9. Lamaran

345 33 0
                                    

Jika mengenal keluarga besar Wishaka dapat dipastikan akan bingung dengan siapa saja anggotanya. Tapi tidak terlalu sulit jika sudah terbiasa dan mengenal keluarga inti yang kepala keluarganya adalah Stevanus Wishaka.

Seorang penguasaha konveksi sukses yang kini merambat pada dunia periklanan dan properti. Keenam putranya tentu saja mendapat bagian tertentu, namun sejak kecil mereka diajarkan untuk mandiri. Sehingga seluruhnya masing-masing memiliki usaha sendiri, beberapa membantu bisnis ayahnya karena umur Stevanus yang memasuki usia lansia.

Dari 18 cucunya, baru satu yang telah menikah, yaitu Alfa Pratama Wishaka. Bekerja sebagai pilot yang sejak dulu menjadi impiannya, membuat Alfa tidak tertarik pada hal yang berkaitan dengan cinta, wanita, atau apapun itu. 28 tahun membujang, pada akhirnya seorang yang keras kepala ini takhluk pada seorang psikiater cantik, Sharena Valencia Angelic.

Lima tahun menjalani kehidupan rumah tangga, sampai akhirnya dikaruniai seorang putri kecil yang kini berumur tiga tahun.

Kini giliran putra dari pasangan Stefan dan Arina yang ingin menyusul kakak sepupunya. Boby Zeeneth Wishaka akan melamar gadis cantik berkulit hitam manis dengan rambut panjang, Florencia Aprilia Christy.

Tepat hari ini, rombongan keluarga besar Wishaka dengan membawa 11 unit mobil baru saja memasuki pekarangan luas milik kediaman keluarga Floren. Allun yang selalu suka satu mobil bersama sepupunya memilih menumpang mobil Filipus yang lumayan besar menampung 8 adik-adik kecilnya, Are, Bima, Delvin, Jojo, Jayden, Naresh, Kaleka, dan Kanaka.

Awalnya Alfa sudah meminta Are bersamanya namun sepertinya gadis kecil itu lebih nyaman bersama saudaranya yang lain. Apalagi Are masih menjadi anak tunggal di keluarga kecil Alfa dan Sharen.

Mereka semua keluar dari mobil masing-masing. The Avangers memimpin jalan para orang dewasa karena mereka begitu senang begitu melihat taman yang dipenuhi bunga dan kolam ikan koi yang lucu. Tapi segera Calvin memperingatkan mereka untuk menjaga sikap. Kadang nama The Avangers terlalu berlebihan untuk mereka, namun mau bagaimana lagi? Jika anak kecil sudah bertitah, apalagi Are. Maka nama itu tersrmat untuk gerombolan anak kecil yang menggemaskan itu.

Entah apa yang digunakan Calvin sehingga sejak dulu sepupu-sepupu kecilnya selalu takut padanya. Namun itu tidak berlaku bagi Allun yang bisa mengendalikan Calvin jika sedang dalam keadaan kurang baik.

"Nda!!! Ayah ada!!" Bima berteriak kegirangan sambil berlari berbalik arah menghampiri Allun yang tertinggal jauh karena berbincang dengan Filipus.

Bukan Allun namanya jika tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Bima. Dengan cepat ia mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Awan yang dikatakan Bima tadi. Mengerti kebingungan kakaknya, Bima segera menarik jari telunjuk Allun untuk mengikutinya.

"Di nana, Nda! Di dayam!"

Dengan langkah setengah berlari, Allun berhasil memasuki rumah besar keluarga Floren yang bernuansa klasik. Tepat di sana, di dekat sebuah piano The Avangers telah berkumpul mengerumuni satu objek, siapa lagi kalau bukan Awan.

"Om! Om ngapain di sini?"-Delvin

"Mau nyalik ami Ale ya?"-Aretha

"Om bisa maen piano ini nggak?"-Kanaka

"Om! Om! Ayo beli es klim lagi!"Jojo

"Duh..  Jayden belet pup nih.."-Jayden

"Ahh.. Bam Aden dolokkk!!"-Jeylo

Di ujung Senja (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang