"dex datanglah ke cabin sekarang, sepertinya kau harus mendengar ini!" ucap copilot dari speaker pesawat.
Aku berjalan ke arah kabin.
"ada apa?" tanyaku kepada copilot.
"california tempat teman-teman kalian bertugas akan dihujani nuklir berskala besar besok jam 7 pagi, aku mendapat kabar ini dari Ed"
"lalu apa Ed sudah mengabari mereka?"
"itu dia masalahnya, Ed sudah mengirim pesan ke helikopter mereka tapi tidak ada jawaban. Aku takut mereka sudah sampai sebelum pesan itu terkirim"
"Kita harus kembali! Aku akan memberi tahu dr Reyhan" sahutku kepada mereka.
"lebih baik kau rembukan dulu dengan dokter, jangan langsung menyimpulkan nya kepada kami. Kami akan kembali ke california bila dr Reyhan menyetujuinya"
"baiklah aku akan memberitahukan ini kepadanya"
Aku berjalan kembali ke arah kursi penumpang, sebelum sampai aku mendengar suara dr Reyhan berbicara ditelfon dengan seseorang di bilik kamar mandi pesawat.
"kami akan kembali ke shanghai sekarang" ucap dr Reyhan dengan nada pelan.
Setelah menunggu beberapa detik akhirnya diapun keluar.
"dengan siapa kau berbicara dokter?"
"ahh- Dex! Kau hampir membuatku terkena serangan jantung! Aku berbicara dengan Bratt"
"seperti itu, ayo kita berkumpul dengan yang lain dok"
Aku dan dokter berkumpul dengan yang lain dan membuka pembicaraan.
"dok, kawan-kawan, sepertinya kita harus kembali"
"apa kau bercanda dex!? Untuk apa kita kembali?" sahut dr Reyhan.
"Aku mendapat kabar bila Reno dan yang lain nya sedang melakukan misi tanpa tau akan ada nuklir yang menghujani mereka besok pagi!"
"Tapi kita tidak bisa kembali dengan membawa Ace dan Austin! Apalagi dengan obat penawar yang kubawa" jawab dr Reyhan.
"dexter benar dok, kita harus kembali! mereka mungkin bisa saja menyelesaikan misi, tapi apakah akan tepat pada waktunya?" sahut Aaron memihakku.
"aku tahu tapi aku yakin mereka bisa menyelesaikan misi itu tepat pada waktunya! Kalian harus mempercayai mereka! Aku sudah pernah berjuang bersama mereka" bentak dr Reyhan.
"aku mohon turuti perintahku dok!" sahutku membujuk.
Tanpa sepengetahuanku dr Reyhan yang wajahnya mulai memerah tiba-tiba mengambil handgun di dalam jaketnya dan mengarahkannya padaku.
"aku tidak mau mengambil resiko! Sifatmu terlalu ceroboh Dex! Bagaimanapun keadaan nya aku akan tetap menyelesaikan obat penawar ini, karena akupun sudah berjanji bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan terakhir ini"
Reflek aku mengangkat tanganku dan suasana mulai menegang, Austin yang ketakutan mulai memeluk Ace lalu Aaron membantuku menenangkan dokter.
"Dokter! Tenanglah! Tidak perlu seperti ini, bisakah kita ambil jalan tengah dengan kepala dingin?" ucap Aaron.
"mengapa kau menjadi agresif dok akhir-akhir ini dok? Apa kau sedang datang bulan?" tanyaku.
"aku akan menurunkan pistol ini bila kau menuruti perintahku!" sahut dr Reyhan
"Baiklah-baiklah, kita tidak akan kembali, kita selesaikan obat penawarnya dan berharap apa yang kau katakan benar dok! Sekarang turunkan senjatamu" sahutku sembari menurunkan tangan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE IN Z WORLD (END)
ActionNext part from SURVIVE IN INDONESIA Happy reading...
