Egois memang, dikala kamu berdiri di sebelahku aku menyuruhmu pergi dan berhenti, namun dikala kamu mulai menjauh aku malah berusaha agar kamu tetap berada disisiku
***
Sangat pagi sekali rombongan musikal berangkat menggunakan bus menuju sebuah pantai yang terkenal sangat indah dan menenangkan
Di dalam bus mereka duduk dengan pasangan masing masing, tidak terkecuali Genta, dia datang bersama gadis rambut sebahu yang sudah pasti kalau itu Nabila
Tentu saja Genta duduk dengan Nabila, dan alhasil Jeila merasakan ada bara panas di dalam hatinya, kesal, apalagi ketika ia melihat mereka berdua tertawa bersama
Alex tersenyum melihat ekspresi Jeila "Cemburu?"
Jeila menggeleng cepat "Nggak!" sahutnya tentu saja berbohong
Senyuman miring khas Alex, membuat siapapun yang melihat pasti akan teriak histeris, tapi bagi Jeila yang sudah terpikat oleh cowok bernama Gentara tidak ada pengaruhnya, Alex memasangkan sebelah earphone di telinga kiri Jeila dan sebelah lagi di telinga kanannya "Dari pada lo kesel gara gara cemburu mending lo dengerin lagu" ucapnya menjawab tatapan bingung Jeila
Jeila mengangguk tersenyum "Thanks"
"Hmm..."
😊😊😊
Mata Jeila tak bisa lepas melihat kemesraan yang terjadi antara Genta dan Nabila, rasanya sangat menyakitkan, terlebih lagi Jeila ingat Genta pernah melakukan hal yang sama padanya
Menjahilinya, berbisik di telinga, menarik ikat rambut, dan memiting kepalanya, walaupun dengan cara yang agak kasar dan tidak berkepri kemanusiaan, tapi Jeila rindu dengan perlakuan itu
Kini dia bukan lagi orang yang berteriak – teriak karna dijahili oleh cowok bernama Genta, dia bukan lagi gadis berkuncir kuda yang di beri julukan khusus oleh Genta. Dan jujur Jeila benci keadaan dimana dia bukan satu satunya wanita yang diperlakukan berbeda oleh Genta
"Gue cuma objek ya?" gumamnya pelan, ia merasa di permainkan, merasa hanya di jadikan sebuah objek kejahilan Genta sebagai penghilang rasa bosan
Tapi dia bisa apa? Mau marah tapi dia punya hak apa? Toh selama ini Jeila memang menolak untuk dekat dengan Genta, tapi setelah Genta benar benar menjauh, setelah cowok itu benar benar acuh dia malah kesal
"Kalo kesel jangan diliatin" ucap Alex menutup mata Jeila dari belakang
"Hah?"
Alex menarik tangannya, ia berdiri di depan Jeila menutupi pemandangan yang sedari tadi membuat jeilas panas "Semakin lo liat, semakin sakit Je" katanya
"Gue nggak ngeliat-"
"Ikut gue ya" Alex menarik tangan Jeila, membawanya ke pinggiran pantai yang sepi "sini duduk" titahnya sembari menepuk pasir di sebelah dia terduduk
Jeila duduk di sebelah Alex "Kita mau ngapain disini?"
Alex tersenyum kecil, lalu matanya memandang jauh ke arah laut "Dengerin lo cerita, kali aja lo berniat ceritain masalah lo sama gue"
Jeila mencoba berpura pura "Cerita apa?"
"Lo tau nggak sih Je, yang lebih sakit dari pada di tolak tuh apaan?" Jeila menggeleng "berpura pura nggak ada yang terjadi, tapi dalam hati lo menyesali" Jeila mengerutkan dahi "Tapi kalo emang lo nggak mau cerita sih nggak masalah" katanya, ia berdiri dan membersihkan belakangnya dari pasir pantai "Yuk balik" Alex berjalan lebih dulu
"Gue egois ya?" ujar Jeila membuat Alex berdiri di tempatnya "Disaat Genta deket sama gue, gue sia siain dia, gue bilang gue benci kehadiran dia, dan gue muak liat muka dia, tapi ketika dia mulai menjauh seperti apa yang gue minta, gue kehilangan, dan gue berharap hubungan gue bakal balik seperti semula" ucapnya degan setetes air mata yang mengalir di pipi
***
Maaf... Maaf banget yutha telat..
Yutha kelupaan :( kirain udah di publish ternyata belum, maaf yaaaa, janji deh minggu besok nggak akan telat, eh nggak janji deh, insyaallah aja, hehe...Thanks for reading 😊
Update minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺

KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Подростковая литература#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...