Jeila melihat pantulan dirinya dicermin "Udah cantik belom sih?" selama lima belas menit ia hanya berputar putar melihat dirinya dari pantulan cermin, kata kata yang ia keluarkan pun hampir sama seperti 'Udah cantik belom?' terus 'Cantik ga sih gue' juga 'Penampilan gue cantik nggak ya dimata doi' dan sebaginya
Windi, sang ibu hanya bisa menggeleng geleng kepala melihat kelakuan anaknya, ini pertama kalinya Jeila memperhatikan penampilannya, karna biasanya Jeila hanya peduli pada perutnya, ia sabodo dengan penampilannya dengan rambut acak acakan dan sebagainya
Tapi kali ini, gadis itu terus saja memperhatikan penampilannya
"Udah cantik kok" Windi mendekat ke arah Jeila, ia memegang pundak Jeila, lalu melihat pantulan gadisnya itu dicermin "Tapi lebih cantik lagi kalo rambut kamu itu digerai" katanya melepas ikatan rambut Jeila
Jeila melihat ke arah cermin, memerhatikan penampilannya dengan rambut yang berbeda "Aneh.." ucapnya
Windi menggeleng "Bukan aneh, tapi kamu nggak terbiasa dengan penampilan rambut kamu itu, berani tampil beda dong" sahut Windi meyakinkan
"Beneran cantik mah?"
Windi mengangguk "Banget.."
Jeila tersenyum, lalu memeluk sang mama, nggak salah deh dia punya mama cantik kayak Windi, udah cantik, baik, penegertian pula
"Yaudah turun gih, temen yang ngenterin kamu kemarin udah nungguin loh dibawah"
"Hah? dari kapan?"
"Dari kamu muter muter didepan cermin dan ngomong udah cantik belum ya?"
Jeila segera berlari ke lantai bawah menemui sang pangeran yang ternyata sudah lama menunggunya
Ia tersenyum meilhat Farrel, cowok itu sedang memainkan ponselnya
"Hai.." sapa Jeila kaku
Farrel beralih menatap Jeila "Hai.." Cowok itu menatap Jeila dari atas sampai bawah, membuat yang ditatap merasa bahwa penampilannya buruk
"Gue aneh ya?" tanya Jeila sedih
Farrel menggeleng dengan cepat "Enggak kok, lo cantik, cantik banget"
"Masa sih?"
"Iya.. " sahut Farrel meyakinkan "Yaudah yuk jalan!"
Jeila mengangguk lalu mengikuti Farrel yang jalan lebih dulu didepannya. Jantungnya benar benar tidak bisa diajak kompromi, detakannya begitu cepat sampai sampai Jeila takut cowok yang sedang memboncenginya itu dapat mendengar suara degupan jantungnya
"Ah sial, gimana kalo Farrel denger"
😊😊😊
Pertandingan berjalan dengan sangat sengit, dan untungnya Farrel CS menang dengan skor 3-2, setelah pluit dibuyikan Farrel segera berlari, ia berdiri di depan bangku penonton dimana Jeila duduk ditempat itu
"Jeilaaa!" teriakan Farrel membuat Jeila kaget "Gue mau ngomong sama lo"
Jeila panik, semua mata sekarang tertuju kepdanya "Farrel, ngomongnya nanti aja, jangan teriak teriak" kata Jeila malu
Farrel tersenyum, manis banget sampe sampe Jeila ingin pingsan rasanya "GUE SUKA SAMA LO JE!" suara lantang Farrel membuat semua mata tertuju pada Jeila, termasuk Genta "LO MAU NGGAK JADI PACAR GUE?!"
Jeila menggigit bibir bawahnya, gugup, bingung, malu, senang, semua bercampur aduk, tapi ia tidak boleh menolak kesempatan emas ini, gebetannya, cowok populer dan tampan itu menembaknya, siapa yang mau menolak?
Jeila mengangguk sambil tersenyum, Farrel berteriak kegirangan lalu berlari memutar mutari lapangan, sedangkan Jeila? Dia hanya senyum senyum ketika teman temannya menggoda
"Ekhem ciee.."
"Akhirnya penantian lo nggak sia sia Je"
"PJ PJ PJ jangan lupa"
"Apaan sih" ia hanya bisa mengucapkan kata itu sambil malu malu
***
Thanks for reading 😊Update kamis dan minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Teen Fiction#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...