sebelas

1.5K 180 5
                                    

(PARIS/PERANCIS)
[10:00 AM]

"Pasang alat dengar kalian! Agar kita bisa berkomunikasi dengan mudah" ucap paman Shen.

*Alpha one turun
*Bravo two turun

Suara supir helikopter terdengar jelas dikuping kami walau keadaan sangatlah bising.

"Baik! Kita akan turun, semuanya siapkan senjata kalian"

"Laporkan situasi regu bravo!"

"Tidak terlihat tanda-tanda kehidupan dari sini"

"Kalau begitu pantau terus!" lanjut paman Shen.

Helikopterpun mendarat tanpa gangguan, team alpha turun dengan sigap dan pergi ke arah target sedangkan team bravo berjaga di pesawat. Team alpha terdiri dari paman Shen, dokter, aku dan ketiga sahabatku dan team bravo terdiri dari 5 anggota elite yang dibawa paman Shen.

"Ayo ikuti aku! Dan perhatikan dokter Reyhan terus" ucap paman Shen.

Kami berjalan melewati gang kecil gedung agar sedikit aman, dan gedung target kami berada beberapa blok lagi. Saat sampai di perempatan gang kecil paman Shen teriak.

"Berhenti!" perintah paman Shen tiba-tiba.

Kami sedikit bersembunyi di tong sampah besar pada umumnya dan melihat kerumunan zombie di pintu masuk belakang gedung yang akan kami naiki.

"Bagaimana dokter? Apa ada pintu alternatif lain?"

"Ini adalah jalur yang paling aman Shen, dan hanya iniliah satu-satunya pintu belakang"

"Aman nya aja kaya gini, apalagi bahayanya" ketus Abang.

Lagi-lagi ucapan abang hampir membuatku tak sanggup menahan tawa.

"Bang ayolah serius" ucapku sambil menahan tawa.

"Heheheiya iya"

"Kalau memang ini jalan satu-satunya baiklah" ucap paman Shen.

Paman Shen melihat sekeliling dan melepaskan rompi tebal beserta helmnya.

"Apa yang akan kau lakukan Shen?"

"Tugasmu hanyalah membuka pintu itu dan masuk, aku akan sedikit berolah raga. Bersembunyilah!"

Kami kembali bersembunyi di belakang tong sampah, paman Shen maju perlahan kearah kerumunan zombie itu.

"Hei mahluk jelek! Kemarilah!" teriak paman Shen.

Zombie-zombie itu melihat paman Shen dan mengejarnya, paman shen memancing mereka ke arah luar gang.

Kamipun langsung berlari ke pintu masuk, sampai di depan pintu masuk dr. Reyhan diam sejenak memandangi akses code.

"Apa lagi yang kau tunggu dokter!?" tanya Febby.

"Aku sedang mengingat sesuatu" ucap dokter sambil menepuk-nepuk kepalanya.

"Jangan bilang kalau kau lupa kodenya!" sahut Febby.

"Jangan mengganggu konsentrasiku, aku sedang berusaha mengingatnya"

"Aku kembali!!!"

Suara paman shen terdengar dari ujung gang, dia berlari sprint diikuti oleh zombie-zombie tadi.

"Dokter cepatlah!!!" teriak Abang.

"Sebentar!!! Aku tidak mungkin lupa... 253.." sahut dr. Reyhan sambil bergumam.

Paman Shen semakin dekat dengan kami begitu juga dengan zombie-zombie itu.

"Sial!!!" ucapku geram melihat zombie-zombie itu.

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang