tujuh

1.6K 187 1
                                        

"Hei bangun! Kita hampir sampai"

Aku membuka mataku sambil perlahan memfokuskan pandanganku, Puti juga ikut terbangun.

"Apa paman yakin itu tempatnya? Kelihatanya tempat itu sepi" tanyaku bingung.

"Aku juga berpikiran sama denganmu, selagi aku pergi dari sini. Banyak tentara yang berjaga di atas menara itu"

*Helikopter 5 memohon izin untuk melakukan pendaratan, ganti!

Sudah tiga kali pilot helikopter memberikan sinyal, tapi tidak ada satupun jawaban. Helikopter kamipun mendarat paksa dilapangan rumput yang cukup luas.

Merasa ada yang aneh, paman Shen memberikanku sebuah laras panjang untuk berjaga apabila ada bahaya yang datang.

Helikopter kami sudah berada tepat di tanah, pilot helikopter mematikan mesin dan kami turun perlahan dengan posisi memegang senjata.

"Apa yang sudah terjadi disini paman?" tanyaku ke paman Shen.

"Aku juga tidak tahu dengan jelas Reno, yang ku tahu 3 helikopter disana adalah helikopter yang sudah kukirim untuk menjemput warga dan kawan-kawanmu"

"Apa itu artinya mereka sudah sampai disini sebelum kita?" jelasku.

"Bisa dibilang begitu"

"Komandan! Lihat ke arah barat!" teriak salah seorang anggota paman Shen.

Terlihat jelas zombie beserta kawanannya lari berdatangan dan celakanya mereka datang dari segala arah, sebagian zombie ada yang mengenakan baju tentara. Akupun panik karna tahu bahwa markas yang dibilang paman Shen aman ternyata jebol.

Kami berempatpun segera membuat posisi bertahan mengitari helikopter.

"Persiapkan diri kalian!! Jangan sampai zombie-zombie itu mendekati helikopter!! Kita harus menahan mereka sampai mesin kembali menyala!!" teriak paman shen.

Puti menarik jaketku dari belakang, eskpresinya jelas menandakan bahwa dia sangat ketakutan. Aku memeluknya erat dan mengucapkan sesuatu ditelinganya dengan suara pelan.

"Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja"

Diapun melepaskan genggamanya, aku kembali bersiap diposisiku dan langsung menembaki zombie-zombie yang datang mendekat.

Satu persatu zombie berjatuhan, tapi jumlah mereka tidaklah sedikit. Sedangkan pilot helikopter masih mencoba menyalakan kembali mesin helikopter.

"Maju perlahan!!!" perintah paman Shen.

Kami melangkahkan kaki perlahan ke depan guna membuat jarak dengan helikopter.

Lagi-lagi mahluk jelek itu terus berdatangan, mereka sudah hampir dekat dengan kami sedangkan helikopter belum juga menyala sempurna.

"Paman menurutku kita tidak akan selamat apabila memaksakan helikopternya!" ucapku.

"Kau benar! Semuanyaa ubah rencana, lupakan helikopternya dan ikuti aku!" perintah paman Shen.

Aku menggandeng puti keluar, setelah semua sudah berada diluar kami berlari menjauhi helikopter. Tapi sepertinya ini semua sia-sia, karna mereka berjarak sangat dekat dengan kami.

Pilot helikopter berdiam diri, tiba-tiba dia berlari ke arah yang berlawanan dengan kami. Sontak semuanya terkejut dan menahan posisi sambil menembak.

"Apa yang kau lakukan!!!" teriak paman Shen.

"Pergilah komandan! Aku akan melakukan sesuatu yang berguna, sampaikan saja salamku kepada teman-teman!" teriak pilot itu.

"Apa kau gila! Jangan membuat tingkah laku konyol!!" sahut paman Shen.

Dia berlari kembali ke arah helikopter dengan menembakan senjatanya keatas, sebagian zombiepun beralih kepadanya.

Kami hanya bisa melihatnya dari kejauhan, dia memasuki helikopter dan mengambil sekantung ransel berisi granat disana. Rencananya sudah jelas sekarang, dia akan meledakan dirinya bersama zombie-zombie itu.

Pilot itu memandang kami dari kejauhan lalu mengacungkan 3 jari keatas, satu persatu jarinya menutup seperti sedang berhitung.

"Dasar bodoh"

Ucap paman shen pelan dengan mata yang berkaca-kaca. Tepat saat jari terakhirnya menutup, ledakan terjadi disusul dengan helikopter yang ikut meledak.

Ledakan beserta puing helikopter yang bertebaran meratakan sebagian zombie yang mengejar kami, kami menundukan kepala sebentar menandakan sedang berduka. Berkat pilot itu harapan kami selamat kembali lagi.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan!" ucap paman Shen.

Kami melanjutkan pelarian diikuti sebagian zombie yang tidak sebanyak tadi. Paman Shen membawa kami keluar gerbang yang dekat dengan pantai.

Sesampainya diluar, lagi-lagi zombie itu berdatangan dan sialnya kami kehabisan amunisi!!

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanyaku dengan perasaan putus asa.

"Lihat ke arah sana! Beruntung kita belum ketinggalan kapal" jawab paman Shen.

Sebuah kapal ferry datang ke arah kami, mereka menembaki zombie yang berada di dekat kami dari kapal. Handy talky paman shen berbunyi.

"Komandan apa kau baik-baik saja?" ucap seseorang dari HT

"Selama kau belum jauh dari daratan kami akan baik-baik saja"

"Hehe maaf kami hampir meninggalkanmu"

"Tidak masalah, yang terpenting kapalnya belum jauh sekarang"

"Suruh mereka merunduk kapten! Akan ada sedikit ledakan dari sini"

Handy talky pun dimatikan.

"Haha dasar perajurit kurang ajar, kalian dengar kan. Kita merunduk oke"

Kamipun menuruti perintah paman Shen, rocket launcher datang dari arah kapal menghantam zombie-zombie di depan kami.

Setelah kapal mendekat, para anggota turun membantu kami mengamankan kondisi. Dan akhirnya akupun melihat mereka lagi, ya, sahabat-sahabatku!

******************************
Oitt gaiz pakabar nih??? Minal aidzin walfaidzin yaa genkss, maapin ane kalo nyatanya sprit nyegerin.*bodoamat, gimana THR? Dompet gemuk kan? Kalo ngga kasih makan deh biar gemukk. Kalo begitu jangan lupa buat stay tune terus disokin yaa, pencet tanda bintang dan komen kalo emg ada typo atau semacamnya... Sama jangan lupa juga tambahain cerita ini ke reading list skalian kalo berkenan sih share cerita ini juga yaa hehehe, at least gudbai cetakan nastar and see u soon. Pak tarno beli ketupat, tengkyuu. *ganyambung nyed.🙊

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang