Pelatih Olaraga

1.3K 105 13
                                    

Cantik masih memandangi rintik-rintik hujan, ia tersenyum. Cantik menatap langit-langit pondok kecil ini yang penuh dengan coretan-coretan. Ia pun mengambil sebuah pena di dalam tasnya. Dan ikut mengukir disana, sesekali ia tersenyum.

"Semoga tulisannya enggak hilang."

Cantik pergi dari pontok itu, "bagaimana caranya aku pulang? Dari sini kerumah cukup jauh." Keluhnya.

Matanya terus mencari sesuatu, ia menunggu angutan umum yang tak kunjung datang. "Apa munggkin disin enggak ada angkot?" Ujarnya binggung.

Tiiin..

"Hei!" Panggil dari dalam mobil.

"Kamu?!" Ujar Cantik kaget.

"Abis dari mana? Mau kemana?" Ujar Raka.

"Dari sana, mau pulang." Sahut Cantik.

"Oh.. mau gue anter?" Cantik menggeleng.

"Kalo lo nunggu angkot, enggak akan ada sampe lebaran semut juga.." ucap Raka.

"Ayo naik, gua anter.." lanjutnya sambil membuka pintu mobilnya.

Cantik sedikit binggung dengan ajakan Raka.

"Malah diem aja! Ayo!" Cantik langsung menaiki mobil itu.

Wajah Athma langsung berubah masam lalu menutup hidungnya, Cantik yang melihat itu langsung mengendus-ngendus tubuhnya.

"Hmm.. aku, bau ya?" Tanya Cantik yang langsung membuat Raka sedikit panik.

"Hmm? hahaha gak kok enggak." ujarnya mencoba untuk tidak menyakiti Cantik.

"Anterin aku sempe lampu merah itu aja." Ujar Cantik sambil menunjuk sebuah perempatan.

"Enggak usah, gue anterin sampe rumah.. daerah sini banyak preman." Cantik terdiam.

"Karin mana?" Tanya Cantik.

"Dia sibuk, katanya mau lomba." Jawab Raka.

"Ohh pantes chat aku enggak pernah dibalas."

"Apa lagi gue, gue kan pacarnya. Udah kaya enggak pacaran. Enggak ada kabar, enggak pernah ketemu lagi. Giliran gue samperin tempet dia latihan malah diusir!" Curhat Raka.

"Tapi, Karin pernah cerita sama aku. Kalau kamu itu satu-satunya cowok yang buat dia bener-bener jatuh cinta ke kamu. Dia sayang banget sama kamu." Raka tersenyum senang.

"Trus, apa lagi? Dia pernah cerita apa lagi tentang gue." Cantik mencoba untuk berfikir.

"Kayanya baru itu deh" ujarnya.

"Ngomong-ngomong kamu tahu tempet olahraga gak?" Tanya Cantik.

"Tau tau, daerah deket rumah kamu itukan ada. Disamping perempatan. Kenapa? Mau olahraga?"

"Iya.."

"Disana juga tempet langganan Gue setiap olahraga, kalau lo mau, setiap hari sabtu dan minggu kesana aja. Gue selalu ada disana hari itu."

"Ohh gitu, tapi aku enggak pernah olahraga make alat. Biasanya cuman lari dilapangan depan rumah Pak RT." Raka tertawa kecil.

"Tenang aja, entar gue yang ngajarin." Ujar Raka.

"Gua bakal jadi pelatih olahraga lo, sampe lo langsing." Cantik tertawa kecil mendengar ucapan Raka.

"Makasih.." ujar Cantik.

Langit senja menyapa mereka, angin sore masuk dengan sedikit mengusik rambut mereka. Sampai waktu tak terasa.

"Sekali lagi makasih." Ucap Cantik yang sudah berada di depan rumahnya.

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang