dua puluh empat

482 59 9
                                    

***

"Terima kasih puti aku akan menemui Ed"

Aku meninggalkan Puti dan menemui Ed, dia masih setia berada diruangan monitoring.

"Apa sudah ada kabar dari mereka Ed?"

"Darimana saja kau lebih baik kau ikut aku terlebih dahulu!" sahut Ed.

"Tunggu! Ini handgunmu!" sahutku dan memberi pistol miliknya.

Edward menerimanya dan langsung bergegas tanpa menjelaskan, aku mengikutinya karena penasaran dengan apa yang akan terjadi.

Kami menghampiri lab dr Reyhan dengan Bratt namun 2 personil tentara berjaga di depan pintu ruangan lab.

"maaf tuan kami mendapat perintah bahwa tidak ada yang boleh masuk ke ruangan ini!" ucap salah satu personil.

"Seperti itu? Bahkan akupun tidak boleh?" sahut Edward dengan nada bercanda.

"Benar tuan, seperti itu perintahnya"

"Baiklah" sahut Edward sembari menginjak kakiku.

Seketika aku paham apa maksud Edward.

"AKU BERHASIL!" suara teriakan gembira dr Reyhan terdengar sampai keluar.

Saat kedua tentara itu menoleh ke arah suara, Edward menyuntikan jarum ke salah satu personil sedangkan aku mengunci personil satu laginya dengan teknik beladiri sampai pingsan.

Kamipun membuka pintu perlahan, Bratt yang menyadari kehadiran kami sontak kaget.

"Kenapa kalian bisa masuk kesini!?" tanya Bratt.

Edward langsung menodongkan pistolnya ke arah Bratt.

"Jangan bergerak kawan, aku akan mengungkap sebuah fakta bahwasannya aku mendapat kabar kalau kita mempunyai penghianat diantara mereka" Ucap Ed serius.

"Maksudmu apa Ed!?" tanya Bratt dengan raut wajah bingung.

"Ada apa dengan kalian!" sambung dr Reyhan.

"Febby memberitahuku kalau Bratt ingin mengambil obat penawar itu, benar begitu Bratt? Makanya kau menaruh dua penjaga di depan pintu ini iyakan?"

"Apa itu benar Bratt?" tanyaku.

"Untuk apa aku melakukan itu!?" sahut Bratt.

"Dexter! Saat kau bercerita segerombolan badak menyerangmu di Paris, siapa yang tahu lokasi pendaratanmu?" lanjut Edward.

"Bratt dan komandan Shen" jawabku.

"aku mendapat kabar juga kalau Joe bisa menggerakan binatang buas, jadi apakah sebuah kebetulan jika kalian diserang tiba-tiba?" lanjut Ed.

Ed terus-terusan memojokan Bratt namun Bratt tidak mempunyai pembelaan sama sekali.

Aku mengeluarkan handgun ku dan mengarahkannya ke kepala Edward.

"apa-apaan ini Dex!? Bukankah kau dipihakku?" tanyanya.

"aku bukan dipihakmu! Aku dipihak Reno!"

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang