Mungkinkah Ia Menyukai Ku?

1.8K 147 55
                                    

Jangan menilai buku dari covernya..

"Aku benci kata-kata itu, itu adalah perkataan munafik." Ujar Cantik.

"Setuju! Setiap orang bakal ngeliat fisiknya lebih dulu. Termasuk gue. Kalo gue enggak melihat seseorang dari fisiknya mungkin aja sekarang gue lagi pacaran sama Udin si anak alim di kelas." Jawab Karin dengan kekehan.

"Dan bila semua itu terjadi, mungkin lo jadi cewek yang dikejer-kejer sama semua cowok." Ucap Karin.

Cantik hanya menatap Karin tak peduli, "aku gak ngerti apa yang kamu omongin."

"Lu tau kenapa gue sampe sekarang betah temenan sama lo?" Tanya Karin.

"Wifi gratis." Jawab Cantik.

"Yee orang serius juga. Nih ya, yang buat gue betah sama lo itu sifat lu! Lo itu baik, polos, pinter, dan selalu ada buat gue. Poloknya lo sahabat sejati gue." Ucap Karin sambil memeluk Cantik.

"Lepass! Risih tau!!" Ujar Cantik sambil mencoba melepas pelukan Karin.

"Ehm empuk." Ujar Karin yang menaru kepalanya di lengan Cantik.

Karin berpikir sejenak, keningnya mulai berkerut. "Cantik? Bukannya lo pernah cerita tentang cowok yang selalu belain lo saat lo dibully kan?" Ujar Karin

"Ya." Jawab singkat Cantik.

"Nah!! Itu tuh! Menurut pengalaman yang gue alamin, cowok kaya dia itu pasti suka sama lo." Ujar Karin antusias.

"Apaansih kamu ini rin, gak jelas banget dari tadi. Dan gak mungkin banget cowok kaya dia suka sama aku." Ujar Cantik cuek.

"Gue serius Cantik! Dengerin dulu. Coba geh lo pikir-pikir lagi, dia selalu belaiin lo kalo lo lagi digangguin dan dia udah ngelakuin itu sejak lo masuk sma, berarti udah hampir 2 tahun cantik!!" Ucap Karin.

Cantik memikirkan apa yang dikatakan Karin barusan, "benaran dia suka sama aku? Gak mungkinlah, tapi kenapa dia ngelakuin itu?" Perkataan sekerti itulah yang ada dibenak Cantik saat ini.

"Cantik! Lo mau kan ngerasain manisnya pacaran kaya mana?" Tanya Karin sambil menatap Cantik.
Cantik hanya membalas perkataan Karin dengan anggukan kepala.

"Nah ini saatnya! Lo tanya ke dia, apa dia suka sama lo. Eh, jangan. Pastinya dia suka! Langsung lo tembak aja!" Ujar Karin percaya diri.

"Gila kamu ya?!" Ucap Cantik dengan raut yang kesal.

"Dia juga udah hampir seminggu gak masuk sekolah." Lanjut Cantik dengan nada yang sedikit kecewa.

"Coba lu chat dia." Usul Karin.

"Aku gak punya kontak dia." Ujar Cantik.

"Ish dodol banget sih, di grub kelas pasti ada kontaknya. Cari disitu!"

"Ohh iya yah!" Ujar Cantik sambil mengambil handphonenya yang berada tak jauh darinya.

"Tapi ak-" ucap Cantik terpotong.

"Tapi apa lagi, sini gue aja yang chat," ucap Karin lalu mengirim pesan kepada Athma.

CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang