"Oke, latihan selesai! Kita istirahat dulu." Ucap Karin.
Keringat di keningnya terus menyucur, langsung menghampiri tas yang berisi dengan anduk kecil dan air mineral.
Karin menatap layar ponselnya yang menyalah, "lima belas panggilan tak terjawab, siapa?" Ujarnya.
"Raka?" Karin pun menelpon kembali Raka, tak perlu menunggu lama untuk menunggu Raka mengangkat telpon darinya.
"Kenapa?" Tanya Karin yang sibuk mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang selalu ia bawa.
"Miss you." Ujar Raka dari sebrang sana.
"Miss you too," ujar Karin sambil tersenyum.
"Beb, kapan ada waktu untuk aku?" Tanya manja Raka.
"Hmm, maaf ya. Dua bulan lagi, abis itu semua waktu aku untuk kamu."
"Masih lama.." ujar Raka kesal.
"Sabar, oke?"
"Pulang nanti, kamu bisa temenin aku?"
"Bukannya aku enggak mau, tapi aku enggak bisa. Bentar lagi aku akan lomba, jadi enggak bisa kemana-mana dulu. Aku harus fokus." Jelas Karin meminta pengertian.
"Gimana, kalau kamu minta temenin Cantik aja." Lanjut Karin.
"Kamu gak takut, nanti aku kecantol sama dia?" Tanya Raka.
"Pfft.. hahaha.. itu gak mungkin, aku tau siapa kamu. Kalau Cantik secantik Jennie BP mungkin aku gak akan rela biarin kamu jalan sama dia." Ujar Karin dengan tertawa terbahak-bahak.
"Aku gak suka, aku gak suka kamu bilang kaya gitu." Ujar Raka yang membuat Karin berhenti tertawa.
"Hmm yaudah, aku mau latihan lagi ya. Love you, beb." Karin menutup telpon itu.
Raka menarik nafasnya panjang, membanting tubuhnya diatas kasur. Ia menatap kembali layar ponselnya, lalu beralih ke aplikasi BBMnya. Ia menatap kontak milik Cantik.
"Oi, gendut!" Tulisnya.
Raka menunggu tanda ceklis berubah menjadi deliv, ia masih setia menunggu di chatroom, berharam Cantik membalas pesannya dengan cepat.
"Oi! Lama banget sih, balasnya. Lagi biker lo, ya?" Tulisnya lagi, namun tak seberapa lama ia apus kembali. "Entar, dikira gua nungguin lagi." Ujarnya.
"Kenapa?" Balas Cantik yang langsung membuat Raka terbangun dari tidurnya.
"Gue mau nagih janji lo."
"Janji apa?" Tanya Cantik binggung.
"Kemaren, lo janji mau maen timezone sama gue."
"Kayanya gak bisa deh, soalnya aku lagi ngegym." Jawab Cantik.
"Gym?! Kok sama, gue juga lagi ngegym."
"Kamu ngegym di tempat lain?"
"Tempat biasa."
Raka buru-buru mengganti bajunya dengan koas dan celana trening, dengan secepat kilat dia memakai sepatu lalu berlari menuju parkiran mobil.
"Eh, kenapa buru-buru gitu?!" Tanya Mama Raka.
"Raka, pergi dulu!" Jawab Raka.
"Ih, ditanya apa. Jawab apa." Ujar Mama Raka kesal.
Mata Cantik mencari kesana kemari, mencoba menemukan keberadaan Raka. "Katanya ada disini." Ujar Cantik lalu kembali menggunakan treadmil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantik
Teen FictionCantik adalah seorang gadis yang memiliki bobot 115kg dengan tinggi badan 157cm dan kulit yang 'tan' karna hal itu menjadikan ia sebagai olokan teman-teman sekolahnya. Ejekkan demi ejekan selalu ia dengar tiap harinya. ia tidak pernah merasakan paca...