"Cut!" teriak Vian yang sudah frustasi, ini sudah berkali kali Jeila membuat kesalahan yang sama, tidak seperti biasanya Jeila seperti ini, hari ini Jeila terlihat aneh "Come on Je, ini udah yang keberapa kali? Minggu depan kita tampil loh Je" katanya
Jeila menundukkan kepalanya merasa bersalah "Maaf ka, istirahat dulu boleh nggak?"
Vian menhembuskan nafasnya "Yaudah semua istirahat dulu ya, Jeila focus"
"Iya ka"
Jeila menghembuskan nafas kasar, hari ini ia benar benar tidak bisa focus, kesalahan yang ia buat adalah saat adegan bersama Alex, dia tidak bisa begitu saja melupakan kejadian dua hari yang lalu itu, bahkan Genta yang geram pun hampir saja mengeroyokinya lagi jika Jeila tidak melarangnya
Jeila berjalan ke arah kantin dengan santai, lalu tiba tiba Dora datang dengan Alex, Jeila mundur mulai ketakutan, ia menarik tangan Dora agar berdiri disebelahnya "Jangan deketin temen gue!" ucap Jeila menatap sinis
Dora melepaskan tangan Jeila "Nggak papa Je" kata Dora menenangkan membuat Jeila menatap Dora dengan bingung "Ikut gue, nanti gue jelasin"
"Apa?"
"Udah ikut aja" kata Dora menarik tangan Jeila
Jeila berjalan mengikuti Dora, Alex juga sama berjalan di belakangnya dengan santai, sesekali Jeila melirik dan Alex tersenyum seolah tidak ada yang terjadi
"Heemm, Je.." panggilan Dora yang terlihat ragu ragu membuat Jeila mengerutkan dahinya "Gue mau ngomong sesuatu, bersangkutan dengan Alex dan malem itu" sambungnya tambah ragu
"Lo tau?" pertanyaan itu yang Jeila lontarkan, masalahnya yang tau masalah itu Cuma dia Alex dan Genta, dia bahkan nggak pernah cerita sama Dora
Anggukan Dora membuat kerutan di dahi Jeila makin jelas "Jadi malem itu sebenernya Alex nggak ada niat macem macem sama lo Je, itu murni rekayasa, gue sengaja nyuruh Alex buat bawa lo ke club itu dan nyuruh seolah olah dia bakal ngelakuin hal yang nggak nggak ke lo, terus..."
Dora melirik Alex agar cowok itu melanjutkan "Terus selagi gue ngajak lo ke club, Dora nelpon Genta supaya nolongin lo, dan jadilah Genta dateng dan bikinn gue babak belur, tap-"
"Stop!" Wajah Jeila yang tadinya memperlihatkan kebingungan, kini berubah, rahangnya mengeras, dari matanya terlihat bahwa ia marah "Jadi kemaren itu rekayasa lo?" Tanya Jeila
Dora mengangguk takut "Maaf ya Je, abisnya gue greget aja liat lo sama Genta kayak gitu, gue tuh cuma mau bikin lo sadar kalo Genta tuh sebenernya care sama lo, dan gue juga mau bikin Genta sadar kalo dia tuh sbenernya-"
"Hebat ya kalian" ucap Genta yang datang tiba tiba entah dari mana "Gue panik setengah mati demi keselamatan Jeila tapi nyatanya semua cuma rekayasa, hebat!" katanya memandang tiga orang di depannya dengan kecewa "Dan lo Je, kalo emang lo mau perhatian nggak gitu caranya" sambungnya beranjak pergi
Jeila menarik tangan Genta, ia menggelengkan kepalanya "Nggak gitu Nta, gue juga nggak tau kalo semuanya rekayasa, gue nggak ta-" Genta menghempas tangan Jeila sebelum ia selesai berbicara
"Udahlah Je, gue kecewa sama lo, dan gue nggak akan lagi ketipu sama rekayasa busuk lo!" ucap Genta lalu pergi meninggalkan Jeila bersama Alex dan Dora
Kaki Jeila melangkah ingin mengejar Genta, tapi Dora menahan tangannya "Je.."
"Liat kan akibat yang lo buat?!" bentakan Jeila yang tiba tiba membuat Dora langsung melepaskan tangan Jeila "Dor, lo emang sahabat gue, tapi lo nggak berhak ikut campur dalam semua urusan gue, gue mau diem dieman sama Genta, berantem ataupun baikan itu bukan urusan lo, gue nggak pernah kan minta tolong sama lo supaya hubungan gue balik lagi sama Genta? Jadi lo nggak perlu ngelakuin hal nggak berguna kayak kemarin" katanya
"Tapi Je gue kan-"
Jeila mengangkat tangannya memberhentikan pembelaan Dora "Mulai sekarang lo bukan sahabat gue lagi" kemudian Jeila menatap Alex "Dan lo! Lo banci tau nggak, karna main main sama perasaan perempuan" katanya beranjak pergi, Alex yang ikut andil dari rekayasa itu tidak bisa diam begitu saja melihat hanya Dora yang disalahkan, ia mengejar Jeila dan menahannya
"Jeila Dora nggak sepenuhnya salah" kata Alex menahan Jeila
Jeila menatap sinis Alex yang berdiri di depannya "Minggir!" katanya penuh emosi, Alex menggeleng membuat Jeila semakin emosi "MINGGIR!" bentak Jeila membuat Alex mau nggak mau menggeser badannya sedikit
Jeila pergi dengan perasaan campur aduk, sedih, kecewa, kesal, emosi, dan masih banyak lagi, ia bukannya tidak menghargai kebaikan Dora, hanya saja Dora keterlaluan dengan rekaannya
Sedangkan Dora? Dia menangis, niatnya hanya ingin membantu agar sahabatnya itu bisa kembali akur atau bahkan bisa saling mengatakan cinta, tapi yang ada mereka malah marah, dia sedih karna ternyata rencananya itu tidak membantu, melainkan menambah maslah
Alex menarik Dora kedalam pelukannya "Nggak usah nangis Dor, bukan salah lo juga kok, niat lo kan baik"
"Tapi emang gue keterlaluan Lex" katanya dengan suara parau
Alex mengusap punggung Dora menenangkan "Jeila pasti ngerti kok, dia cuma lagi emosi aja, nanti kalo udah tenang gue coba ngomong sama dia ya" kata Alex yang mendapatkan anggukan dari Dora
Dora menghapus air matanya "Makasih ya" ujarnya berusaha tersenyum
Alex mengangguk "Yourwel"
***
Maaf ya yutha telat update, yutha kelupaan :( maaf banget maaf, makasih yang masih setia nunggu 😊Thanks for reading 😊
Update minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Teen Fiction#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...