13. Dari Dua Menjadi Empat

254 35 0
                                    

"Sudah! Ayo bertemu dengan Papanya Senja! Tenang, bukan keluarga besar kok, baru dua keluarga ditambah Opanya Senja. Masih ada empat keluarga lagi!"

Kalimat itulah yang jelas Awan ingat ketika dengan semangat Nafira mengajaknya ke rumah utama keluarga Wishaka. Tapi apa yang didapatinya kini? Baru menginjakkan kaki sampai di teras saja sudah ada 3 orang bapak-bapak yang sedang bermain catur, dari dalam rumah juga mulai terdengar riuh pekikan khas anak-anak.

Ini yakin hanya 2 orang keluarga?

Awan masih tercengang sampai akhirnya Allun harus menepuk bahunya beberapa kali, "Ayo masuk! Itu biarin aja bapak-bapak. Oh iya, yang pakai kaos bola itu Papa aku, Rain! Dua sisanya Om aku," jelas Allun dengan riang.

Sudah ku duga ini bukan hanya dua keluarga!

Niat hati ingin bertanya, namun menurutnya kurang sopan karena ia di sini juga untuk makan gratis. Anggap saja bayaran impasnya karena telah membayar seluruh belanjaan Nafira. Bukannya perhitungan, namun di dunia ini tidak ada yang gratis, bukan?

Melangkahkan kakinya lebih dalam, kedua matanya disambut oleh pemandangan suatu ruangan kaca khusus yang berantakan akibat kertas yang berserakan. Dari sana terlihat rombongan anggota The Avangers. Jayden yang mengejar Aretha, Jeylo yang menangis karena robotnya terinjak Kanaka, dan dua orang anak lagi yang baru diketahui Awan saat lamaran Boby waktu itu, Naresh dan Kaleka yang menciptakan suasana riuh karena pukulan drum mainan mereka.

"Stop it now, kids! Lets go to dinner!" lerai Alfa yang baru datang dan seperti menggumamkan kata sabar pada kekacauan yang tercipta.

Allun yang juga ikut membantu Alfa menggiring anak-anak ke ruang makan. Awan mengikutinya karena penasaran dengan rumah ini yang terlihat unik dan kuno namun masih terkesan modern. Ia semakin takjub ketika melihat interior ruang makan yang ternyata memiliki konsep seperti restoran. Maklum saja, jika berkumpul pasti ke-6 keluarga akan makan di ruang ini.

 Maklum saja, jika berkumpul pasti ke-6 keluarga akan makan di ruang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Awan!"

Merasa dipanggil, ia menoleh ke belakang dan menemukan Nafira tengah menyengir layaknya ABG sedang jatuh cinta. Nafira berlari kecil ke Awan masih dengan wajah sok imutnya yang tak mengingat umur.

"Kenapa nggak duduk aja? Masakannya bentar lagi, ayo! Jangan sungkan! Nanti Tante kenalkan sama keluarga di sini," ajak Nafira mulai menarik salah satu kursi, mempersilahkan Awan untuk duduk.

Namun Awan masih punya etika, ketika yang lain sibuk tidak mungkin kan dia bersantai di sini? Ya, walau ketiga bapak tadi masih maun catur, tapi mereka kan tergolong tuan rumah.

"The Avangers mana ya, Tante?" daripada berlagak tamu kurang sopan santun, lebih baik bermain bersama The Avangers saja. Toh sejak tadi belum ada yang memperhatikan dirinya. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing dan Nafira juga belum memanggil salah satu anggota yang setidaknya menyambut Awan sebagai tamu.

Di ujung Senja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang