Dimana Athma

806 69 12
                                    

"Athma.." panggi guru itu tanpa mendapatkan jawaban.

Aku menatap bangku kosong yang sudah seminggu ditinggal penghuninya. Entah dimana, membuat ku khawatir. Aku selalu berharap ia akan kembali.

"Sudah seminggu dia alpa, kalian ada yang tau dia kemana?" Tanya Bu Eka.

"Gak tau, Bu." Jawab murid bersamaan.

"Sebentar lagi kita mau ujian nasional, jangan seperti wedus ini ya!" Ujar Bu Eka kesal.

"Iya, Bu.."

"Sepertinya aku harus kerumah Bi Sulastri" ujar ku dalam hati.

***
Semua orang berhamburan keluar ketika mendengar lonceng sekolah berbunyi, menandakan waktunya pulang telah tiba.Waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa dan siswi.

Tiin..

Klakson mobil itu membuat ku menatap ke sumber suara, kaca mobil itu perlahan turun, menampakkan siapa sang pemilik mobil.

"Hai, Cantik! Mau pulang?" Tanya Raka.

"Hai, iya." Jawab ku singkat.

"Naik, biar gue anter." Ujar Raka.

"Hmm.. gak usah, aku mau kerumah temen." Tolak ku.

"Ayolah," paksa Raka sambil keluar dari mobil.

"Ayo, cepet masuk." Ujarnya sambil menarik tangan ku.

"Gak, gak perlu. Aku pula-"

"Stt.. lo diam aja, tinggal bilang mau kemana. Hari ini gue khusus jadi supir lo." Ujar Raka sambil tersenyum.

"Ehm.. makasih." Ujar ku.

"Oke, sekarang kita kemana nih?" Tanya Raka.

"Kerumah temen ku dulu ya, aku ada perlu."

"Oke, siap bos." Ujar Raka sambil melajukan mobilnya.

"Ngomong-ngomong, sekarang kok lo jarang ke tempat gym, sih?"

"Gpp, lagi males aja." Jawab ku asal.

"Ini nih, gimana mau langsing coba. Kalau males itu jangan di pelihara. Ayo dong, semangat!" Ujar Raka yang hanya ku bales dengan senyum.

"Belok kanan atau kiri?" Tanya Raka.

"Depan sana belok kanan, abis itu masuk gang." Raka mengangkuk paham.

"Raka!" Panggil ku.

"Hmm?" Jawabnya.

"Apa yang kamu lakuin, kalau kamu lagi stres?"

"Gue?! Kenapa nanya begitu?"

"Gak papa mau tau aja, kalau cowok lagi stres itu ngapain."

"Kalau gue, hmm.. biasanya maen game aja, kalau gak kumpul-kumpul bareng temen." Aku mengangguk.

"Kenapa?"

"Gak papa, berenti disini aja, itu rumahnya." Ujar ku sambil menunjuk rumah Bi Sulastri.

"Kamu sini aja, aku cuman sebentar kok." Raka mengangguk.

Tok..

Tok..

Tok..

"Permisi!" Aku mencoba mengintip dari balik jendela, namun aku tidak bisa melihat apapun.

"Bi!" Panggil ku.

Tok..

Tok..

"Bi, ini Cantik." Panggil ku lagi.

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang