"Siapapun yang mendengar kami, kami butuh bantuan! Lapangan utama diserang, dan kami terjebak di gedung perbelanjaan. Sekali lagi siapapun yang mendengar kami, kami butuh bantuan terdekat! Lapangan utama diserang dan kami terjebak di gedung perbelanjaan"
Aku masih setia berdiri di samping seorang tentara yang sedang berusaha meminta bantuan lewat mesin saluran radio. Sudah hampir setengah jam semenjak gerbang belakang jebol, dan sebagian penduduk yang masih selamat terpaksa kami bawa mundur untuk mencari tempat perlindungan.
Tempat yang kami singgahi sekarang adalah gedung perbelanjaan yang ada di barricade kami, ini adalah satu-satunya tempat yang dekat dari lapangan utama dan pintu-pintunya lumayan kuat untuk menahan para zombie. Bisa dibilang ini adalah tempat yang strategis untuk berlindung.
"Feb!"
seseorang memanggilku dari kejauhan. Aku berbalik ke arah suara dan membelakangi tentara yang masih sibuk dengan saluran radionya.
"Eh Bang! Kenapa?" tanyaku.
"Lo capek ngga? Kalo ngga, kita bantu jaga lobby yuk! Gue gabut(bosen)" jelas Abang sambil merenggangkan tubuhnya.
"Ga kok, ayuk! Ade mana?"
"Udah disana duluan dia"
Aku berjalan turun ke lobby lalu melihat sekeliling, kaca-kaca tebal gedung yang mengitar ini masih kokoh menahan para zombie lapar yang mencoba menggedor-gedor masuk.
"Feb!!!"
Teriak Ade seraya menghampiriku.
"Gimana? Udah ada jawaban dari markas lain?" tanya Ade.
Belum sempat aku menjawab, tentara yang mencari bantuan datang menghampiri kami.
"Ada apa tuan?" tanyaku memastikan.
"Cepat kau aba-abakan seluruh personil di setiap sudut gedung ini untuk membawa para warga ke atap, akan ada helikopter yang menjemput kita disana. Pastikan tidak ada satu orangpun yang tertinggal. Dan bila ada sesuatu, aku berada diatap. Aku mengandalkanmu oke!"
Aku mengangguk dan mengeluarkan HT dari kantongku, memberi aba-aba kesemua personil tentara yang berjaga untuk segera mengevakuasi para penduduk ke lantai atas.
*Semua warga diharapkan untuk berkumpul, buatlah barisan dan berjalanlah ke atap dengan tertib!
"Debang, hitung jumlah semua warga dan beri tau ke tentara itu ada berapa orang yang ada di lobby! Gue mau keliling, tolong yaa" perintahku seraya memberikan HT yang ku pegang ke mereka.
"Siap Feb..." ucap mereka berdua.
Aku berkeliling memastikan tidak ada yang tertinggal, aku mengecek kamar mandi di lantai ini.
*Halloo!! Ada orang disini???
Aku mendengar suara orang bergumam dari bilik kamar mandi, ada seseorang di dalam.
"Hey tuan?? Apa kau baik-baik saja?" tanyaku.
Tidak ada jawaban sama sekali, hanya gumaman yang terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE IN Z WORLD (END)
AcciónNext part from SURVIVE IN INDONESIA Happy reading...