Alex bersandar pada mobilnya, menunggu Jeila keluar dari rumah. Beberapa menit kemudian, Jeila keluar dengan gaya casualnya, celana jeans hitam, kaos merah berlengan pendek,dengan balutan jaket hitam, sepatu yang warnanya serasi dengan baju, tak lupa ia menambahkan accesoris jam di lengannya, lalu tatanan rambutnya ia cepol seadanya
Jeila tidak terlalu senang dengan kepergian hari ini, mungkin ia hanya akan menjadikan hari ini sebagai pengalih perhatiannya dari Genta
Jujur ia menyesal, ia menyesal mengatakan bahwa ia mau memulainya dengan Alex, ia menyesal karna memberikan sebuah harapan palsu kepada Alex
Jeila takut, ia sangat takut jika ia hanya menjadikan Alex pelampiasan, Jeila tau kalau pelampiasan itu nggak enak, dan ia akan menjadi orang yang sangat sangat jahat jika benar ia hanya menjadikan Alex sebagai pelampiasaan
"Yuk.." Alex mengulurkan tangannya sembari memberikan senyuman khas miliknya
Jeila menggapai tangan Alex dengan ragu – ragu, walaupun sulit ia mencoba menampilkan senyuman manis miliknya "Yuk"
😊😊😊
Setelah hampir setengah jam perjalanan Jeila sampai di depan sebuah gedung tertutup yang di depannya berdiri dua orang berpakaian hitam gagah
Jeila mengerutkan dahi tak mengerti, ia menatap Alex meminta penjelasan
Alex tersenyum menenangkan "Nggak papa, ayo turun" katanya sembari membukakan pintu Jeila laykanya seorang pangeran
"Tapi ini tempat apa?"tanyanya sembari keluar dari mobil Alex
Lagi lagi Alex tersenyum misterius "Nanti juga lo tau kok"
Alex menggandeng Jeila memasuki gedung yang entah mengapa terasa menakutkan bagi Jeila, tapi Jeila yakin, rumor yang mengatakan bahwa Alex lelaki brengsek itu tidak benar, ia harus berpositive thingking
Mereka berdua berjalan di lorong yang kurang pencahayaannya, Jeila mulai merasa ada sesuatu yang tidak enak, tapi ia tetap berpositif thingking kepada Alex
Jeila berhenti berjalan ketika ia melihat banyak sekali wanita yang berpakaian minim, ia menatap Alex kembali "Ini tempat apa?" tanyanya meminta penjelasan
Alex mengangkat sebelah alisnya "Menurut lo?" ia tersenyum penuh arti "Kita bakal seneng seneng disini Je, gausah khawatir"
"Gue mau pulang!" Ia berputar ingin meninggalkan Alex, namun tangan Alex lebih cepat menahan tangan mungil Jeila
Alex menarik tangan Jeila dan mendorongnya sampai membentur dinding, tidak terlalu sakit tapi membuat Jeila ketakutan. Cowok yang sedang menampilkan senyuman liciknya mendekatkan dirinya, membuat jarak diantara mereka berdua menipis
Tatapan tajam yang penuh nafsu itu semakin membuatnya takut, tapi ia memberanikan diri untuk memberontak, ia mendorong Alex pelan tapi itu tak mampu membuat cowok itu tumbang "GUE MAU PULANG!" teriaknya kencang, namun suara music yang menggema di seluruh ruangan tidak membuat suaranya terdengar kencang
"Gausah naif lo jadi cewe, gue tau kok, lo sebenernya seneng kan gue ajak kesini?" tangan Alex mengusap lembut wajah Jeila
PLAAAKKK
"Gila lo! Dasar cowok brengsek!"
Alex memegang pipinya, ia berdecak pelan "Niat gue hari ini bikin lo seneng Je, tapi lo malah nampar GUE!!" kepalan tangan Alex meninju dinding dengan sangat kuat, membuat Jeila mulai bergetar "Tapi nggak papa, gue masih bisa seneng seneng sama lo" katanya berubah halus
Alex agak menunduk, menempatkan wajahnya tepat di depan wajah Jeila, ia mulai memiringkan wajahnya, berusaha menyentuh bibir merah muda milik Jeila
Jeila panic, ia mencoba melepaskan tangan Alex yang menahannya kuat, satu nama yang terlintas di kepalanya
"GENTAAA!!!"
BUUUKKKK..
"Brengsek lo!" teriak Genta, ia memukul Alex tanpa henti
Wajah Alex kini sudah dipenuhi dengan darah dan luka lebam akibat tinjuan yang di berikan Genta, tangan Jeila yang masih bergetar menahan tangan Genta yang ingin kembali memukul Alex
Mata Jeila yang memancarkan ketakutan membuat Genta berhenti melayangkan tinjuannya kepada Alex, ia menarik tangan Jeila dan membawanya keluar dari tempat menyeramkan tersebut
"Berapa kali sih gue bilang jauhin Alex! Alex itu bahaya buat lo Je!" Ucap Genta setengah berteriak
"Gue.. gue... gu-"
"Kenapa sih lo selalu aja ngelakuin hal ceroboh? Kenapa sih lo nggak berfikir sebelum bertindak, harusnya lo tau resiko apa yang akan lo terima Je! Knepaa sih lo-"
"CUKUP!" teriak Jeila menghentikan ocehan Genta yang bertingkah seolah olah ia selalu salah
Jeila menatap Genta dengan berbagai arti, air matanya mengalir tanpa ada yang menyuruhnya
"Lo selalu nyalahin gue, lo selalu marah ketika gue buat kesalahn kecil, kalo emang lo benci gue kenapa lo dateng dan nyelametin gue?" katanya membuat Genta terdiam "Lo bilang gue harus jauhin Alex, tapi lo nggak ngasih tau gue alesannya, gimana bisa gue jauhin orang yang bahkan nggak pernah berbuat salah sama gue? Gimana bisa?!" ia menyeka air matanya "Lo itu terlalu sibuk dengan Nabila lo, lo terlalu khawatir sama Nabila lo sampe sampe lo lebih milih nyelametin dia yang jaraknya cukup jauh dibanding nolongin gue yang tepat di depan lo"
Genta diam, tidak bisa berkata apa apa, karna apa yang ia katakan itu benar, mungkin ia terlalu khaatir pada Nabila, sehingga idak melihat Jeila yang juga membutuhkan pertolongan
"Alex yang nolongin gue, dia yang gendong gue sampe perkemahan, dia sebaik itu sama gue dan mana mungkin gue bisa curiga kalo dia orang jahat, mana mungkin gue bisa tiba tiba bilang kalo dia cowok brengsek" suara Jeila merendah "Kalo dari awal lo ngasih tau gue alesan kenapa gue harus jauhin Alex, kejadian hari ini nggak akan terjadi"
Genta menarik Jeila ke dalam pelukannya, menenangkan gadis yang tengah bergetar itu, ia akui ia bersalah, dan yang lebih membuatnya bersalah adalah ia malah memarahi Jeila padahal Jeila sedang membutuhkan untuk menenangkannya
"Maafin gue Je.." tiga kata yang membuat Jeila menangis kencang, Genta semakin mengeratkan pelukannya, berharap Jeila bisa mendapatkan kehangatan dari pelukannya itu "Maafin gue.." katanya sekali lagi
***
Thanks for reading 😊Update setiap minggu
Ps : Please let me know if there is any mistake in this story ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous : Tell Me
Teen Fiction#1 Tellme (12 Juli 2019) #3 Farrel (12 Juli 2019) #3 Genta (15 Juli 2019) #16 kisahklasik (14 Juli 2019) #14 cintaremaja (14 Juli 2019) Attention : Awas nanti baper, kalo kamu baper aku di suruh tanggung jawab,eh.. 😂 kalo nggak kuat bisa langsung l...