Mimpi Buruk Athma

1.1K 125 5
                                    

TOLONG TINGKALKAN JEJAK! VOTE/KOMEN! 1VOTE DARI KALIAN SANGAT BERATI BAGI SAYA!!!

Matahari mulai tenggelam, jinga terlihat jelas. Athma berjalan dengan santainya. "Kenapa gue ngelakuin itu?," Ujar batinya mengingat apa yang sudah terjadi dihari ini.

Tok

Tok

Tok

"Asallamuallaikum!"

"Walaikumsalam, sebentar!" Sahut Sukarni.

"Aden udah pulang? Makan dulu yuk, Bibi udah masakin buat Aden." Athma tersenyum

"Iya, Bi." Tanpa mengganti bajunya, Atham langsung berjalan menuju ruang makan.

"Keliatannya enak nih." Ujar Athma

"Kalau gitu diabiskan ya."

"Rani sama Bibi sudah makan?" Tanyanya.

"Kalau Bibi mah sudah, Rani masih dikamarnya. Sebentar Bibi panggil." Sukarni pergi memanggil Rani.

Athma sesekali meringis karna luka di sudut bibirnya, ia makan dengan sangat perlahan.

"Eh kak Athma." Ujar Rani duduk didepan Athma.

"Eh dek Rani." Ujar Athma meniru Rani.

"Apaan sih kakak ini!" Ujarnya sebal.

"Loh, emang aku kenapa?"

"Dasar enggak peka. Semua cowok itu sama aja ya!"

"Kalau semua cowok sama, berarti aku sama kaya Justin Bibeir dong." Ujar Athma sambil menaruh terapak tangannya di dagu.

"Iya deh, iya. Orang ganteng mah bebas."

"Hahaha sudah-sudah. Makan dulu."

"Iya, aku laper banget. Hari ini cuman makan pagi doang."

"Bukannya kamu bawa bekal tadi?" Rani terdiam.

"Iya, bekalnya aku kasih ke pacar aku." Athma menatap Rani tak percaya.

"Emang ada yang mau sama kamu?" Canda Athma.

"Adalah! Kakak ini ngeremehin aku."

"Hahaha iya iya maaf, kalau gitu makan gih."

"Iya."

"Rani.." panggil Athma.

"Kalau ada sesuatu cerita ke kakak ya!" Ucap Athma dengan senyum tulusnya.

"Kakak udah selesai makannya, kakak kekamar dulu. Kamu cuciin nih piringnya! Katanya sudah besar, masa nyucipiring aja enggak bisa." Rani tersenyum.

***
Cantik berjalan di antara keramaian, wajahnya jelas terlihat sedih, pikirannya kacau. Hari yang sering terluka ini tidak pernah kebal, selalu saja sesak didada.

"Aku tidak ingin apa-apa tuhan, aku hanya ingin diperlakukan selayaknya manusia. Aku ingin pergi kekantin bersama seorang teman, saling berbagi cerita, ah tidak. Panggil nama ku saja, aku udah senang kok." Ucap Cantik dengan air mata yang berlinang.

"Woy!"

"Berenti!"

"Woy!!"

Tiiin

Tiiin

"Cantik!" Dengan sepontan Cantik menatap seorang yang memanggil namanya.

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang