📍SMA Pandu Jaya
Hari ini Syifa datang kesekolah lebih cepat dari biasanya. Dan hari ini juga dia bawa mobil kesekolah karna tidak ada yg bisa mengantarnya. Karna takut jalanan macet, Syifa memilih berangkat lebih awal untuk menghindari hal-hal yg tidak diinginkan.
Setelah memarkirkan mobilnya dengan mulus di parkiran sekolah, Syifa mulai berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Saat dia melewati ruang guru, salah seorang guru memanggilnya yg membuat Syifa harus menghentikan langkahnya dan menengok ke sumber suara.
"Syifa, ibu minta tolong yaa. Tolong bawa buku-buku ini ke kelas kamu. Pelajaran pertama kan ibu yg masuk. Tapi ibu harus pulang sebentar karna laptop ibu ketinggalan di rumah. Nanti kalo ibu lambat masuk ke kelas, kalian jangan ribut yaa. Terimakasih Syifa" Ucap Bu Eni--guru biologi-- panjang lebar. Bu Eni yg kelihatan terburu-buru langsung menyerahkan buku yg di pegangnya ke tangan Syifa. Tanpa Bu Eni tau, si empunya tangan kewalahan membawa buku 40 orang siswa di kelasnya itu yg seluruhnya memiliki ketebalan yg sama. Bayangkan saja, tangan mungil Syifa harus menahan beban buku-buku tebal itu. Syifa hanya mendengus sebal sambil melanjutkan jalannya menuju kelas.
Saat akan menaiki tangga, Syifa yg kesulitan melihat anak tangga karena buku yg di bawanya menghalangi arah pandang Syifa membuat gadis itu salah pijak yg menyebabkan Syifa kehilangan keseimbangan dan terhuyung jatuh kebelakang bersamaan dengan buku-buku yg mulai berserakan di sekitar tangga.
"Aww, kaki gue sakit banget" Rintih Syifa yg merasa kaki kirinya mengalami memar karna terbentur pinggiran anak tangga yg cukup tajam itu. Tiba-tiba ada yg berjongkok di sampingnya menatap wajahnya yg meringis kesakitan.
"Syifa?! Lo gapapa?" Ucap cowok itu, Rizky. Yaa, dia Rizky. Orang yg sudah menghancurkan mood Syifa beberapa hari yg lalu.
"Gue gapapa kok. Tolong bantu gue beresin buku-buku ini ya ky. Takut ada yg mau lewatin tangga ini"
Rizky mengangguk dan mulai membereskan buku yg sudah berserakan dimana-mana.
"Udah Syif. Yok, kita ke kelas"
Syifa mencoba untuk berdiri namun sia-sia, kakinya terlalu sakit sehingga dia tak mampu berdiri tegak. Saat Syifa memaksakan kakinya untuk bisa berdiri tegak, dia malah jatuh lagi dan itu membuat Rizky panik.
"Syif, are you okay? Kaki lo sakit? Coba gue liat" Setelah mengatakan itu, Rizky langsung mengecek keadaan kaki Syifa. Dan benar saja, kaki kiri Syifa memar dan sedikit terluka mengeluarkan darah.
"Kaki lo memar Syif" Ucap iky dengan nada yg terdengar khawatir.
"Lo duduk disitu sebentar ya. Gue mau ke atas dulu nganter buku-buku ini sekalian ke UKS ngambil betadine" Lanjutnya lagi sambil menunjuk kursi panjang yg terletak di samping tangga. Syifa mengangguk. Rizky membantu syifa berdiri dan mendudukkannya di kursi itu lalu dia pergi ke kelasnya untuk menyimpan buku milik teman-temannya.
Tak butuh waktu lama, Rizky sudah kembali lagi ke tempat dimana Syifa berada dan sudah membawa betadine dan juga perban untuk menutup luka di kaki Syifa.
"Gue obatin luka lo ya Syif" Ucap Rizky meminta persetujuan. Syifa hanya mengangguk sambil terus-terusan meringis menahan sakit di kakinya.
"Maaf" Ucap Rizky sebelum ia melakukan kegiatannya.
"Aww ky, pelan-pelan. Sakit banget sumpah. Mamaaaaaaaaa..." Syifa menangis histeris memanggil mamanya saat merasa kakinya benar-benar sakit. Sangat sakit.
"Syif... Jangan nangis doong, nanti gue dikira ngapa-ngapain lo lagi. Dikit lagi kok ini, tinggal gue tutup aja lukanya, lo tahan sebentar ya"
Luka di kaki Syifa sudah selesai di obati.
"Sebentar lagi bel masuk nih. Kita ke kelas ya Syif. Gue bantu papah lo sampe ke kelas deh" Kata Rizky tulus, Syifa hanya mengangguk pasrah. Rizky memapah Syifa menaiki tangga. Saat di pijakan terakhir anak tangga, Syifa dan Rizky berpapasan dengan Bio yg ingin ke toilet. Melihat Rizky yg memapah Syifa dan kaki Syifa yg di perban membuat Bio khawatir.
"Syif, lo kenapa? Kaki lo?" Tanya Bio khawatir. Dia memegang kedua bahu Syifa lalu matanya tertuju pada kaki Syifa yg di perban.
"Gue gapapa kok, Bi. Cuma kecelakaan kecil doang" Ucap Syifa tersenyum kecil.
"Yaudah, Gue anter lo sampe ke kelas ya?" Tawar Bio
"Eh, gausah Bi. Gue sama dia aja" Tolak Syifa lalu menunjuk Rizky dengan dagunya. Bio menatap tak suka ke arah Rizky.
"Oh ya Bi. Lo belum kenal kan sama dia? Kenalin, anak baru di kelas gue, namanya Rizky" Lanjut Syifa memperkenalkan Rizky kepada sahabatnya. Rizky hanya tersenyum.
"Gue Bio" Seru Bio tanpa mengulurkan tangannya sebagaimana orang berkenalan pada umumnya.
"Rizky"
"Yaudah Syif, gue ke toilet dulu ya. Bae-bae lo, awas jatoh lagi" Ucap Bio kepada Syifa lalu mengusap lembut puncak kepala Syifa sambil tersenyum yg di balas senyuman manis Syifa.
"Kayaknya ni cowok suka deh sama Syifa. Pake usap-usap kepala lagi" Gumam Rizky dalam hati
Rizky dan Syifa melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Rizky dengan hati-hati memapah Syifa sampai ke tempat duduknya. Jangan tanya apa respon sahabat-sahabat Syifa melihat kondisi Syifa sekarang. Satu yg perlu kalian tahu, mereka heboh, berisik, seakan-akan kecelakaan yg di alami oleh Syifa sangat fatal.
Rizky kembali duduk di kursinya, bel sudah berbunyi sejak 5 menit yg lalu. Tak lama setelah itu Bu Eni masuk ke kelas dan KBM berjalan seperti biasa.
Skip istirahat
Syifa belum mengucapkan terimakasih kepada Rizky, dia masih malu untuk mengucapkannya, mengingat beberapa hari yg lalu dia marah-marah kepada Rizky untuk kesalahan dia sendiri.
Syifa menengok ke belakang tepatnya tempat duduk Rizky, di lihatnya Rizky yg sedang memainkan hp nya sambil menunduk. Di kelas itu hanya tersisa Syifa dan Rizky. Syifa memainkan jarinya, ia bingung, apa yg harus ia katakan pada Rizky. Lama ia berfikir, setiap Syifa ingin memulai berbicara bibirnya seolah-olah sulit untuk mengatakan 'terimakasih'. Syifa menghela nafas beberapa kali untuk menetralisir rasa gugupnya.
"Ky, makasih ya tadi lo udah nolongin Gue" Ucap Syifa tanpa menengok ke belakang. Tapi tak ada jawaban dari Rizky. Dengan ragu, Syifa memutar kepalanya kearah belakang. Dia melotot saat melihat orang yg sedari tadi di ajak ngobrol sedang tertidur di atas lipatan tangannya. dengan kesal Syifa memutar lagi kepalanya ke arah depan.
"Jadi dari tadi gue ngobrol sama tembok?! Hufft, nyebelin banget sih!" Syifa mengerucutkan bibirnya, dia sangat kesal. Namun tiba-tiba ada yg menepuk bahunya dari belakang, Syifa menoleh...
"Sama-sama" Ucap Rizky sambil tersenyum.
"Ih, lo pura-pura tidur? Nyebelin lo!" Kesal Syifa.
"Hahahahhahahahaa" Rizky tertawa lepas melihat ekspresi kesal Syifa.
-------------------------------Tbc----------------------------
Gimana gimana gimana?
Vote dan comment untuk Part ini yaa. Kalo kalian semangat baca, aku juga semangat nulisnya😊
Sampai ketemu di Part selanjutnya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story(KyFa) -End-
Teen FictionCerita 2 orang remaja yg saling mencintai memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran yg merupakan kali pertama bagi mereka. Bagaimana kisahnya? Apakah hubungan mereka akan berjalan dengan mulus tanpa ada pengganggu atau malah banyak pengganggu di h...