Ambiguous : Tell Me 6

3.6K 159 1
                                    

Hari ini upacara dadakan dilaksanakan, di sekolah Jeila memang sering di adakan upcara dadakan, tepatnya sih Cuma apel gitu, buat ngasih beberapa informasi yang penting nggak penting

Dibawah cuaca yang terik, Jeila berdiri dengan wajah pucatnya

Rasanya sakit, entah kenapa lapangan tiba tiba menjadi goyang goyang, dan suara semua orang menjadi berdengung di telingannya, perlahan penglihatannya mulai kabur, ia memicingkan mata memfokuskan kembali penglihatannya, tapi bukannya membaik penglihatannya makin memburuk, dan semakin lama semakin gelap hingga ia tidak merasakan apapun, tubuhnya seolah terbang, ia hanya mendengar sedikit suara yang meneriaki namanya atau apapun itu

Sampai kesadarannya benar benar hilang

😊😊😊

Jeila mengerjapkan matanya, hal pertama yang ia lihat adalah cowok tampan yang tengah tertidur dengan bantalan tangannya, seketika senyuman mengembang diwajahnya, ia mengusap lembut kepala cowok itu, membuat sang empunya kepala sadar bahwa yang ditunggui sudah bangun

"Udah bangun Je?"

Jeila mengangguk, sambil tersenyum kecil "Kamu yang bawa aku kesini?" tanyanya balik

Cowok berlesung pipit itu tersenyum sambil mengangguk, ia menggenggam tangan Jeila lembut "Maafin aku ya, aku nggak tau kalau Kartika bakal ngerjain kamu kayak gini gara gara aku" katanya menyesali

Jeila menggelengkan kepalanya "Kenapa harus kamu yang minta maaf, harusnya dia dong yang minta maaf, lagi pula dibanding minta maaf harusnya kamu berterima kasih sama Genta, dia yang udah nolong aku"

"Iya, nanti aku bilang makasih sama Genta"

Setelah merasa bahwa dirinya baik baik saja, Jeila memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Sesampainya di depan kelas, ia melihat Genta tengah berdiri sambil memegang kedua telinganya-dihukum

Ia mengerutkan dahi, ingin bertanya, tapi Farrel menyuruhnya cepat cepat masuk ke dalam kelas, sehingga membuatnya mau tak mau menghiraukan Genta

Dora yang notabenenya teman sebangku plus sahabat Jeila, senang melihat cewek itu kembali ke kelas, tanpa Jeila Dora terasa hampa karna tidak ada teman untuk bergila

Jeila mengeluarkan buku dan mengikuti pelajaran dengan baik, tapi ia masih pensaran dengan Genta yang di luar kelas, hingga saat bell istirahata Jeila buru buru menanyakannya pada Dora

"Dor.."

"Eh kaget"

"Njiir, gue manggil bukan ngaggetin"

Dora terkekeh pelan "Yaelah selow ngapa mba, kenapa?"

"Genta kenapa? Kok dia dihukum" Mata Jeila melihat depan kelas, disana Genta mengangguk ngangguk, entah apa yang dibicarakannya dengan pak Bandri

Dora ber-oh-ria "Ngelamun terus, sekali ditegur, dua kali, eh tetep aja ngelamun, jadi dihukum deh sama pak Bandri"

Jeira ikut ber-oh-ria "Hm.. gitu"

Saat Genta masuk ke kelas, Jeila buru buru mengambil jaket yang kemarin dipinjami Genta dari tasnya, ia menghampiri cowok itu dengan senyuman termanisnya

"Genta, nih jaketnya, thanks ya..." katanya mengulurkan jaket warna abu abu itu "Cie, yang tad-"

"Sama – sama" sahut Genta, ia mengambil jaketnya, lalu pergi meninggalkan Jeila yang entah mengapa jadi kesal sendiri

Cewek dengan rambut kuncir kuda itu menggeram "Cih.. berubah mulu kayak power ranger, kemaren aja baik sekarang kayak tai" gerutunya kesal "Lagian salah gue apa coba ampe dia diemin gue gitu, gue kan nggak ada bikin salah apa apa, gajelas banget sih jadi orang"

"Eh kok jadi peduli banget gue di diemin dia? Bagus dong jadi gaada lagi yang ganggu gue, gaada lagi yang manggil gue nyonya nyonya nggak jelas itu"

***
Thanks for reading 😊

Update kamis dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

Ambiguous : Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang