Naru bergerak tak tentu arah saat mendengar lolongan dari saudara sesama Serigala Raksasa itu, sesekali kepalanya di goyang-goyangkan dengan cepat seperti penolakan membuat matanya berangsur memerah dengan menggulung bibirnya bergetar memperlihatkan gusi dan gigi taringnya yang tajam. Cengkeraman kaki-kakinya memperlihatkan kuku-kuku putih lancip menancap tanah tempatnya berpijak, bahkan ketika tangan Han hendak menyentuh bulu halusnya, Naru beringsut mengarahkan moncongnya menghadap dan menatap tajam pada Han. Badannya bergetar menyebabkan bulu-bulu dan telinganya berdiri.
"Apa yang terjadi Han?" tanya Bintang yang melangkah mundur, "Sepertinya Naru tengah marah, sebaiknya kau menyingkir Han." lanjut Bintang.
"Aku tak tau, kawan. Tapi sepertinya Naru bereaksi terhadap lolongan Serigala yang lain." jawab Han yang kini mulai mundur beberapa langkah mendekati Bintang.
"Mungkinkah Naru kembali ke insting naluri buasnya seperti monster-monster yang memburu kita kemaren?" ujar Bintang, Han menoleh ke arahnya dengan tatapan takut.
"Mungkin saja, kawan." pandangan Han kembali menatap Naru yang makin menggila.HuiiiiiiiiiiiiioooooooooOOO
Lolongan dalam gelapnya hutan di hadapan mereka terdengar kembali dengan sangat keras dan begitu dekat, membuat bulu kuduk Bintang dan Han berdiri. Kembali Naru menggeram menunjukkan kemarahan menatap kedalam gelapnya hutan itu, dan dia mulai berlari meninggalkan Bintang dan Han yang masih berdiri di tepi kubangan air tersebut, mereka terkejut dengan tingkah Naru. Han hendak berlari mengejarnya, tetapi tangan Bintang segera meraih lengan Han dan menariknya kembali.
"Jangan kejar Han. Biarkan saja, kita tidak tau dia berada di pihak siapa sekarang." ujar Bintang. Han yang terjatuh setelah di tarik paksa Bintang kini berdiri kembali dengan wajah yang kesal dan tetap menatap hilangnya sosok yang beberapa menit yang lalu menjadi teman barunya.
"Sial!" umpat Han, dia meninju batang pohon melampiaskan kekesalannya. Bintang memaklumi kekecewaan sahabatnya itu, dan tetap memandang ke depan. Matanya menangkap bayangan sosok berwarna putih dalam kegelapan hutan dihadapan mereka, berjalan mendekati mereka."Lihatlah Han, Naru kembali." ujar Bintang, membuat pandangan Han menoleh ke arah yang ditunjuk Bintang. Tetapi wajah mereka kini berubah ngeri ketika yang muncul adalah Serigala raksasa berbulu putih dengan garis bulu hitam di dahinya, di ikuti dua ekor Serigala berbulu putih serupa dengan Naru tetapi jauh lebih besar, menggeram menampilkan moncong yang menggulung ke atas memperlihatkan tetesan darah segar di antara gigi dan taringnya yang tajam mendekat pelan-pelan ke arah Bintang dan Han.
"Lari Han!!!" Bintang menarik lengan Han, membuat Han kepayahan ketika diseret secara tiba-tiba oleh Bintang. Serigala-serigala itu bereaksi dengan kaburnya calon mangsa mereka, melompat dan melesatkan kakinya yang berat mulai mengejar Bintang dan Han.
Gelapnya hutan berbalut malam serta kabut yang tebal membuat pandangan Bintang dan Han begitu terbatas, mereka hanya mampu melihat samar-samar jalan yang mereka lalui. Berbeda dengan gerombolan Serigala itu yang mampu melihat dengan matanya yang tajam, dibantu penciuman mereka yang mampu mengejar keberadaan mangsanya itu. Langkahnya yang panjang membuat mereka dengan mudah bisa menyusul Bintang dan Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLONGAN
Mystery / ThrillerMisi penyelamatan sepasang suami istri yang sedang mengandung pada sebuah kecelakaan di daerah terpencil di sebuah wilayah yang berdekatan dengan lahan pribadi milik keluarga keturunan Jepang, berujung dengan kecekaman yang membuat para penyelamat m...