delapan belas

870 98 6
                                    

"APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG!!??" Tanyaku yang mungkin menjadi pertanyaan untuk yang lainnya.

"Kita harus tenang, tidak boleh berpikir ceroboh" jawab tentara itu.

"Tenang!? Tidakah kau lihat zombie-zombie itu sebentar lagi sampai kesini!! Lebih baik kita berangkat sekarang!" Sahut dr Reyhan.

"Tetapi kita harus menyelamatkan mereka! Mereka teman kita!" Sahut Ace dan Aaron.

"Baik!! Baik! Aku akan mencari pertolongan, lebih baik kita naik ke pesawat terlebih dahulu!" Perintah tentara itu.

Dia kembali memencet tombol HT nya.

"Eagle one! Apa kalian dengar?"

"Eagle one disini! Ada masalah apa?"

"Regu bravo terjebak di sebuah bangunan, dan kami terpisah. Aku minta tolong kalian untuk membantunya!"

"Perintah diterima! Eagle one dalam perjalanan!"

"Terima kasih!"

Handy talky ditutup.

"Apa kalian sudah dengar? Eagle one akan kesana dan kita harus berangkat sekarang juga, tidak banyak yang bisa kita lakukan bila kondisinya sudah seperti ini. Kita hanya bisa mendoakan keselamatan mereka dan mengandalkan eagle one"

Pesawatpun dijalankan, kami tidak bisa membantah untuk menyelamatkan mereka karena memang keselamatan kamipun juga di pertaruhkan disini.

Kami hanya bisa berdoa dan berharap mereka baik-baik saja.

*Reno's POV

"Reno belakang Lo!!" Teriak Ade.

Aku membalikan badanku dan langsung menendang perut zombie yang berada tepat di belakangku seketika dia mundur dan Febby mematahkan lehernya dengan satu tendangan.

"Bagaimana ini??" Sahut Lucy.

Zombie-zombie itu sudah berhasil mendobrak masuk satu demi satu dan kami sudah benar-benar kehabisan amunisi.

"Temen-temen, kayanya ini saatnya kita saling jujur. gue mau jujur kalo gue sayang banget sama kalian dan gue gapernah takut buat mati bareng kalian" ucap Ade tiba-tiba yang membuat momen semakin ironis.

"Iya gue jugaa, huaa, maafin gue ya temen-temen kalo misalnya dikamar kita tiba-tiba bau kentut gue gapernah ngaku dan selalu nyalahin Febby" lanjut Abang diiringi tetesan air mata.

"Tuhkan!" Sahut Febby.

Kamipun memandang Abang bersamaan, tidak tahu harus tertawa atau menangis karena ucapannya.

Hingga tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah luar jendela.

"MERUNDUK!!!"

Dentuman machine gun menghujani tempat kami berlindung dan berhasil meratakan zombie-zombie yang berada di sekitar kami.

"Maaf kami terlambat" suara dari Handy talky terdengar.

"APA!? kenapa mereka Dateng setelah gue udah jujur anjir!" Ketus Abang dengan muka memerah yang membuat kami sedikit tertawa.

"Terima kasih eagle one! Kalian datang di waktu kejujuran yang tepat" Sahut tentara ke Handy talky yang di pegangnya.

"Kejujuran?" Sahut pria dari Handy talky.

Kami tertawa terbahak-bahak terutama Lucy yang baru pertama kali melihat tingkah konyol Abang.

"Haha bukan apa-apa, dekatkan heli kalian. Kami butuh tumpangan!"

SURVIVE IN Z WORLD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang