dua

3.4K 286 13
                                    

(05/02/20)

"Ren, apa maksudnya berita tadi? Apa kejadian kemarin akan berlanjut?" tanyaku.

"Gue juga belum tau, tapi yang pasti kita harus siap-siap dan cari cara buat nyelesain ini semua" ucap Reno dengan nada tinggi.

"Yatapi caranya gimana Ren?" sahut Ade.

*telfon berdering

"Hallo?"

"Reno!! Kamu masih di barricade kan? Kalo ada apa-apa atau kamu butuh sesuatu bilang sama paman shen! Ayah mohon jangan kemana mana ya no, jaga diri kamu baik-baik bilang sama Febby juga salam sayang dari ayahnya. Ayah sayang sa-ma ka-ka-m-muu ren-Arghhhhh"

"Ayah kenapa yah? Ayah dimana?? Ayah!!!!"

*tuutt tuutt tutt

Reno menjatuhkan gagang telfon, kami memandanginya dengan wajah bingung juga tegang.

"Kenapa No??" tanyaku.

Air mata Reno terjatuh, apa yang baru saja dia dengar pasti sangat membuatnya terpukul.

"Maafin gue Feb, tapi gue harus sampein ini. Ayah lo sayang sama lo Feb..."

"Maksud lo Ren?? Ayah gue..." sahutku kaget.

Aku menundukan wajahku, diam seketika. Rasanya hampa diiringi rasa sakit. air mataku jatuh perlahan, ini adalah perasaan yang baru saja dirasakan Reno, kehilangan seorang ayah..

"Turut berduka Ren, Feb" sapa debang seraya merangkul kami berdua.

*siaran berita

AFRIKA
Ribuan mayat berjalan membabi buta di taman nasional masai mara.

USA
Gedung putih di kelilingi pendemo yang panik akan wabah zombie.

Jerman
Ribuan penduduk saling serang, kekacauan dimana-mana.

Israel
Militer berjaga ketat, fokus membangun tembok besar setelah insiden kalifornia-indonesia.

Tokyo
Kehilangan kendali, zona militer jebol.

*Tettt tettt tettt
(Microphone berbunyi)

"Baricade diserang, harap semua warga agar tidak panik dan bersiap-siap untuk di evakuasikan"

Kami melihat keluar jendela, ratusan zombie sudah mencoba mendobrak masuk barrier tempat kami berlindung.

Kenapa semuanya menjadi kacau seperti ini? kenapa mereka harus kembali lagi? aku tidak mengerti harus berbuat apa lagi. Semoga Reno punya rencana.

"Jadi ren? Apa yang harus kita lakuin sekarang?" tanyaku.

"Iya Ren kita harus ngapain sekarang?" lanjut Debang.

"Kayanya emang perdamaian itu cuma omong kosong. Udah gaada yang bisa gue lakuin lagi sekarang dan gaada gunanya juga gue ngehindar, perjuangan gue cukup sampe sini aja kayanya. Makasih ya temen-temen" ucap Reno.

Kami kaget tentang apa yang baru saja terucap dari seorang Reno, dia putus asa? Aku mengerti apa yang dia rasakan tapi tidak dengan yang dia pikirkan.

"Lo ngomong apa Ren! Lo gaboleh gitu, kehilangan seseorang yang kita sayang bukan berarti harus kehilangan diri kita juga!" ucapku kesal.

"Iya Ren, gaseharusnya lo begitu. Kita disini buat lo kok! Mendingan sekarang kita siap-siap terus pergi dari sini" jawab Abang.

"Kata-kata pergi masih berguna buat lo kok, lo masih punya keluarga yang bisa lo lindungin Bang, De. Mending kalian prepare dan bawa keluarga kalian dari sini cepet-cepet sebelom barricade jebol. Lo juga Feb.. Jaga mereka yahh gue sayang kalian"

Reno berbicara layaknya seseorang yang sudah tidak punya secercah harapan. Pembicaraanya sangat matang sampai aku benar-benar takut tidak bisa membujuknya pergi dari sini.

"Ren, gue mohon, bukan ini cara ngeakhirin semuanya. Mana prinsip lo yang katanya mau nyelamatin banyak orang.. Mana Ren!!! Gue bangga punya temen kaya lo saat itu, gue pengen berjuang di samping lo terus. Tapi sekarang? Lo lebih milih nyerah disini? Mana Reno yang gue kenal! Ayolah kita pergi dari sini Ren!" ucapku membujuk.

"Maaf Feb. Tapi Reno yang dulu baru aja ilang, jadi gue mohon lo gantiin Reno ya Feb!"

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, Reno sudah benar-benar putus asa. Jiwa kehilanganya sudah memakan akal sehatnya, dia benar-benar sudah hilang.

"Yaudah Ren kalo itu pilihan lo, gue udah gabisa apa-apa lagi. Tapi satu hal yang gue tau, Erllangga ngorbanin nyawanya bukan buat ngeliat lo kaya gini Ren dan gaada satupun orang yang bisa ngeggantiin posisi lo! Gue cabut yaa" ucapku berlalu.

"Sampai jumpa Ren, gue ganyangka kita berpisah dengan cara kaya gini. Gue sayang lo" pesan Abang.

Kamipun pergi dengan terpaksa menerima kenyataan hilangnya seorang Reno, dialah selama ini seseorang yang sudah berjasa besar dan merubah kami. Aku tau rasanya kehilangan orang yang disayang, tapi bukan berarti aku harus kehilangan mentalku untuk berjuang melindungi setiap orang yang masih bertahan...

******************************
Jenggg jenggg gimana2 keren gaa? Keren dong... jangan berhenti berjuang melindungi orang yang kita sayang #karnaitukeren -ramayana. *masbodjing wkwkwk sabar gaiz puasa🙏 ok lah readers bike tercinta sesuai janji 1 eps ga sampe seminggu yakann, sooooo may dont forget to voment like n subscribe! *??? (Yutub maz) oh yauds lah g ush byk bachod happy reading ibu ibu bapak bapak kk kk dd dd. ma ijah orang melayu tengkyuuu. See u soon!

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang