Berbeda dari biasanya, Jeila yang setiap hari datang dengan senyuman di wajahnya kini masuk ke dalam kelasnya dengan wajah jutek sejutek juteknya
Tak ada senyuman manis yang biasa ia tampilkan, tak ada pancaran mata penuh semangat, dan tak ada senandungan dari bibirnya
Teman sekelas Jeila, khususnya Kino penasaran dengan perubahan sikap Jeila, terlebih lagi Jeila yang biasanya bercerita ria bersama Dora, kini bertingkah seolah mereka orang asing
Kino menghampiri Jeila, ia menarik bangku dari meja sebelah, duduk menopang dagu sambil menatap Jeila yang fokus dengan buku di tangannya "Lo kenapa deh? Nggak ada senyum, nggak ada nyanyian, dateng dateng cemberut, nggak kayak biasanya aja" ucap Kino
Jeila melirik sinis "Berisik lo" katanya sakartis, membuat Kino merasakan aura gelap dari sisi Jeila
Ia tersenyum kikuk, aura gelap yang di keluarkan Jeila membuatnya tak berani bertanya lebih, karna ia tau, Jeila akan menjadi macan kalo udah marah "Yaudah deh gue balik ke tempat aja" katanya balik ke tempatnya
Sesampainya ia di tempat duduknya, ia melihat Genta sedang tertidur dengan bantalan tangannya "Lo kenapa sakit? Wah begadang nonton bok-" belum sempat ia melanjutkan perkatannya, Genta sudah menatap dengan tatapan yang sama sinisnya seperti tatapan yang diberikan Jeila
Kino menelan salivanya pelan, aura gelap yang lebih pekat terlihat jelas saat tatapan sinis Genta di layangkan padanya, ia berdiri lalu pindah ke tempat Yudha sembari menggerutu "Pada kenapa sih, auranya gelap semua, berasa lagi nonton perang naruto gue"
Yudha melirik Kino dengan tatapan yang juga sama sinisnya, membuat Kino memasang wajah melasnya, ia berdiri "Ini kenapa temen gue pada punya aura gelap gini sih, masa iya kena sama monster yang ada di boruto, kan nggak mungkin" katanya melihat semua teman temannya, dan semuanya mengeluarkan pancaran aura gelap membuat Kino ketakutan dan keluar kelas
Teman temannya tertawa terbahak bahak melihat reaksi Kino, sebenarnya hari ini adalah hari ulang tahun Kino, jadi mereka punya rencana ingin mengerjai Kino dan saat pulang nanti baru mereka memberikan supraise sekalian minta teraktirannya
😊😊😊
Tepat saat bell pulang berbunyi, teman teman sekelas Kino segera meluncurkan rencana mereka, beberapa siswa bertugas untuk mengulur waktu agar Kino tidak langsung pulang, sedangkan beberapa lagi langsung menuju rumah Kino untuk menghias dan sebagainya
Jeila ikut dalam menghias, Genta dan Dora pun ikut ke dalam rombongan menghias rumah, sedangkan yang mengulur waktu adalah Eka, Sabilla, Hanum dan Reihan. Mereka berempat mengajak Kino untuk mampir ke cafe dekat sekolah, Kino awalnya tidak mau, setelah beberapa hal yang terjadi di kelas sepanjang hari, ditambah dengan teman temannya yang tidak mengingat hari spesialnya itu membuatnya kesal, dan ingin langsung istirahat di rumah
Teman temannya tidak ingat, dan keluarganya pun tidak ingat, bagaimana bisa ingat kalau mereka sibuk dengan urusan mereka masing masing. Tapi jika dipikir pikir daripada dia di rumah, suntuk meratapi nasib malangnya mendingan dia ikut gabung ke cafe dekat sekolah
"Je, tolong dong pasangin balon ini di atas situ, lo kan tinggi" teriak Gina mengulurkan balon berbentuk huruf N
Jeila memutar bola matanya "Mentang mentang gue tinggi, gue di manfaatin, terus aja terus" katanya menggerutu sambil mengambil balon tersebut dari tangan Gina
Gina terkekeh "Hehe... Tuhan menciptakan teman itu untuk dimanfaatkan"
"Heleh kampret" sahut Jeila. Jeila mengambil bangku, dan naik di atasnya, dia mencoba menempelkan balon di tangannya, tapi biarpun dia tingi, dia agak kesusahan, setelah mencoba akhirnya bisa "Udah nih Gin, ada lagi nggak? Kalo ad- eh eh ehhh-"
Bruuukk...
"Aww..!" ringisan serta suara gaduh yang di sebabkan oleh Jeila membuat teman temannya beralih, mereka segera menghampiri Jeila dan menanyakan keadaannya
"Lo nggak apa apa Je?" Dora menghampiri dengan khawatir, tapi Jeila mengacuhkannya dengan memanglinhkan wajah dan berbicara dengan Gina
"Maafin gue ya Je, gara gara gue nyuruh lo buat nempelin balon lo jadi jatoh" kata Gina merasa bersalah
Jeila tersenyum "Selow, cuma jatoh dari kursi, gue kan strong" katanya, ia berusaha berdiri tapi faktanya kaki kirinya terkilir "Aww.."
"Je lo bener nggak papa?" pertanyaan itu muncul lagi, Dora memegang tangan Jeila ingin membantunya berdiri, tapi dengan pelan Jeila menepis tangan Dora
"Gin tolongin gue dong, bantuin gue berdiri, kaki gue kekilir deh kayaknya" katanya mengulurkan tangan agar Gina membantunya
Gina membantu Jeila berdiri, ia membawa Jeila ke sofa pinggir "Lo diem aja ya Je, nggak usha bantu bantu dulu" katanya yang diberi anggukan oleh Jeila
Gina kembali membantu teman temannya, sedangkan Jeila duduk di sofa sambil memegangi kakinya, satu hal yang membuatnya sedih adalah respon Genta yang sama sekali tidak perduli, dia menoleh tapi setelah itu fokus dengan pekerjaannya, ternyata Genta sudah benar benar benci padanya
😊😊😊
"Assalamualaikum" ucap Kino sembari membuka pintu rumahnya
"Waalaikumsalam"
Kino melirik kanan kirinya "Siapa? Maling ya?" Pertanyaan bodoh macam apa ini, masa iya maling jawab salam, eh tapi kalo nggak jawab salam kan dosa ya
"Surprise!!!" teriak teman temannya saat Kino masuk ke rumah "Happy birthday Kino, Happy Birthday Kino, Happy Birthday happy Birthday, Happy Birthday Kino!" nyanyiaan lagu Happy Birthday terlantun serentak oleh teman temannya
Kino membuka mulutnya lebar tidak menyangka bahwa teman temannya akan membuatkan surprise seperti ini, ia berlari dan langsung memeluk temannya "Thang you guys...." Katanya sembari memeluk
"Ih Kino nangis!" teriak Fania yang melihat setetes air mata mengalir di pipi Kino
"Sumpah demi apa Kino nagis? Gilaa!"
"Alay lo! Segala nangis" ceplos Jeila yang langsung membuat Kino menghapus air matanya
"Bukan alay, gue terharu tau, sebegitu sayangnya kalian sama gue, sampe dibikin surprise kayak gini" katanya membalas perkataan Jeila
"Alay!"
"Nggak!"
"Alay!"
"Nggak!"
"Al-"
"Udah udah, tiup dulu nih lilinnya, terus potong kuenya" ucap Siren menengahi
Kino menutup matanya, mengucapkan keinginannya dalam hati "Huuuhh... huuuuhhh" setelah meniup lilin, Kino memotong kue dan membagikannya kepada teman temannya
Acara hari itu berjalan dengan mulus, mereka saling tertawa, dan sling bergembira, tapi tidak dengan tiga orang yang sedang saling diam
Dora menatap Jeila dengan nanar, hubungannnya yang harmonis kini jadi berantakan gara gara kebodohan yang ia lakukan
Sedangkan Jeila, menatap Genta yang makin menjauh darinya, baru beberapa hari yang lalu Genta mulai terbuka lagi, kini hubungannya benar benar hancur, Genta sudah benar benar sangat benci kepadanya, ya sangat benci...
***
Thanks for reading 😊Update minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Teen Fiction#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...