dua puluh dua

470 50 1
                                    

[05:00]

Aku membuka mataku perlahan-lahan memastikan keadaan sekitar dan mencoba mengingat kembali mengapa aku bisa berada di tempat seperti ini.

Nasib kami sekarang terikat di masing-masing bangku yang berbaris menyamping dan hanya ada satu lampu diatas kami yang menerangi.

"teman-teman! Teman-teman!" bisiku pelan.

Aku berada dipaling pojok kiri dan diiringi Febby, Smith, Abang, Ade, Steve, dan terakhir Shawn dengan tubuh yang sudah sekarat karena kekurangan darah.

Beberapa detik kemudian lampu di ruangan ini menyala satu persatu menerangi seisi ruangan, seorang pria berjas lab dengan raut wajah agak sedikit mengkerut berdiri tepat didepan kami.

"selamat pagi kawan-kawan! Dugaanku kalian akan sampai disini ternyata benar" sapa pria itu.

"pertama-tama... aku ingin memperkenalkan diri yang mungkin sebagian dari kalian sudah mengenalku, aku adalah Joe! Yang bisa kalian panggil... Mimpi Buruk!!" ucap Joe dengan wajah psycopatnya sembari berjalan kesana kemari.

"Apa maumu!?" Sahutku geram.

Dia melirikku dan berjalan kearahku, saat tepat berada didepan wajahku dia mengernyitkan alisnya dan memfokuskan pandangan nya kepadaku.

"Kau pasti Reno putra dari Erick kan? Andai... Erick melihat ini, mungkin dia akan senang! Ups aku ralat. Mungkin... Aku... Akan... Senang... Huhehehe" sahutnya bernada.

Dia mulai berjalan ke arah Febby dan kembali mengeluarkan kata-kata yang menyebalkan.

"kalau kau pasti Febby! Apa kau tahu bahwa ayahmu..."

Febby meludah tepat di wajah Joe dan memotong argumennya.

"dasar iblis banyak bicara!"

Dengan perlahan Joe mengusap wajahnya sembari cekikikan.

"hhihihiihihi kalian sudah besar ya!!!!" sahutnya dengan senyuman menyeringai.

"baiklah kalau begitu, aku akan menjelaskan apa yang kumau dengan jelas dan tidak berbelit belit" ucapnya sembari mengeluarkan pistol dari kantongnya.

"aku akan memberikan pertanyaan dan kalian harus menjawabnya, bila kalian tidak memberikan jawaban yang kuinginkan dalam waktu hitunganku.... Benda yang ada di tanganku akan mengeluarkan 3 buah peluru dan menempel tepat menembus dada kalian satu demi satu! Apa sudah jelas?" ucapnya dengan wajah serius.

Perasaanku semakin panik tak karuan, aku sangat takut apabila dia tidak bergurau dengan apa yang dikatakan nya.

"PERTANYAAN PERTAMA!"

Teriaknya lancang membuat kami kaget dan mulai mengeluarkan keringat.

"tunggu sebentar... Aku lupa kalau aku harus memilih terlebih dahulu siapa yang akan di eksekusi... Bagaimana dengan kau!? Kau mungkin sudah lelah bukan menahan luka di sekujur tubuhmu? Kalau begitu aku akan menyelamatkanmu dari rasa sakit itu kawan! Berterima kasihlah!"

"pertanyaan pertama, siapa orang yang mengirim kalian kemari???"

Kami semua saling tatap menatap satu sama lain tidak tahu harus memberi tahunya atau diam saja.

"tidak usah mendengar apa yang dia katakan teman-teman ughh- uhugg-- menjawab atau tidak dia akan tetap menghabisi kita ughhug-" ketus shawn dengan tubuh yang mulai melemah.

"LIMA!"

"..."

"EMPAT!"

"..."

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang