Ambiguous : Tell Me 35

3K 122 12
                                    

Akhirnya hari H pun tiba, hari pertunjukan drama musical oleh siswa siswi SMA Bintang Bangsa

Pertunjukan drama musical sudah dimulai dari tiga jam yang lalu, seperti harapan, banyak dari sekolah lain yang datang untuk menonton drama musical yang di perankan oleh Jeila, Genta dan teman temannya

Tidak sedikit dari mereka yang terbuai dengan alur ceritanya, ada juga yang berkata bahwa acting para pemeran memuaskan, apalagi acting Jeila dan Genta, sangat menghayati, bahkan ada yang beropini bahwa Jeila dan Genta adalah pasangan sesungguhnya karna mereka terlihat punya kemistri

Setelah adegan demi adegan di pertunjukan, tibalah akhirnya mereka pada bagian ending cerita

Disetiap adegan akan diselingi dengan pertunjukan lain agar penonton tidak terlalu bosan, dan barusan adalah penampilan music dari Brian. Setelah Brian turun, Yuni sang narator mulai membacakan naskah, dan setelah naskah selesai di baca, Jeila dan Genta naik ke atas panggung untuk melakukan adegan yang akan menamatkan drama musical

"Ra.." Genta mengambil tangan Jeila yang hendak meninggalkannya "Dengerin gue dulu Ra" katanya menarik tangan Jeila hingga berada ke dalam pelukannya, Genta membekapnya erat membuat Jeila terdiam beberapa saat

Bukan karna dia lupa akan dialognya, tapi karna ia kaget akan sikap Genta yang memeluknya tiba tiba, dalam naskah tidak ada adegan seperti itu, tidak ada adegan Genta yang memeluknya, tidak ada adegan Genta yang menarik tangannya, tidak ada

Jeila nampaknya masih betah berada dalam pelukan Genta, tapi beberapa detik kemudian dia berbisik pada Genta "Nta.. lo lupa dialog?" bisiknya

Genta tidak menjawab, dia masih terus memeluk gadis dengan baju biru muda itu, semua teman temannya panik, mereka mencoba untuk memberi tahu Genta bahwa adegan itu tidak ada, tapi Genta tidak menghiraukannya

Di balik panggung, Vian tersenyum, ia tau kalau Genta tidak akan mengecewakannya, ia yakin itu "Gausah panik, gue yakin Genta punya rencana lain" katanya membuat semua orang di belakang panggung kembali tenang

Setelah beberapa lama hening, Genta menghela nafas dalam "Ra.." panggilnya melepaskan Jeila dari pelukannya, kini mereka sedang berhadapan dengan mata yang saling menatap "Kenapa lo masih nggak ngerti? Kenapa lo masih nanya pertanyaan yang sama sampai sekarang?" pertanyaan dari Genta membuat Jeila mengerutkan dahinya

Pertanyaan itu bahkan tidak ada dalam naskah, lalu dia harus jawab apa?

"Gue pernah bilang kan, perhatiin sekeliling lo, perhatiin semuanya, jangan cuma fokus ke satu titik" katanya menambah kerutan di dahi Jeila

Jeila menggelengkan kepalanya "Gue nggak ngerti" katanya

"Lo pernah Tanya kenapa tiba tiba gue diemin lo? Kenapa tiba tiba gue berubah? Karna gue mau tau, akankah lo kehilangan gue? Lo pernah tanya kenapa gue selalu marah sama lo? Karna gue khawatir sama lo, lo pernah tanya sama gue kenapa sikap gue selalu berubah tiap harinya? Karna setiap detik gue mikir, gimana caranya supaya lo tertarik sama gue, gimana caranya supaya lo ngerasa bahwa lo butuh gue" Genta masih menatap Jeila dengan dalam, begitupun dengan Jeila "Gue pernah ngelarang lo buat deket sama cowo lain, dan lo tanya lasannya kenapa, alasannya karna gue cemburu, gue nggak mau ada orang yang berhasil ngambil hati lo disaat gue sedang berusaha agar lo ngerasa kehilangan gue"

"...."

"Ra.. jawaban dari semua pertanyaan lo adalah karna gue suka sama lo, tapi gue nggak tau gimana perasaan lo, gue terlalu takut buat ungkapin perasaan gue, gue takut kalo pada akhirnya hubungan kita akan hancur, tapi faktanya, dengan sikap berubah ubah gue yang menurut lo kayak bunglon, malah membuat hubungan kita semakin hancur, membuat lo semakin jauh dari jangkauan gue" Genta menghela nafas panjang "Ra.. gue udah jelasi n prrasaan gue, kalo perasaan lo ke gue gimana?" tanyanya menggenggam tangan Jeila

Jeila diam beberapa saat, ia mencerna semua perkataan dari Genta. Setelah sadar Jeila melepaskan tangan Genta lembut, ia menggelengkan kepalanya pelan, setelah itu ia berjalan pelan meninggalkan Genta, Genta menundukan kepalanya pasrah, bahkan dalam drama pun Jeila akan menolaknya, bagaimana dengan dunia nyata

"Ibarat makanan, lo nggak akan tau rasanya manis, asin, pedes, atau hambar kalo belum di rasain" ucapan tiba tiba dari Jeila membuat Genta membalikkan badannya, tepat pada saat Genta membalik, Jeila langsung memeluknya "Sama kayak perasaan, lo nggak akan tau gue suka sama lo atau nggak kalo lo belum nanya, jangan ambil opini sendiri yang bilang gue nggak punya rasa apa apa sama lo, terkadang seseorang itu pura pura acuh dan nggak perduli tapi dalam hatinya dia perduli banget"

Kali ini giliran Genta yang terdiam

Jeila melepaskan pelukannya, membiarkan matanya dan mata milik Genta saling menatap "Lo nggak pernah nanya gimana perasaan gue, lo nggak pernah nanya apa pendapat gue tentang lo, dan lo nggak pernah ngejelasin semuanya sama gue"

"..."

"Tar, gue juga suka sama lo, gue juga punya rasa sama lo, dan strategi lo nyuekin gue tiba tiba seratus persen berhasil, karna faktanya gue ngerasa kehilangan, gue ngerasa bahwa gue butuh kehadiran lo"

Tatapan Genta pada Jeila sangat dalam, tatapannya seolah bertanya apakah semua yang dikatakan jeila serius? Dan Jeila mengangguk, menandakan bahwa ia sangat serius dengan uccapannya

Genta menarik Jeila ke dalam pelukannya, seketika kelopak bunga mawar bertaburan, menandakan bahwa dramanya sudah ending, semua penonton bertepuk tangan, dan ada juga beberapa orang yang meneteskan air matanya saking terharu

Vian naik ke atas panggung setelah Jeila dan Genta turun, ia memberikan kata kata terimakasih dan sebagainya, setelah itu semua kru, pemeran, penata music dan tentu saja Vian si sutradara, mereka menyanyikan sebuah lagu sebagai tanda terimakasih karna sudha hadir dalam pertunjukan drama musical tersbut

"Terimakasih semuanya!" ucap semua yang berada di atas panggung, sambil membungkuk hormat

TAMAT

***
Alhamdulillah ceritanya sudah tamaaat :)
Ini beneran tamat ya gaiisssss.....
Maaf ga nyambung, karna emg dari awal emg mau bikin tamat disini
Maaf kurang greget, maaaff 🙏

Makasih banyak buat yang udah suport, yang mau nunggu, yang rajin nge-vote, comment, makasiih buat kalian semua 😊

Oh iya, masih ada satu part lagi, jadi stay aja yaa 😉

Maaf telat update 🙏

Thanks for reading 😊

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

Ambiguous : Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang