*Dex, aku punya kabar buruk disini.. Reno terinfeksi aku mohon bantuanmu untuk menyiapkan penawarnya dan menyembunyikan ini terlebih dahulu dari semua warga di kapal itu.
*benarkah!? Mengapa bisa? Kalau begitu aku akan beritahu ini kepada Bratt dan dokter!
***
Aku membuka mataku dan terbangun di sebuah taman, suasana disini sangatlah sejuk. Di kejauhan aku melihat satu orang pria dan wanita sedang berdiri dibawah pohon yang rindang.
Mereka berbalik kemudian menatapku hingga akhirnya wajah mereka berdua terlihat jelas di pandanganku, ya dia adalah ayah dan ibuku.
"ayah! Ibu!" teriaku seraya berlari ke arah mereka dan memeluk mereka untuk menghilangkan rasa rinduku yang mendalam.
"Reno? Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya ibuku.
"Reno gatau bu, yang pasti Reno kangen banget sama ayah dan ibu!" ucapku yang masih memeluk mereka.
Mereka membalas pelukanku ibuku mengelus-elus rambutku, setelah lumayan lama kami berpelukan ayahku melepaskan pelukanya kemudian memegang pundaku dan berkata.
"kamu anak yang hebat! Ayah dan ibu sudah mengetahuinya semenjak kamu dilahirkan. Tapi sekarang belum saatnya kamu bersama kita No"
Aku menanggapi mereka dengan perasaan bingung.
"tapi aku sudah menyelesaikan tugasku yah!"
"ayahmu benar No, kembalilah" sahut ibuku.
"Reno gangerti apa yang ibu dan ayah maksud, Reno pengen bareng sama ibu ayah!" sahutku memohon.
"kembalilah nak, mereka masih lebih membutuhkanmu daripada kami. Dan apabila sudah benar-benar saatnya kita dipertemukan kita pasti akan bertemu" jawab ayahku.
"kembalilah" mereka terus mengucapkan kalimat itu dengan senyum yang lebar.
"kembalilah"
***
"kembalilah No!"
"Reno aku mohon kembalilah!"
Ucap seorang wanita yang sangat jelas terdengar di telingaku, rasanya aku seperti baru saja bermimpi dan kemudian membuka mataku perlahan hingga akhirnya wajah Puti beserta yang lainya terlihat jelas mengelilingiku.
"Reno!!!" ucap mereka serentak kemudian memelukku dengan kencang.
"aku kira kamu gaakan bangun Ren!" ucap Puti diiringi tangisan.
"sumpah Ren bener-bener gamau kehilangan lo" sahut ketiga sahabatku.
Aku menitikan air mata, tidak bisa berkata apa-apa sampai saat dimana dadaku mulai terasa sesak dan diiringi bau tidak sedap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE IN Z WORLD (END)
ActionNext part from SURVIVE IN INDONESIA Happy reading...