Chapter 14: Karma.

37 15 15
                                    

Bintang keluar dari kolam air di bawah air terjun, dia berenang menepi dengan tombak di tangannya, ujung tombak yang runcing menancap ikan nila merah yang besar menggeliat tak berdaya.
"Han, lihatlah.. Aku dapat ikan nila merah lagi, ukuran ini lebih besar dari yang kau tangkap." ucap Bintang menyombongkan hasil tangkapannya.
"Benarkah, ternyata kau pandai memancing dengan tombak juga." jawab Han. "Lemparlah biar aku tangkap." Bintang melempar tombak itu ke tepi kolam, tangan Han dengan sigap menangkapnya.

Bintang keluar dari kolam air, sekujur tubuhnya basah dengan hanya mengenakan celana dalam Rider Sport warna merah hitamnya. Tetesan air mengalir di lekukan tubuhnya yang atletis. Dia berjalan menghampiri perapian yang di buat Han untuk membakar ikan hasil tangkapan mereka.
"Kau terlihat seperti model majalah wanita dewasa dengan underwear mu itu, kawan." ejek Han melihat lenggokan Bintang yang berjalan ke arahnya.
"Hahaha, benarkah. Aku tak akan berfikir dua kali kalau sampai ada agensi yang menawariku pekerjaan itu."

Bintang menyeka tubuhnya agar aliran air di tubuhnya turun dengan telapak tangannya, kemudian menoleh ke arah Han.
"Kita sudah lebih dari 24 jam jauh dari pemukiman, seharusnya ada team penolong yang sedang mencari keberadaan kita," ujar Bintang.
"Aku rasa juga begitu, lambat laun mereka akan tahu ada yang tidak beres dengan lokasi kecelakaan yang kita tuju kemaren." ungkap Han, dia bersandar di bahu Naru.
"Mereka mungkin akan melihat jasad sepasang suami istri itu." ujar Bintang.
"Ya, dan segera mencari kita yang tak terlihat di sana." lanjut Han.

Bintang mengambil celana Cardinal Cream dan langsung mengenakannya, tak peduli dengan underwear yang masih basah. Kemudian dia duduk di dekat perapian untuk mengeringkan tubuhnya. Han menyerahkan ikan nila bakarnya ke Bintang, dengan cepat Bintang menyambernya dan mulai melahapnya.
"Pelan-pelan lah Bintang, kau hampir sama dengan Naru, kalau makannya seperti itu." tegur Han yang membalikkan tubuh ikan bakarnya di atas perapian.
"Naru???" tanya Bintang yang makin lahap memakan ikan bakarnya.
"Yups, Serigala cantik ini." tangan Han mengelus bulu halus kepala Serigala putih raksasa yang sedang memakan ikan bakar pemberian Han.
"Tunggu sebentar. Sejauh itukah hubungan kalian sampai kau membuatkan panggilan kesayangan ke Serigala itu." Bintang mengejek sahabatnya. Han hanya tersenyum mendengarnya.

LOLONGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang