Setelah membagikan naskah drama kepada anak anak yang ada di ruangan teater, Vian kembali duduk di depan para anak yang akan menjadi pemeran dalam pentas dramanya
Jeila dan lainnya membaca naskah yang berada di tangan mereka, memahami apa yang ada dalam naskah tersebut. Kening Jeila berkerut saat membaca naskah yang ada ditangannya, entah kenapa kok ia merasa naskah yang sedang ia baca sama seperti kisahnya, atau hanya perasaannya saja
"Oke cukup bacanya, sekarang kita mulai pemilihan pemeran utamanya ya" intrupsi Vian menyudahi pembacaan naskah, Vian berjalan mengelilingi siswa siswi yang ada di ruang teater, setelah beberapa kali berkeliling dengan wajah yang entah apa artinya, tangannya menunjuk Jeila, Dora, Nindy, Genta, Kino, dan juga Alex untuk maju ke depan
Vian memasangkan Jeila dengan Alex, Kino dengan Nindy, dan Dora dengan Genta "Gimana? pasangan mana yang menurut kalian cocok?" semuanya diam, mereka juga bingung mau pilih pasangan yang mana, secara mereka juga belum melihat akting dari mereka ber-enam "Gimana kalo kita tes satu satu, setuju?"
"Setuju!" sahut mereka semangat
😊😊😊
"Salah gue apa sih sampe lo ngediemin gue gini? Kalo emang gue ada salah kenapa lo nggak bilang sama gue?!" bentak Jeila, matanya menatap mata Genta minta penjelasan apa yang salah dengan dirinya "Jangan diemin gue gini dong, jangan buat gue jadi bodoh karna perlakuan lo" katanya lagi, matanya mulai berkaca kaca, matanya terus menatap mata Genta
Genta memanglingkan wajahnya, menghindari tatapan Jeila, tapi Jeila nggak terima kalau Genta memanglingkan wajahnya, jadi dia berdiri dimana mata Genta menatap "Tatap mata gue!" bentak Jeila kesal "Bilang apa yang salah sama gue sampe lo ngejauhin gue"
"CUT!" teriak Vian menyudahi akting antara Jeila dan Genta "Bagus sih, tapi Genta masih agak kaku gimana gitu, coba ulang lagi ya"
Jeila mengangguk menyetujui, sedangkan Genta udah males banget buat ngulang, ini udah yang ke 7 kali dan dia masih disuruh ngulang? Emang dia harus gimana lagi sih
Dengan malas malasan Genta dan Jeila mengulang dialog mereka berdua, dan Vian selalu mengulangnya, sampai sampai satu harian ini hanya untuk mengulang dialog antara Tara dan Rayla-peran yang dimainkan Genta dan Jeila
"Thank's buat hari ini" kata Vian terenyum manis "Buat Jeila dan Genta jangan bosen buat latihan ya, udah bagus kok, Cuma pesannnya agak kurang aja"
Genta berdecak "Kenapa harus saya sih kak, kenapa nggak Alex atau Kino aja, lagian waktu itukan pas-"
"Inget nggak waktu itu siapa yang minta jadi pemeran utama cowok? Kan kamu yang ngotot kalo kamu bisa, masa lupa sih"
Bodoh bodoh, kenapa juga waktu itu dia malah minta ia menjadi pemeran utamannya bareng Jeila, kalo bukan karna dia tau kalau Alex itu licik dan berniat jahat sama Jeila nggak akan deh dia mau jadi pemeran utama kayak gini
Jadi pemain teater aja udah merepotkan apalagi jadi pemeran utama, Huh -_-
😊😊
Genta keluar dari ruang teater, dan saat itu juga ia langsung melihat pemandangan dimana Jeila sedang tertawa bersama Alex, entah apa yang mereka berdua tertawakan sehingga membuat Genta kesal
Cemburu? Bisa jadi, tapi bukan itu permasalahnnya, Genta cuma takut Jeila jadi korban Alex yang kesekian kalinya
"Nyah pulang bareng gue yuk!" ajak Genta tanpa basa basi, ia menggandeng tangan Jeila dengan cepat mendahului Alex yang juga ingin menggandeng tangan gadis itu
"Tapi gue ud-"
"Udah ayo" Genta menarik tangan Jeila dan membawanya menjauh dari Alex
Satu tangan Jeila melambai pada Alex "Gue duluan ya Lex, lain kali aja" katanya setengah berteriak yang dibalas anggukan oleh Alex
Sembari mengikuti Genta dari belakang, Jeila mengerutkan dahi tak mengerti, tadi cuek bebek, sekarang malah ngajak pulang bareng, nggak jelas banget sih, itulah yang ada di batin Jeila saat ini, tapi mau nggak mau dia harus mengikuti Genta dan pulang bersama cowok nggak jelas itu
"Thanks ya Nta"
Genta mengangguk "Ya sama sama" sahutnya "Yaudah gih masuk, mandi biar nggak bau"
Jeila menyungis sebal "Nggak mandi juga gue wangi kali" katanya nggak mau kalah "Yaudah gue masuk ya, sekali lagi thanks"
"Eh Je" panggil Genta saat Jeila membuka pintu rumahnya, gadis itu mengangkat alis seolah bertanya kenapa "Jangan terlalu deket sama Alex"
"Kenapa?"
Genta nampak berfikir sejenak, mencari cari alasan yang masuk akal "Karna..."
"Karna apa?"
"Ya pokoknya jangan terlalu deket sama dia, dan juga kalo emang lo kenapa napa lo bisa ngehubungin gue"
Jeila dibuat bingung oleh Genta, kali ini cowok itu kenapa lagi sih, tapi jujur entah kenapa Jeila senang Genta berkata seperti itu, itu artinya Genta khawatir padanya, dan kalo khawatir berarti cowok itu udah nggak marah dan nggak akan lagi mendiaminya
Anggukan kepala Jeila mengakhiri obrolan mereka berdua, setelah pamit Genta pergi dengan motornya, dan Jeila masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya begitu saja
***
Thanks for reading 😊Update kamis dan minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Teen Fiction#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...