung pulang naik ojek sampai kerumah dan bersiap-siap, walau aku masih merasa lemas. Aku mengingat sudah beberapa hari aku izin, akhirnya aku harus masuk sekolah hari ini.
Setelah selesai bersiap-siap, aku langsung berjalan kaki menuju sekolah. Udara pagi ini segar sekali, mengingat biasanya aku menikmati udara sejuk bersama ayah naik mobil.
Dijalan aku bertemu dengan Casandra yang berangkat sekolah dengan mobilnya. Akupun diberi tumpangan sampai kesekolah.
"Terima kasih tumpangannya." Ucapku sambil membungkukkan badanku sedikit.
"Aku dengar kabar kamu kemarin, turut berduka ya." Casandra tersenyum ramah.
"Makasih." Balasku tanpa tersenyum.
Kematian ayah dan ibu membuatku merasa tak lagi ingin tersenyum.
"Aku tau rasanya ditinggalkan kedua orang tua sekaligus, walau belum pernah mengalaminya, tapi aku pernah menonton lewat drama. Akhir dari anak yang ditinggal kedua orang tuanya itu sangat tragis, aku tidak berharap kamu begitu." Ucap Casandra berusaha menghiburku.
Kami berjalan bersama menuju ke kelas kami yang berjarak hanya 1 ruang kelas.
"Mereka meninggal bukan karena kecelakaan biasa." Ucapku tiba-tiba
Casandra menatapku, ia tampak terkejut, "Hah? Terus karena apa? Ada yang nyantet?" Sontak pertanyaan Casandra membuatku bergidik.
"Nggak, ada hantu penyebab kecelakaan mobil itu."
"Hantu? Kamu punya dendam sama hantu?"
"Hantu itu namanya Andrea, dia naksir sama Naran."
"Naksir sama Naran? Terus nyelakain kamu gitu? Aneh banget!"
"Dia ga mau aku dekat-dekat Naran."
"Kamu ga perlu takut, lagian kamu dan Naran cocok banget! Masa kamu harus ngalah sama hantu, kalau gitu sama aja kamu nyetujuin hubungan Naran sama si hantu itu kan?"
"Iya, ga akan kok!" sahutku sembari tersenyum, membayangkan wajah kesal Andrea saat ini.
Kamipun tiba didepan kelas Casandra yang terlihat masih sepi, akhirnya Casandra masuk kekelasnya dan aku melanjutkan jalanku sendirian. Baru beberapa langkah, aku langsung berpapasan dengan Sandra, Caca, dan Milka.
Mereka menatapku dengan tatapan aneh, aku membalas tatapan mereka sambil sedikit melotot, mereka langsung terlihat ketakutan dan lari meninggalkanku dilorong itu sendirian.
Kelasku sudah ramai saat itu, Hanya Naran dan beberapa murid lainnya yang masih belum datang.
Aku masuk kekelasku yang seketika hening saat mereka melihatku melangkah masuk. Aku menatap mereka satu-persatu, mereka hanya menatapku sambil berbisik bisik sesuatu yang tidak dapat kudengar.
Aku menatap tajam salah seorang laki-laki yang berbisik itu. Dan aku berhasil membaca pikirannya.
"Pembawa sial, Katanya ayah dan ibunya meninggal karena teman hantunya si Evie, bener ga ya?" Batin laki-laki itu
"Ternyata soal itu." Batinku.
"Mau Kubantu?"
Aku menoleh kearah suara itu, Rachel duduk ditempat dudukku sambil tersenyum.
Aku diam karena jika aku menjawab, mereka akan mengira aku gila karena bicara sendiri, aku menaruh tasku di meja lalu duduk disamping Rachel.
"Hei, aku nanya kamu!"
Aku tetap diam tanpa menatap dan menjawabnya.
"Aku dengar beberapa orang menyebar gosip buruk tentang kamu, kamu tidak apa-apa?"
Aku tetap sabar dan tenang, berusaha berpura-pura seakan tidak mendengar Rachel.
"Ya sudah, aku akan pergi mengganggu temanmu, Si Casandra itu."
Rachel langsung berdiri dari bangku-ku dan bersiap untuk jalan namun aku menahannya.
"Tunggu, berhenti disana!"
Anak-anak sekelas menatapku keheranan.
"Tuh kan, ngomong sendiri." Ucap salah seorang teman kelasku.
"Gila." Ucap temannya yang lain.
"Akhirnya kamu bicara juga."
"Jangan ganggu Casandra."
Anak-anak sekelas menatapku dengan tatapan semakin tajam saat melihatku seperti sedang bicara dengan angin.
"Sudah kuperingatkan soal Andrea kan? Kamu keras kepala sih!"
"Jangan ganggu aku lagi, aku tidak ingin melihatmu lagi." Ucapku dengan sedikit kasar.
"Aku sudah muak melihat hantu, orang tuaku meninggal karena hantu. Andai aku bisa menutup mata bantinku, akan aku lakukan!" Lanjutku lagi dengan nada kesal.
"Tapi kan itu Andrea, bukan aku. Lagian tidak perlu bicara sekeras itu, mereka akan mengganggap kamu gila."
"Tapi kamu dan dia sama-sama hantu, hantu itu berbahaya, hanya memikirkan dirinya sendiri dan mencelakakan orang lain demi kesenangannya sendiri. Biarkan saja mereka mengira aku gila, mereka hanya tidak bisa melihat apa yang kulihat, coba saja jika dia bisa melihat juga, aku yakin kelas ini pasti kosong. Lagipula aku juga tidak ingin punya teman yang sok seperti mereka, hanya mengkritik orang dari luarnya saja tanpa tau apa yang sebenarnya, andai mereka jadi aku mungkin mereka sudah bunuh diri. Mereka lemah, hanya bisa bicara tanpa mampu berbuat apapun. Sama seperti Andrea, hanya bisa mengancam demi mendapatkan orang yang ia suka, aku tidak takut, aku yakin ayah dan ibuku memang sudah ditakdirkan untuk meninggal, bukan karena Andrea. Saat Tuhan tidak memanggilku, aku tidak akan pergi dan membuat Andrea bahagia. Suatu saat nanti aku akan mengirimnya kembali ke neraka, kalau kamu ganggu aku lagi, aku akan mengirimmu, juga!" Ucapku penuh amarah.
"Kamu kesal sekali ya, Eveline." Rachel memiringkan kepalanya sambil tersenyum miring
Teman-teman sekelasku menatapku dengan tatapan berbeda dari sebelumnya. Merekapun perlahan satu persatu keluar dari kelas meninggalkan kusendiri dan hanya ada satu yang datang menghampiriku. Anak perempuan yang tadi membicarakanku.
"Maaf ya, aku sudah mengejekmu tanpa memikirkan perasaanmu." Ucapnya menunduk, lalu keluar dari kelas.
"Minta maaf saat sudah terlambat, kata-katamu sudah terlanjur menyakiti hatiku. Bukan sekarang aku akan membalasmu, tapi nanti. Saat urusanku dan Andrea sudah selesai, kamu akan membayar apa yang sudah kamu lakukan." Batinku.
Akupun tak tau sejak kapan aku berubah menjadi pendendam seperti ini...
![](https://img.wattpad.com/cover/148572220-288-k284184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBIT
Horror(COMPLETED DAN AKAN SEGERA TERBIT) #1 in Horor (20.05.20) #1 in Remaja (24.03.21) Kisah gadis indigo yang dipertemukan dengan seorang laki-laki indigo My first story 😭 Dilarang plagiat kecuali orang ga punya otak:P By : @chizzyous