Chapter 5: Hutang Penjelasan.

36 15 0
                                    

Suiiiiiiiiiiiiiittt... suiiiiiiiiiiiiiiiittt

Bintang mendongakkan kepalanya, terdengar bunyi peluit yang begitu jelas. Dalam benaknya bertanya Dari mana siulan itu berasal?

Suiiiiiiiiiiiiiiitt... suiiiiiiiiiiiiiiiiittt
terdengar lagi, bunyi peluit itu

Huiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiioooo

Tak disangka beberapa Lolongan itu merespon bunyi peluit dan Bintang melihat kelebatan lebih dari satu sosok Monster yang mengejarnya berlari masuk ke dalam kegelapan hutan.

Apa yang membuat monster itu tertarik dengan siulan itu?
Benak Bintang mulai berfikir,
Atau jangan-jangan... Itu adalah panggilan untuk sang monster-monster ganas itu.
Kemungkinan ada yang mengendalikan monster-monster yang membunuh dengan sadis teman-temannya.

Bintang terbangun dari lamunannya, dengan tubuh yang membeku karena terlalu lama berada di tempat yang melindunginya untuk beberapa waktu dari pandangan sang pemburu. Ia mengapung dalam air di bawah batang pohon besar yang berlubang sehingga tidak terlihat oleh sosok yang ingin memangsanya.

Kini tidak terdengar lagi lolongan mengerikan, berganti suara-suara serangga dan gemericik air bersenandung menentramkan hatinya yang resah. Kesabarannya berendam dalam air untuk waktu yang lama berbuah keselamatan. Setidaknya sampai saat ini masih bisa bernafas.

Bintang tidak dapat merasakan kakinya yang sakit, mati rasa menggantikannya. Ini jauh lebih parah, bagaimana kalau sampai tidak bisa berjalan.
Tidak, tidak aku harus bisa keluar dari sini
Bintang memejamkan mata dan berdoa untuk keselamatannya.

Ia berenang ke pinggiran untuk naik ke atas setelah merasa cukup aman. Sang monster pasti sudah kembali ke sarangnya ataukah ke majikannya, entahlah terlalu banyak pertanyaan yang tak mampu dia jawab sendiri terniang di kepalanya. Sudah benarkah monster-monster itu pergi dan tidur, atau... Mereka tidak pernah tidur dan menanti Bintang keluar dari tempat persembunyiannya dan segera menerkam. Ah, aku harus ambil resiko
Semangatnya kembali tumbuh, dia mencoba naik dan akhirnya terbaring lemah diatas tepi mata air.

Merangkak sembari mengawasi sekelilingnya menjaga kemungkinan yang terjadi. Tenaganya mulai pulih dan sekarang dia mampu berdiri. Dengan senapan tetap dalam posisi siaga, dia berlahan kembali naik menuju tempat motor trailnya diparkir.

Langkahnya berat tetapi dia harus tetap berusaha untuk naik walau membutuhkan waktu yang lama karena dia tahu terlalu jauh dia lari dari kejaran monster menjauhi motornya ke bawah. Kini dia berjuang sendirian untuk keluar dari kengerian ini.

Bintang berhutang penjelasan kepada keluarga Han, Balqis dan Lasmi. Belum lagi kepada pihak Puskesmas tempat Balqis dan Lasmi bekerja. Juga Dinas Kemanusiaan serta Pemerintah Daerah.
Tapi apa yang harus di jelaskan pada mereka? Percayakah mereka kalau ia bilang Han, Balqis dan Lasmi diserang monster?

Apapun alasan yang nanti dijadikan penjelasan, sekarang di kesampingkan. Yang penting bagaimana caranya sekarang keluar dari hutan ini.

To be continued...

LOLONGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang