Di ujung Senja (SELESAI)

10. Sembuh?

"YEAYYYYYY!!!!"

Suara sorak kegirangan yang disertai tepukan tangan khas anak-anak menyambut hasil jepret dari kamera Allun yang menghasilkan foto selfienya dengan Awan. Setelah negosiasi alot dengan The Avangers, akhirnya Allun mengalah dan menuruti keinginan mereka untuk foto gaya duck face bersama Awan. Kekesalan yang awalnya tinggi kini mereda seiring dengan gelak tawa bahagia dari The Avangers.

Awan sendiri sudah izin pada Allun meminjam ponselnya untuk membuat editan lucu pada salah satu aplikasi editing foto.

"Kakak kenal dekat ya sama Bang Awan ini?" suara Daniel mengintrupsi Allun yang lagi-lagi terpanah oleh senyuman Awan.

"Eh? Nggak terlalu, cuma kenal aja. Dia suka anak kecil dan bikin adik-adik kamu itu betah, yaudah mereka dekat, deh. Kayaknya pertemuan mereka semingguan ini," semakin malam suasana rumah Floren makin ramai dengan adegan Boby yang bernyanyi menggunakan suara kalengnya untuk Floren.

Maksain amat abang aku satu itu, ya.

"Kamu yakin dia nggak kayak Dimas itu?" tanya Calvin yang entah sejak kapan sudah duduk di dekat Daniel, sesekali matanya melirik sinis pada Awan.

"Ati-ati Senja, cowok itu nggak boleh terlalu dipercaya!" kompor Derryn yang ikut menyusul.

"Iya dek, jangan jauh-jauh. Tuh! Bang Derryn contohnya, kalau cowok baik-baik itu kayak Bang Alfa, Bang Boby, dan Abangmu yang satu ini!" tambah Eza dengan bangganya.

Sekarang Allun yang bingung, kenapa abang-abangnya jadi kumat lagi?

"Abang-abang jangan komporin Senja bisa nggak, sih? Senja juga tahu mana yang baik sama yang enggak-"

"Halah! Omong empty! Buktinya situ masih gagal move on kan sama Dimas? Ngaku deh!" sela Derryn membuat Allun mati kutu.

"Bener.. bener! Nih bocah tuh cemburu sama Diana! Model yang naik godhong itu loh, Der!" celetuk Calvin begitu mengingat sesuatu.

Allun dibuat geleng-geleng kepala dengan tingkah laku ketiga abanya ini. Udah makin tua tapi tingkah masih sebelas dua belas dengan The Avangers.

∆∆∆

Satu insiden terjadi pada Allun masih di malam pertunangan Boby dan Floren. Allun yang mungkin terlalu banyak minum akhirnya memilih menuntaskan buang air kecilnya di kamar mandi lantai atas karena saat ia menuju lantai bawah, ternyata penuh oleh tamu. Namun yang namanya musibah tetaplah musibah, Allun harus menerima kenyataan bahwa ia DITINGGAL PULANG OLEH ROMBONGAN KELUARGANYA.

Seingatnya, The Avangers tadi mulai banyak yang mengantuk sehingga tidak terlalu memperhatikan keberadaan Allun. Mereka asyik mencari ketenangan pada rengkuhan ibu mereka masing-masing. Tapi apakah para abangnya juga tidak memperhatikan Allun? Setahunya badan Allun tidak kecil-kecil amat untuk dicek sebelum pulang dari rumah keluarga Floren.