Ambiguous : Tell Me 17

2.4K 100 0
                                    

"Jeila awas!" teriakan semua orang membuat Genta menoleh, dengan sigap ia berlari dan menarik tangan Jeila hingga berada didalam pelukan perlindungannya

Bruukkk

Semua orang mengucap syukur saat akhirnya benda berat bernama tiang itu jatuh tanpa mengenai Jeila, tapi tanpa mereka sadari punggung Genta sedikit tergores karna gesekan tiang tersebut

Tanpa meringis kesakitan, Genta melepaskan Jeila. Gadis itu masih sibuk dengan dunianya sendiri, sembari merasakan detakan jantung yang semakin lama semakin cepat, wajahnya terangkat tanpa sadar dan menatap Genta dengan pandangan yang tidak tertebak, fokus matanya terletak pada mata milik Genta, mata hazel dengan bulu mata lentik dan panjang itu

Mungkin Jeila akan terus menatap Genta jika saja Dora tidak meneriakinya, ia segera memanglingkan wajah, lalu berterimakasih pada Genta setelah jantungnya berdetak normal

"Makasih ya Nta.. lagi lagi lo nyelametin gu-"

"Kenapa sih lo selalu ceroboh?" pertanyaan menggentak itu membuat Jeila tertegun, kenapa sama Genta? "Kenapa sih lo selalu aja ngebahayain diri lo sendiri? Emang nggak bisa ya kalo hati hati sedikit aja, gimana kalo lo beneran ketiban tiangnya? Gimana kalo misalkan lo harus masuk rumah sakit dan dirawat? Lo nggak mikir apa betapa khawatirnya orang orang pas ngeliat kejadian tadi? Dan kenapa lo malah bengong? Harusnya lo tuh menghindar Je!"

Setelah memandang Jeila yang diam tanpa berkutik, Genta pergi keluar ruangan dengan tanda tanya besar yang memenuhi kepala semua orang yang berada di dalam ruang latihan

Dora menghampiri Jeila yang masih terbengong "Si Genta kenapa sih?" tanya Dora

Jeila menatap Dora dengan pandangan seperti 'lo-aja-nggak-tau-apa-lagi-gue' dora menghela nafas "Yaudahlah yang sabar aja, mungkin Genta lagi ada problem jadi ya gitu, kan lo tau sendiri Genta itu orangnya tempramental"

Jeila hanya bisa mengangguk pasrah "Untung temen"

😊😊😊

"Gue masih bingung deh sama sikap Genta kemaren, kenapa sih dia responnya sampe kayak kemarin gitu"

Jeila hanya mengangguk angguk sembari mengaduk lemon tea miliknya, fikirannya tertuju pada satu hal, yaitu, jantungnya yang berdetak tidak normal saat berada di dalam pelukan Genta kemarin, bahkan saat menatap mata cowok itu ia merasakan ada sensasi yang berbeda

Dora menggoyangkan Jeila yang masih tidak meresponnya "Jeila lo dengerin gue nggak sih?"

"Hah?"

Dora berdecak "Lo lagi mikirin apaan sih?" tanyanya sebal, karna temannya itu tidak menghiraukan pertanyannya

Jeila menggigit bibir bawahnya haruskah gue bilang ke Dora?

"Kata lo kalo jangtung nggak normal pas lagi di deket cowo itu artinya suka" kata Jeila terdengar ragu dengan apa yang ia ucapkan

"Yaps, kenapa emang?" tanya Dora

"Hmm... gu-"

"Oh gue tau!" teriaknya membuat orang orang melirik ke arah mereka berdua "Lo deg deg kan pas dipeluk Genta kan?" ucapnya memelankan suara

Ingin membantah, tapi nyatanya memang saat Genta memeluknya alat pacu bernama jantung itu berdebar lebih cepat

"Heol daebak!" teriak Dora setelah mendapat anggukan dari Jeila, dan teriakannya membuat mereka berdua lagi lagi menjadi pusat perhatian

Sambil membekap mulut Dora, mata Jeila melotot "Teriak sekali lagi gue dodog nih" ancamnya sebelum melepaskan bekapannya

"Hehe.. sorry, abisnya gue nggak nyangka aja gitu, ternyata seorang Jeila yang bilangnya benci banget sama Genta bisa kena karma dan.."

"Dan?"

"Dan balik jatuh cinta sama Genta" katanya, lalu terbahak

"Apaansih, kan belom tentu gue suka Genta, bisa aja itu reflek jantung gue karna kaget kan, lagian masa iya gue suka sama si Genteng sih" Jeila mengelak, tidak suka dibilang kalau ia mempunyai rasa pada Genta

Dora hanya mengangguk meremehkan "Ya terserah lo aja sih Je, nanti pada akhirnya juga lo bakalan sadar kalo lo emang beneran suka sama Genta"

"Nggak mungkin pake BANGET"

"Ya liat aja nanti"

***

Thanks for reading 😊

Update kamis dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

Ambiguous : Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang